Survei Konsumen Indonesia Lebih Optimistis pada Ramadan Tahun Ini
06 April 2022 |
14:03 WIB
Setelah dua kali merayakan bulan Ramadan dalam suasana pembatasan kegiatan yang sangat ketat akibat pandemi Covid-19, masyarakat Indonesia kini bersiap lagi untuk menjalani kenormalan baru dalam beribadah, bersosialisasi, mudik, berbelanja hingga travelling.
Hal itu dikukuhkan dengan hasil riset dari perusahaan agensi iklan asal London, M&C Saatchi Indonesia. Sudah 3 tahun berturut-turut, M&C mempelajari dan menggali Ramadan sebagai periode konsumsi dan perayaan paling penting di Indonesia.
Seperti kali ini, M&C merilis edisi ketiga Ramadan White Paper yang ditujukan untuk para pemasar dan konten kreator. Dari riset tersebut, tampak jelas Ramadan kali ini akan diwarnai optimisme, baik dari sisi teknologi, pariwisata, ritel dan lainnya.
Laporan berjumlah 45 halaman ini menjadi insight paling komprehensif berdasarkan survei konsumen kuantitatif dari berbagai kota, wawancara pemasar, dan analisis dari berbagai kampanye Ramadan yang sukses dalam beberapa tahun terakhir.
Anish Daryani, Founder & Presiden Direktur M&C Saatchi Indonesia mengatakan tahun ini M&C berhasil menggabungkan riset yang mencakup 1.200 konsumen, 15 wawancara mendalam bersama para ahli industri dan konten kreator, serta banyak riset pendukung lainnya untuk menghasilkan laporan yang tajam dan bermakna untuk Ramadan.
Optimisme konsumen Indonesia digerakkan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah kebijakan proaktif pemerintah yang mendorong pemulihan makro-ekonomi berkelanjutan, serta ketentuan kesejahteraan sosial yang mampu mendorong kembali kemampuan daya beli.
Selain itu, tingkat kenaikan vaksinasi dan puncak kasus dari varian Omicron sudah mendukung semua bahwa Ramadan terindikasi akan kembali normal.
Orang Indonesia berencana untuk memanfaatkan perjalanan sebaik mungkin, dengan 81% mengatakan akan melakukan perjalanan internasional sebanyak 5 hari atau lebih. Selain itu, minat terhadap perjalanan darat meningkat tiga kali lipat, menciptakan peluang bagi sektor perjalanan dan otomotif.
Tidak hanya perjalanan domestik yang diproyeksikan meningkat selama Ramadhan dan Idulfitri, banyak orang berharap dan bersiap untuk bepergian ke luar negeri tahun ini.
Destinasi yang masuk di antara lima tujuan liburan Ramadan teratas untuk 2022 adalah Turki (15%), karena pembukaan perbatasan negara itu, visa gratis, penawaran berbiaya sangat rendah yang dipromosikan oleh banyak perusahaan perjalanan, dan janji untuk merasakan cita rasa baru Ramadan di luar negeri.
Selain itu, destinasi Ramadan dan Idulfitri yang menjadi favorit adalah Bali (30%), Yogyakarta (25%), Malang (20%), dan Singapura/Malaysia (10%)
Fleksibilitas dalam memesan tiket di travel commerce juga melegakan konsumen – jika sewaktu-waktu rencana mudik yang diatur harus berubah karena adanya revisi peraturan atau kebijakan PPKM. Gehnype, mau mudik ke mana tahun ini?
Editor: Fajar Sidik
Hal itu dikukuhkan dengan hasil riset dari perusahaan agensi iklan asal London, M&C Saatchi Indonesia. Sudah 3 tahun berturut-turut, M&C mempelajari dan menggali Ramadan sebagai periode konsumsi dan perayaan paling penting di Indonesia.
Seperti kali ini, M&C merilis edisi ketiga Ramadan White Paper yang ditujukan untuk para pemasar dan konten kreator. Dari riset tersebut, tampak jelas Ramadan kali ini akan diwarnai optimisme, baik dari sisi teknologi, pariwisata, ritel dan lainnya.
Laporan berjumlah 45 halaman ini menjadi insight paling komprehensif berdasarkan survei konsumen kuantitatif dari berbagai kota, wawancara pemasar, dan analisis dari berbagai kampanye Ramadan yang sukses dalam beberapa tahun terakhir.
Anish Daryani, Founder & Presiden Direktur M&C Saatchi Indonesia mengatakan tahun ini M&C berhasil menggabungkan riset yang mencakup 1.200 konsumen, 15 wawancara mendalam bersama para ahli industri dan konten kreator, serta banyak riset pendukung lainnya untuk menghasilkan laporan yang tajam dan bermakna untuk Ramadan.
Optimisme konsumen Indonesia digerakkan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah kebijakan proaktif pemerintah yang mendorong pemulihan makro-ekonomi berkelanjutan, serta ketentuan kesejahteraan sosial yang mampu mendorong kembali kemampuan daya beli.
Selain itu, tingkat kenaikan vaksinasi dan puncak kasus dari varian Omicron sudah mendukung semua bahwa Ramadan terindikasi akan kembali normal.
Siap-siap Sinyal 'Balas Dendam' Mudik 2022
Setelah sekian lama memendam keinginan untuk melakukan perjalanan bersama keluarga karena pendemi, Ramadan tahun ini diharapkan membuka pintu tradisi mudik. Terlepas dari situasi Omicron, mayoritas responden dalam survei konsumen cukup yakin bahwa mereka dapat melakukan perjalanan atau mudik tahun ini dengan ceria.Orang Indonesia berencana untuk memanfaatkan perjalanan sebaik mungkin, dengan 81% mengatakan akan melakukan perjalanan internasional sebanyak 5 hari atau lebih. Selain itu, minat terhadap perjalanan darat meningkat tiga kali lipat, menciptakan peluang bagi sektor perjalanan dan otomotif.
Tidak hanya perjalanan domestik yang diproyeksikan meningkat selama Ramadhan dan Idulfitri, banyak orang berharap dan bersiap untuk bepergian ke luar negeri tahun ini.
Destinasi yang masuk di antara lima tujuan liburan Ramadan teratas untuk 2022 adalah Turki (15%), karena pembukaan perbatasan negara itu, visa gratis, penawaran berbiaya sangat rendah yang dipromosikan oleh banyak perusahaan perjalanan, dan janji untuk merasakan cita rasa baru Ramadan di luar negeri.
Selain itu, destinasi Ramadan dan Idulfitri yang menjadi favorit adalah Bali (30%), Yogyakarta (25%), Malang (20%), dan Singapura/Malaysia (10%)
Fleksibilitas dalam memesan tiket di travel commerce juga melegakan konsumen – jika sewaktu-waktu rencana mudik yang diatur harus berubah karena adanya revisi peraturan atau kebijakan PPKM. Gehnype, mau mudik ke mana tahun ini?
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.