Yuk Kenalan Dengan Mi Gomak, Kuliner yang Ada di Film Ngeri-Ngeri Sedap

Mi gomak adalah salah satu sajian yang ada dalam film tentang keluarga dengan berbalut budaya Batak yang akan diputar pada 2 Juni 2022, yakni Ngeri-Ngeri Sedap arahan Sutradara Bene Dion Rajagukguk. Sajian kuliner yang satu ini merupakan salah satu makanan yang dapat dijumpai ketika berkunjung ke Danau Toba atau Sumatra Utara. 

Dilansir dari Indonesia Travel, Mi Gomak merupakan sajian kuliner yang berbentuk mirip seperti spageti Italia. Namun, sajian  mi yang satu ini disajikan dalam versi Sumatra Utara, dan kerap dijuluki sebagai spageti Batak.

Para pelancong yang berkunjung ke Toba Samosir dan juga Ibu Kota Sumatra Utara, yakni Medan, akan dapat dengan mudah menemukan hidangan yang satu ini lantaran banyak warung makan yang ada di sepanjang  jalan yang  menyediakan menu ini.

Bahan baku mi gomak terdiri dari mi kuning lurus seperti pasta spageti. Dalam pembuatannya, mi kuning lurus seperti pasta spageti tersebut direbus. Setelah itu, mi ditaburi dengan sayuran tumis seperti labu siam, bayam, dan kol.

Mi disajikan dengan kuah kaldu yang diperkaya dengan bumbu halus. Kemudian, ditambaj jahe dan santan. Di atas mi ditaruh telur rebus. Lada andaliman kerap ditambahkan untuk menambah bumbu di mi gomak.

Mi gomak hanyalah salah satu dari sekian banyak sajian kuliner yang dapat ditemui oleh pelancong ketika berkunjung ke Danau Toba. Di danau vulkanik terbesar di dunia ini, memiliki banyak jenis hidangan Batak yang menggoda untuk dinikmati.

Masih dalam laman Indonesia Travel, pelancong dapat menikmati arsik selain mi gomak saat berkunjung ke Danau Toba. Arsik  adalah hidangan ikan yang membawa unsur-unsur seperti manis, pedas, asam dan juga sedikit gurih.

Sajian lainnya adalah bagot ni harbo yang merupakan susu kerbau yang berasal dari Tapanuli, Sumatra Utara. Susu Kerbau itu diolah menjadi keju putih, dan kemudian dikenal dengan dali ni horbo. Keju putih ini kerap menjadi bagian hidangan utama di festival-festival tahunan penduduk asli Batak.

Na niura adalah jenis sajian kuliner lainnya yang tidak boleh dilewati oleh pelancong ketika berkunjung ke Danau Toba. Na niura adalah sashimi versi Sumatra Utara yang menyajikan ikan mentah.

Dalam bahasa Batak, na niura memiliki arti ikannya tidak dimasak. Ikan yang digunakan biasanya adalah ikan mas yang direndam dengan merica andaliman, kunyit, kemiri, jahe, dan cabai. Ikan itu direndam selama sekitar 5 jam. Setelah direndam, ikan kemudian disajikan dalam kondisi mentah.

Hidangan lainnya adalah na tinombur. Sajian ini memiliki sejumlah kemiripan dengan arsik dan na niura. Perbedaan tersebut terdapat pada proses pengolahan. Na tinombur, ikan dipanggang di atas arang panas.

Kemudian direndam dengan air jeruk nipis dan garam lalu disiram saus. Air yang digunakan tersebut terdiri dari air, merica andaliman, bawang merah, jahe bakar, kemiri, dan bunga honje.

Pelancong juga tidak boleh melewatkan sajian kuliner bernama saksang saat melancong ke Sumatra Utara. Sajian ini adalah sajian gurih nan pedas yang terbuat dari daging babi cincang atau kadang-kadang daging kerbau.

Daging dipotong dadu dan direbus dalam darahnya. Kemudian, dicampur dengan santan dan rempah-rempah termasuk serai, jeruk purut dan daun salam, cabai, jahe, kunyit, dan lengkuas. Setelah empuk, ditambahkan merica andaliman dan air jeruk nipis.

Pelancong yang suka dengan pedas harus memasukkan sambal tuk tuk dalam daftar kuliner yang harus dicoba. Sambal ini adalah bumbu pedas dan panas tradisional yang biasa tersaji dalam masakan-masakan Batak.

Sambal ini diolah dengan mencampurkan bumbu-bumbu seperti cabai merah atau hijau, bawang merah, bawang putih, kemiri, ikan aso-aso atau terkadang diganti dengan ikan teri segar, paprika andaliman, dan garam ke dalam mangkuk berbahan batu.

Bumbu-bumbu itu ditumbuk hingga membentuk tekstur halus yang bagus. Setelah semua bumbu tercampur rata, sambal tersebut mendapatkan tambahan perasan jeruk nipis untuk memberikan rasa segar.