Ini Alasan London Book Fair Penting bagi Indonesia
31 March 2022 |
13:00 WIB
Bagi para penggemar buku dunia, ajang London Book Fair 2022 tentu momen yang ditunggu-tunggu. Ajang ini dijadwalkan terselenggara pada 5-7 April 2022. Pameran ini merupakan pameran yang sangat penting bagi para penerbit dan penulis buku yang ada di dalam negeri.
Arys Hilman Nugraha, Ketua Umum Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) menuturkan bahwa London Book Fair merupakan salah satu pameran buku terbesar di dunia bersama dengan Frankfurt Book Fair.
Jadi, London Book Fair bisa menjadi pintu masuk untuk penerjemahan buku-buku Indonesia ke dalam bahasa lainnya, dan bukan hanya bahasa Inggris.
Dia menuturkan akan lebih mudah bagi buku-buku dari Indonesia untuk diterbitkan dalam bahasa-bahasa lain jika sekali terbit dalam bahasa internasional. “Sehingga London Book Fair termasuk event perbukuan yang penting bagi Indonesia,” katanya.
Berbeda dengan Frankfurt Book Fair, paparnya, London Book Fair adalah benar-benar pameran business to business atau B2B. Jadi, para peserta yang hadir dalam pameran selama 3 hari tersebut hanya penerbit dan literary agent.
Dia menambahkan tidak ada masyarakat, end user, atau pembaca dalam pameran London Book Fair yang akan diselenggarakan di Olympia London tersebut. “Yang kami pamerkan hak cipta terjemahan. Ini adalah copy right branding,” katanya.
Sementara di Frankfurt Book Fair, ujarnya, terdapat waktu buat pembaca umum atau masyarakat untuk membeli buku secara langsung selain waktu pameran buat copy right branding. Adapun waktu yang disediakan untuk copy right branding di ajang Frankfurt Book Fair adalah 3 hari. Kemudian untuk masyarakat umum selama 2 hari.
Dia menuturkan, total buku Indonesia yang akan dipamerkan di London Book Fair 2022 berada pada kisaran 260– 300 judul. Sebagaimana pada tahun-tahun sebelumnya, LBF akan diselenggarakan di Olympia London dan kali ini diikuti sekitar seribu peserta dari 60 negara.
Adapun kehadiran produk pustaka Indonesia di London Book Fair tahun ini diharapkan menjadi tonggak pertama kebangkitan industri perbukuan nasional setelah 2 tahun terdampak pandemi.
Ikapi, ujarnya, pada tahun ini juga akan menggelar Festival Hari Buku Nasional (FHBN) pada 17-22 Mei, Islamic Book Fair (IBF) pada 3-7 Agustus, dan Indonesia International Book Fair (IIBF) pada 9-13 November.
Pada tahun ini pula, lanjutnya, Jakarta akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan kongres asosiasi penerbit sedunia, IPA World Congress, pada waktu yang bersentuhan dengan penyelenggaraan IIBF yaitu 10-12 November 2022. The International Publishers Association (IPA) beranggotakan 86 organisasi dari 71 negara. Ikapi menjadi anggota IPA sejak 1973 sebagai satu-satunya wakil dari Indonesia.
Editor: Roni Yunianto
Arys Hilman Nugraha, Ketua Umum Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) menuturkan bahwa London Book Fair merupakan salah satu pameran buku terbesar di dunia bersama dengan Frankfurt Book Fair.
Jadi, London Book Fair bisa menjadi pintu masuk untuk penerjemahan buku-buku Indonesia ke dalam bahasa lainnya, dan bukan hanya bahasa Inggris.
Dia menuturkan akan lebih mudah bagi buku-buku dari Indonesia untuk diterbitkan dalam bahasa-bahasa lain jika sekali terbit dalam bahasa internasional. “Sehingga London Book Fair termasuk event perbukuan yang penting bagi Indonesia,” katanya.
Berbeda dengan Frankfurt Book Fair, paparnya, London Book Fair adalah benar-benar pameran business to business atau B2B. Jadi, para peserta yang hadir dalam pameran selama 3 hari tersebut hanya penerbit dan literary agent.
Dia menambahkan tidak ada masyarakat, end user, atau pembaca dalam pameran London Book Fair yang akan diselenggarakan di Olympia London tersebut. “Yang kami pamerkan hak cipta terjemahan. Ini adalah copy right branding,” katanya.
Sementara di Frankfurt Book Fair, ujarnya, terdapat waktu buat pembaca umum atau masyarakat untuk membeli buku secara langsung selain waktu pameran buat copy right branding. Adapun waktu yang disediakan untuk copy right branding di ajang Frankfurt Book Fair adalah 3 hari. Kemudian untuk masyarakat umum selama 2 hari.
Dia menuturkan, total buku Indonesia yang akan dipamerkan di London Book Fair 2022 berada pada kisaran 260– 300 judul. Sebagaimana pada tahun-tahun sebelumnya, LBF akan diselenggarakan di Olympia London dan kali ini diikuti sekitar seribu peserta dari 60 negara.
Adapun kehadiran produk pustaka Indonesia di London Book Fair tahun ini diharapkan menjadi tonggak pertama kebangkitan industri perbukuan nasional setelah 2 tahun terdampak pandemi.
Ikapi, ujarnya, pada tahun ini juga akan menggelar Festival Hari Buku Nasional (FHBN) pada 17-22 Mei, Islamic Book Fair (IBF) pada 3-7 Agustus, dan Indonesia International Book Fair (IIBF) pada 9-13 November.
Pada tahun ini pula, lanjutnya, Jakarta akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan kongres asosiasi penerbit sedunia, IPA World Congress, pada waktu yang bersentuhan dengan penyelenggaraan IIBF yaitu 10-12 November 2022. The International Publishers Association (IPA) beranggotakan 86 organisasi dari 71 negara. Ikapi menjadi anggota IPA sejak 1973 sebagai satu-satunya wakil dari Indonesia.
Editor: Roni Yunianto
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.