Warganet Geram, Serial Drama Racket Boys Episode 5 Dinilai Melecehkan Indonesia
17 June 2021 |
20:59 WIB
Luke Andaresta
Jurnalis Hypeabis.id
Salah satu serial drama Korea yang sedang tayang berjudul Racket Boys menuai kritik dari warganet Indonesia di media sosial. Mereka mengkritik salah satu adegan dari episode kelima serial tersebut yang dinilai telah melecehkan Indonesia.
Adegan yang menuai kritik adalah saat para pemain dan pelatih dalam serial Racket Boys dikisahkan sedang mengikuti event internasional di Jakarta, tepatnya saat mereka sedang berada di salah satu restoran di Jakarta.
Terlihat salah satu pelatih menumpahkan kekesalannya dan menilai bahwa pelayanan panitia di Indonesia buruk. Mereka menilai bahwa kamar hotel yang disediakan berantakan dan mereka terpaksa harus latihan di tempat seadanya yang tidak ada AC sementara tim Indonesia berlatih di stadium.
“Mereka [tim Indonesia] latihan di stadium sementara kita terpaksa latihan di tempat yang buruk tanpa pendingin ruangan. Brengsek,” kata salah satu pemain dalam adegan tersebut.
Bukan hanya itu, lebih lanjut pelatih itu juga mengatakan bahwa hal tersebut sengaja dilakukan oleh panitia Indonesia untuk mengalahkan salah satu pemain dari tim Korea, Han Se-yoon.
Cuplikan adegan tersebut pun sontak menuai banyak kritikan dari warganet yang notabene dari Indonesia pada kolom komentar salah satu unggahan di instagram resmi SBS.
“It’s not true. I Love Indonesia,” tulis @samsiana05.
“can you make a drama without hurting the sense of nationaism of other countries, so far Indonesia respects you and you treat us like this,” tulis @claramitta12395.
“Drama rasisme,” tulis @dewimuliasari03.
Namun, kritikan tersebut sudah ditanggapi oleh pihak SBS dengan pernyataan permintaan maaf di kolom komentar instagram mereka.
“Kami dari tim produksi [Racket Boys] menyampaikan permohonan maaf mengenangkan pertandingan yang tersiar di episode 5, kami tidak bermaksud untuk merendahkan negara, pemain atau penonton tertentu.Namun demikian, kami mohon maaf atas beberapa adegan yang telah menyinggung pemirsa kami dari Indonesia.’Kami akan memperhatikan dengan seksama untuk episode selanjutnya.,” tulis @sbsnow_insta.
Editor: Indyah Sutriningrum
Adegan yang menuai kritik adalah saat para pemain dan pelatih dalam serial Racket Boys dikisahkan sedang mengikuti event internasional di Jakarta, tepatnya saat mereka sedang berada di salah satu restoran di Jakarta.
Terlihat salah satu pelatih menumpahkan kekesalannya dan menilai bahwa pelayanan panitia di Indonesia buruk. Mereka menilai bahwa kamar hotel yang disediakan berantakan dan mereka terpaksa harus latihan di tempat seadanya yang tidak ada AC sementara tim Indonesia berlatih di stadium.
“Mereka [tim Indonesia] latihan di stadium sementara kita terpaksa latihan di tempat yang buruk tanpa pendingin ruangan. Brengsek,” kata salah satu pemain dalam adegan tersebut.
Bukan hanya itu, lebih lanjut pelatih itu juga mengatakan bahwa hal tersebut sengaja dilakukan oleh panitia Indonesia untuk mengalahkan salah satu pemain dari tim Korea, Han Se-yoon.
Cuplikan adegan tersebut pun sontak menuai banyak kritikan dari warganet yang notabene dari Indonesia pada kolom komentar salah satu unggahan di instagram resmi SBS.
“It’s not true. I Love Indonesia,” tulis @samsiana05.
“can you make a drama without hurting the sense of nationaism of other countries, so far Indonesia respects you and you treat us like this,” tulis @claramitta12395.
“Drama rasisme,” tulis @dewimuliasari03.
Namun, kritikan tersebut sudah ditanggapi oleh pihak SBS dengan pernyataan permintaan maaf di kolom komentar instagram mereka.
“Kami dari tim produksi [Racket Boys] menyampaikan permohonan maaf mengenangkan pertandingan yang tersiar di episode 5, kami tidak bermaksud untuk merendahkan negara, pemain atau penonton tertentu.Namun demikian, kami mohon maaf atas beberapa adegan yang telah menyinggung pemirsa kami dari Indonesia.’Kami akan memperhatikan dengan seksama untuk episode selanjutnya.,” tulis @sbsnow_insta.
Editor: Indyah Sutriningrum
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.