Barisan remote control WPL D12 yang sudah dimodifikasi oleh anggota Group Otomotif 1990 (dok: Group Otomotif 1990)

Intip Asyiknya Bermain Remote Control Bak Terbuka Ala Group Otomotif 1990

17 June 2021   |   15:29 WIB
Image
Rezha Hadyan Hypeabis.id

Berawal dari kejenuhannya memodifikasi mobil, Ivanov Karn atau Ivan bersama sejumlah rekan-rekannya di komunitas Group Otomotif 1990 memutuskan untuk bermain mobil remote control.

Uniknya, mobil remote control yang mereka mainkan berbentuk mobil bak terbuka dengan skala 1/10. Bukan mobil bak terbuka biasa, tetapi mirip dengan Suzuki Carry 1.0 yang di kalangan pecinta otomotif era 1980-1990-an dikenal sebagai mobil untuk kejuaraan slalom.

“Awalnya salah satu teman kita Om Indra Growong yang main. Ada influencer juga main. Nah, waktu kita lihat kok menarik karena mobilnya itu ya mobil era 1980-1990-an waktu kita muda. Akhirnya banyak yang ikut dan berlomba-lomba memodifikasi mobilnya,” kata Ivan.

Mainan remote control yang dimainkan oleh Ivan dan rekan-rekannya belakangan ini memang sedang naik daun. Beberapa influencer otomotif, seperti Den Dimas dan Fitra Eri sudah terlebih dahulu memainkannya dan mengunggah keseruannya di media sosialnya masing-masing.

Ivan menyebut keseruan bermain mobil remote control bertipe WPL D12 itu terletak pada modifikasinya, alih-alih ketika memainkannya. Mainan tersebut, menurut Ivan, bisa dimodifikasi dengan aliran gaya berbeda, bahkan diubah bentuknya menjadi minibus.
 
Remote control WPL D12 yang belum dimodifikasi milik salah satu anggota Group Otomotif 1990 (dok: Group Otomotif 1990)




Selain tampilannya, modifikasi juga bisa dilakukan di sektor sasis atau kaki-kaki hingga motor penggerak. Tentunya, modifikasi tersebut membuat performa mobil remote control meningkat, khususnya dalam hal stabilitas ketika digunakan untuk slalom.

“Masing-masing punya aliran modifikasi sendiri, tergantung selera. Ada yang ganti velg, dipasang stiker macam-macam, dipasangi aksesoris lainnya, ganti sasis atau kaki-kaki jadi bahan metal. Ada juga yang bikin body minibus pakai 3D printing,” tuturnya.
 
Remote control WPL D12 milik salah satu anggota Group Otomotif 1990 yang dimodifikasi menjadi sebuah minibus (dok: Group Otomotif 1990)


Modifikasi yang dilakukan bahkan bisa melampaui harga mobil remote control WPL D12 yang berada di kisaran Rp400.000-Rp500.000 di toko daring. Karena harga komponen untuk modifikasi, khususnya velg memang bisa mendekati harga baru dari mobil remote control tersebut.

Walapun demikian, uang yang dikeluarkan menurut Ivan dan rekan-rekannya sebanding dengan keseruan yang mereka dapatkan. Selain itu, dibandingkan dengan memodifikasi mobil sungguhan, memodifikasi mobil remote control tentunya jauh lebih murah.

“Kalau modifikasi mobil remote control ini jadi bebas berkreasi. Mau coba-coba modifikasi norak juga bisa, enggak perlu mikir nantinya enggak pantas di jalan atau gimana. Toh, ini juga mainan kan jadi kalau gagal enggak nyesel karena sudah keluar uang banyak banget,” ujarnya.

Sisi positif lainnya dari remote control WPL D12 menurut Ivan adalah bisa dijadikan alternatif mainan oleh anak-anak dari para anggota Group Otomotif 1990. Karena sebagian besar anggota sudah berkeluarga dan mempunyai anak usia sekolah.

“Bisa ikut dimainkan sama anak-anak. Ada juga yang beli banyak supaya bisa main bareng anak-anaknya. Ini positifnya, supaya anak-anak enggak melulu sibuk dengan gadget saja ya,” ungkapnya.

Adapun, kedepannya Ivan dan rekan-rekannya berencana untuk membangun sirkuit mini di salah satu bengkel milik anggota Group Otomotif 1990 di Cinere, Depok. Selain bisa bermain bersama, mereka dan keluarganya juga bisa bersilaturahmi di lokasi tersebut bersama anggota lainnya.


Editor: Indyah Sutriningrum
 

SEBELUMNYA

3 Tips Ini Bisa Dekatkan Genhype dengan Keluarga Melalui Makanan

BERIKUTNYA

Kasus Positif Covid-19 Mengkhawatirkan, Ini Cara Selebriti Ririn Lindungi Keluarga

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: