Akademi Alqur'an di Sharjah Peroleh 17 Koleksi Manuskrip Langka
10 June 2021 |
12:22 WIB
Akademi Alqur'an di Sharjah dikabarkan telah memperoleh 17 naskah Alqur'an langka tambahan dan kini koleksinya menjadi lebih dari 300 manuskrip tentang ajaran agama Islam.
Penambahan baru ini diperkirakan berasal dari abad ke-8 hingga abad ke-13 Masehi dan dari berbagai lokasi termasuk negara bagian Umayyah, Mamluk, Timurid, Safawi, dan Utsmaniyah. Koleksi ini sebelumnya tersebar di Timur Tengah, Afrika Utara serta India dan China.
Sheikh Sherzad Abdul Rahman Taher, sekretaris jenderal Akademi Al-Qur'an, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa beberapa karya mewakili karya terbaik pada masanya.
"Kaligrafi pada salinan yang kami dapatkan menunjukkan bahwa beberapa di antaranya ditulis oleh kaligrafer paling terkenal yang diketahui menggunakan ornamen dan dekorasi yang bersumber dari emas dan batu mulia seperti lapis lazuli," katanya.
Disukai karena rona birunya yang kelam, penyertaan lapis lazuli juga menandakan tingkat kepentingan tiap manuskrip selain menambahkan warna yang mencolok.
Dalam pernyataan yang sama, Sheikh Sherzad berterima kasih kepada berbagai pihak atas peran mereka dalam memperoleh manuskrip ini, termasuk penguasa Emirat Sharjah, Sheikh Sultan bin Muhammad Al-Qasimi, yang mendirikan Akademi Alquran.
Dibuka akhir tahun lalu, Akademi Alqur'an di Sharjah adalah rumah bagi manuskrip berharga serta artefak Islam penting dan potongan dari sejarah keluarga Sheikh.
Di dalam akademi ini terdapat tujuh museum yang berbeda, termasuk Seven Readings Museum, Hall of Scientific Quranic Miracles, Museum of the Pillars of the Qur’an, dan lain-lain.
Akademi Alqur'an ini juga menawarkan sumber daya dan kelas untuk sarjana Islam masa depan dan sekarang.
Editor: Fajar Sidik
Penambahan baru ini diperkirakan berasal dari abad ke-8 hingga abad ke-13 Masehi dan dari berbagai lokasi termasuk negara bagian Umayyah, Mamluk, Timurid, Safawi, dan Utsmaniyah. Koleksi ini sebelumnya tersebar di Timur Tengah, Afrika Utara serta India dan China.
Sheikh Sherzad Abdul Rahman Taher, sekretaris jenderal Akademi Al-Qur'an, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa beberapa karya mewakili karya terbaik pada masanya.
"Kaligrafi pada salinan yang kami dapatkan menunjukkan bahwa beberapa di antaranya ditulis oleh kaligrafer paling terkenal yang diketahui menggunakan ornamen dan dekorasi yang bersumber dari emas dan batu mulia seperti lapis lazuli," katanya.
Disukai karena rona birunya yang kelam, penyertaan lapis lazuli juga menandakan tingkat kepentingan tiap manuskrip selain menambahkan warna yang mencolok.
Dalam pernyataan yang sama, Sheikh Sherzad berterima kasih kepada berbagai pihak atas peran mereka dalam memperoleh manuskrip ini, termasuk penguasa Emirat Sharjah, Sheikh Sultan bin Muhammad Al-Qasimi, yang mendirikan Akademi Alquran.
Dibuka akhir tahun lalu, Akademi Alqur'an di Sharjah adalah rumah bagi manuskrip berharga serta artefak Islam penting dan potongan dari sejarah keluarga Sheikh.
Di dalam akademi ini terdapat tujuh museum yang berbeda, termasuk Seven Readings Museum, Hall of Scientific Quranic Miracles, Museum of the Pillars of the Qur’an, dan lain-lain.
Akademi Alqur'an ini juga menawarkan sumber daya dan kelas untuk sarjana Islam masa depan dan sekarang.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.