Pemudik, Waspada 3 Tikungan Ekstrem di Sumatra Barat
03 May 2022 |
19:56 WIB
Kondisi geografis Indonesia, terutama di jalur lintas Sumatra yang terdiri dari pegunungan, bukit, hingga jurang memang cukup menantang bagi para pengendara motor, mobil, bus, hingga truk. Jika tidak hafal dengan medan jalan, risiko kecelakaan bisa saja menghampiri.
Seperti kecelakaan yang dialami rombongan pemudik bus dari arah Solok menuju Kota Padang, di Sitinjau Lauik pada Senin, 2 Mei 2022.
Menurut laporan Tim Jelajah Lebaran Harian Bisnis Indonesia 2022 di Sumatra, sopir yang tidak mengetahui medan Sitinjau Lauik yang dikenal ekstrem ini membuat bus menabrak dan terbalik. Alhasil puluhan penumpang luka-luka dan dua orang meninggal dunia.
Nah buat kamu yang sedang dalam perjalanan mudik atau pada arus balik dari wilayah Sumatra Barat nanti, berhati-hatilah saat berkendara. Berikut tiga tikungan ekstrem yang ada di provinsi Sumatra Barat:
Seperti kecelakaan yang dialami rombongan pemudik bus dari arah Solok menuju Kota Padang, di Sitinjau Lauik pada Senin, 2 Mei 2022.
Menurut laporan Tim Jelajah Lebaran Harian Bisnis Indonesia 2022 di Sumatra, sopir yang tidak mengetahui medan Sitinjau Lauik yang dikenal ekstrem ini membuat bus menabrak dan terbalik. Alhasil puluhan penumpang luka-luka dan dua orang meninggal dunia.
Nah buat kamu yang sedang dalam perjalanan mudik atau pada arus balik dari wilayah Sumatra Barat nanti, berhati-hatilah saat berkendara. Berikut tiga tikungan ekstrem yang ada di provinsi Sumatra Barat:
1. Tikungan Sitinjau Lauik
Jalur yang menjadi salah satu gerbang menuju Padang, Sumatra Barat ini memang sangat ditakuti dan sulit dilalui para pengendara, terutama yang amatir atau baru pertama kali melintasinya.
Jalur tersebut terdiri dari beberapa tikungan tajam yang menanjak terjal apabila melintas dari arah Padang. Tikungan yang menjadi sorotan adalah tikungan Panorama I atau tikungan pertama dari arah Padang.
Selain tajam dengan bentuk seperti huruf U, tikungan tersebut juga menanjak dengan sudut kemiringan yang terbilang terjal. Kendaraan yang melintas dari arah Padang, khususnya kendaraan besar harus mengambil sebagian badan jalan dari arah berlawanan agar bisa melintas. Kendaraan pun harus mengantre untuk melintasi jalur ini dengan aman, terlebih jika hujan deras datang yang membuat jalanan menjadi licin.
Untuk menjaga keamanan para pengendara, di Sitinjau Lauik terdapat petugas keamanan jalan raya (PKJR) setempat yang membantu menghentikan kendaraan dari atas atau arah Solok, Sumatra Barat. PKJR juga bersiaga menahan kendaraan yang tak kuat menanjak dengan balok kayu.
Jalur tersebut terdiri dari beberapa tikungan tajam yang menanjak terjal apabila melintas dari arah Padang. Tikungan yang menjadi sorotan adalah tikungan Panorama I atau tikungan pertama dari arah Padang.
Selain tajam dengan bentuk seperti huruf U, tikungan tersebut juga menanjak dengan sudut kemiringan yang terbilang terjal. Kendaraan yang melintas dari arah Padang, khususnya kendaraan besar harus mengambil sebagian badan jalan dari arah berlawanan agar bisa melintas. Kendaraan pun harus mengantre untuk melintasi jalur ini dengan aman, terlebih jika hujan deras datang yang membuat jalanan menjadi licin.
Untuk menjaga keamanan para pengendara, di Sitinjau Lauik terdapat petugas keamanan jalan raya (PKJR) setempat yang membantu menghentikan kendaraan dari atas atau arah Solok, Sumatra Barat. PKJR juga bersiaga menahan kendaraan yang tak kuat menanjak dengan balok kayu.
2. Tanjakan Silaing
Terletak di Jalan Layang Kelok Sembilan, tepatnya di KM 65 dari arah sebelah timur dari Kota Payakumbuh, Sumatra Barat menuju Provinsi Riau, Tikungan Sillaing juga terbilang ekstrem. Di sana juga rawan kecelakaan.
Disebut sebagai tanjakan tengkorak Silaing karena jalanan sangat curam. Satu arah jalanan terbilang menurun dan di menanjak di arah berlawanan. Tanjakan Silaing terbilang sempit dan sulit untuk kendaraan terutama bus atau truk berpapasan. Dengan demikian, mobil harus mengantre bergantian untuk melintas.
Lokasi ini semakin ekstrem jika diguyur hujan karena jalanan akan sangat licin untuk dilewati.
Disebut sebagai tanjakan tengkorak Silaing karena jalanan sangat curam. Satu arah jalanan terbilang menurun dan di menanjak di arah berlawanan. Tanjakan Silaing terbilang sempit dan sulit untuk kendaraan terutama bus atau truk berpapasan. Dengan demikian, mobil harus mengantre bergantian untuk melintas.
Lokasi ini semakin ekstrem jika diguyur hujan karena jalanan akan sangat licin untuk dilewati.
3. Kelok Kuburan Duo Rimbo Panti
Terletak di Kecamatan Panti, Kabupaten Pasaman, Sumatra Barat, kelok ini terbilang super ekstrem. Sebelah sisi jalan tebing, sebelahnya lagi jurang.
Jalan ini hanya bisa dilintasi satu kenderaan dengan dua kali tikungan ekstrem. Tekstur jalan pun tidak terlalu rapih walaupun sudah diaspal. Tidak ada batas pelindung seperti baja di tepi jalan tersebut. Untuk melintasi jalur ini memang dibutuhkan skil yang mantap. Tidak sedikit pula bus yang mampu melewatinya. Sejauh ini, PO ALS yang mampu menaklukan kelok kuburan ini.
Editor: Nirmala Aninda
Jalan ini hanya bisa dilintasi satu kenderaan dengan dua kali tikungan ekstrem. Tekstur jalan pun tidak terlalu rapih walaupun sudah diaspal. Tidak ada batas pelindung seperti baja di tepi jalan tersebut. Untuk melintasi jalur ini memang dibutuhkan skil yang mantap. Tidak sedikit pula bus yang mampu melewatinya. Sejauh ini, PO ALS yang mampu menaklukan kelok kuburan ini.
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.