Konsep Rumah Tradisional Indonesia Tahan Bencana
26 June 2021 |
18:04 WIB
Indonesia adalah negara yang dikenal dengan ring of fire atau cincin api dan pertemuan tiga lempeng besar dunia. Jadi, potensi bencana alamnya cukup besar lho Genhype. Nah, kalau terjadi bencana, tidak jarang rumah-rumah kita menjadi rusak bahkan hancur.
Tapi, tahukah Genhype bahwa para orang-orang Indonesia zaman dulu sudah memikirkan itu lho, dan mereka memiliki konsep rumah yang sebenarnya tahan bencana.
Chairul Amal, Founder & Principal Union EQUIL & CArchitect mengungkapkan pada dasarnya semua konsep rumah tradisional Indonesia mempunyai kemampuan tahan bencana, baik itu gempa bumi, banjir, dan sebagainya.
Arsitektur rumah tradisional Indonesia disebut sebagai arsitektur Vernacular, sebuah perjalanan yang panjang hingga terbentuk seperti yang ada sekarang.
"Secara konstruksi rumah tradisional mempunyai sistem yang terpisah antara pondasi [kaki], badan, dan atap," katanya.
Rumah tradisional di Indonesia dibuat panggung karena pertimbangan kelembaban yang tinggi.
Konstruksi badan bangunan yang rigid namun terpisah atau tidak terikat dengan pondasi memungkinkan bangunan lebih stabil, tidak mudah roboh.
Desain-desain rumah tradisional yang sebenarnya memiliki ketahanan terhadap bencana tidak banyak dipertahankan pada saat ini lantaran tidak diangggap modern dan ketinggalan zaman.
Sebenarnya, dia menuturkan, konsep rumah tradisional yang tahan bencana tersebut bisa diambil, tetapi dengan penyesuaian material pada saat ini.
Editor: Indyah Sutriningrum
Tapi, tahukah Genhype bahwa para orang-orang Indonesia zaman dulu sudah memikirkan itu lho, dan mereka memiliki konsep rumah yang sebenarnya tahan bencana.
Chairul Amal, Founder & Principal Union EQUIL & CArchitect mengungkapkan pada dasarnya semua konsep rumah tradisional Indonesia mempunyai kemampuan tahan bencana, baik itu gempa bumi, banjir, dan sebagainya.
Arsitektur rumah tradisional Indonesia disebut sebagai arsitektur Vernacular, sebuah perjalanan yang panjang hingga terbentuk seperti yang ada sekarang.
"Secara konstruksi rumah tradisional mempunyai sistem yang terpisah antara pondasi [kaki], badan, dan atap," katanya.
Rumah tradisional di Indonesia dibuat panggung karena pertimbangan kelembaban yang tinggi.
Konstruksi badan bangunan yang rigid namun terpisah atau tidak terikat dengan pondasi memungkinkan bangunan lebih stabil, tidak mudah roboh.
Desain-desain rumah tradisional yang sebenarnya memiliki ketahanan terhadap bencana tidak banyak dipertahankan pada saat ini lantaran tidak diangggap modern dan ketinggalan zaman.
Sebenarnya, dia menuturkan, konsep rumah tradisional yang tahan bencana tersebut bisa diambil, tetapi dengan penyesuaian material pada saat ini.
Editor: Indyah Sutriningrum
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.