Inspiratif, Pengusaha Tas Travelling Kekinian Asal Bandung Ini Berbagi Kisah Sukses
27 February 2022 |
10:52 WIB
Tren travelling atau melancong kini telah berubah dari sekadar aktivitas perjalanan menjadi bagian dari gaya hidup, khususnya bagi milenial dan generasi Z. Dengan begitu, kegiatan travelling tetap menjadi kegiatan rutin di mana generasi muda ini memiliki cara tersendiri beradaptasi terhadap pandemi.
Siapa sangka, hal tersebut nyatanya menjadi peluang besar bagi Ben Wirawan, pemilik brand tas dan luggage lokal asal Bandung, Torch. Menurutnya, seiring dengan perubahan tersebut, bisnis yang berhubungan dengan travelling seperti penjualan tiket perjalanan, akomodasi, atau aksesoris perlengkapan perjalanan akan tumbuh pesat, apalagi setelah pandemi.
Dengan rekannya, Hanafi Salman, Ben memulai bisnisnya pada 2015. Selama 2 tahun berjalan, Ben mengatakan bahwa dia menggunakan pendekatan konvensional untuk memperkenalkan dan memasarkan produknya kepada masyarakat melalui distributor dan agen. Metode ini, kata Ben, membawa banyak rintangan bagi usaha miliknya.
“Pemasaran dengan cara konvensional ini berdampak terhadap perkembangan bisnis kami, dimana para agen seringkali tidak melunasi penjualan barang tepat waktu, sehingga kami tidak bisa meraih omzet secara maksimal,” katanya dalam satu webinar, baru-baru ini.
Hingga akhirnya pada tahun 2017, dengan kondisi keuangan perusahaan yang memburuk, Ben membawa perusahaannya hijrah ke jalur digital dengan mulai mempelajari pemasaran digital dan penjualan online.
Lewat sistem pemasaran online, Ben mengaku usahanya berhasil melampaui jumlah penjualan yang melebihi 2 tahun awal berdirinya ketika masih menggunakan sistem pemasaran konvensional. Selain itu, dia juga berhasil menjangkau konsumen baru yang lebih luas yang ikut membantu meningkatkan penjualan produknya.
Terbukti, rata-rata penjualan online usaha miliknya telah tumbuh 100 kali dalam 5 tahun terakhir. Jika sebelumnya karyawan yang Ben miliki di awal berdiri terdiri dari 6 orang, kini dia dibantu oleh lebih dari 80 karyawan untuk dapat memenuhi pesanan masyarakat dari seluruh Indonesia.
“Merupakan suatu kebanggan bagi saya bahwa produk hasil karya kami dapat dinikmati oleh seluruh kalangan masyarakat dengan mudah. Ini menjadikan proses pembuatan produk yang sangat kompleks dan melelahkan menjadi berarti dan ada maknanya,” ungkapnya.
Perjalanan panjang Torch berhasil membawa brand milik Ben Wirawan ini dipercaya sebagai official merchandise untuk beberapa acara seperti Jakarta Film Week dan festival film berskala internasional yang digagas oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta.
Tidak hanya itu, berkat bisnisnya, Ben juga berhasil meraih penghargaan Indonesia Good Design Selection, sebuah anugerah Bangga Buatan Indonesia dan menjadi salah satu penerima penghargaan internasional Golden Bauhinia Excellence Award di China.
Bergelut dalam dunia fesyen dengan tren yang terus berubah, Ben ingin usahanya tumbuh menjadi brand fesyen yang tidak hanya mengandalkan mode atau estetika, tetapi juga mementingkan performa dan kualitas produk.
Kualitas dari material produk pun menjadi kunci utama yang dipegang dalam menjalankan bisnisnya. Terlebih, menjadi brand yang identik dengan produk tas traveling, membuat Ben harus memastikan bahwa tas yang dijual meski kuat dan memiliki ketahanan, tetap tidak berat agar nyaman digunakan.
Hal inilah yang menjadi keunggulan usahanya dibandingkan dengan produk yang sejenis. Ben mengklaim bahwa saat ini di Indonesia, hanya brand miliknya yang mampu memberikan produk-produk dengan kekuatan yang sangat tinggi tetapi bobot yang ringan.
Salah satu material yang menjadi unggulan adalah material yang 30% lebih ringan namun memiliki kekuatan 2x lipat dari polyester biasa yakni Duralite Nylon. Material ini, lanjut Ben, membuat produk tas multifungsi cocok dipakai dalam kesempatan apapun, baik untuk bepergian ke luar kota, berolahraga, maupun menghadapi kondisi tidak menentu saat beraktivitas di hiruk pikuk ibukota.
Ben mengatakan akan terus mempelajari masalah yang dihadapi oleh para konsumennya, salah satunya kebutuhan akan aksesoris untuk menemani traveling dengan kualitas yang baik.
Untuk menjawab hal ini, bisnisnya pun menghadirkan inovasi ragam produk, seperti jaket, sandal, dan pakaian yang cocok dipakai di segala aktivitas dan berbagai tujuan liburan. Bahkan, salah satu produknya, yaitu Sandal Torch Arrafa, menjadi sandal yang sering dipakai konsumen saat haji atau umrah.
“Tentunya tidak berhenti sampai sini saja, kami akan menghadirkan kolaborasi bersama Marvel di tahun ini yang patut ditunggu oleh masyarakat luas. Bagi kami, ini merupakan ajang pembuktian bahwa Torch sebagai brand asli Indonesia layak mendapatkan kepercayaan juga dari merek internasional,” ucapnya.
Selain itu, adanya preferensi dan gaya fesyen masyarakat Indonesia yang kian beragam mendorong Torch untuk selalu berkreasi mengikuti perkembangan tren fesyen yang sedang digemari. Melihat akan hal ini, Torch menawarkan ragam jenis tas traveling untuk memenuhi kebutuhan traveler Indonesia yang berbeda-beda.
Ben menuturkan sebagai brand lokal yang bergerak di industri fesyen Indonesia yang dinamis serta berkembang begitu cepat, pihaknya percaya akan pentingnya beradaptasi dan berinovasi sebagai kunci utama bagi sebuah brand untuk tidak hanya bertahan, tapi tumbuh pesat.
Selain itu, menjaga kualitas dan nilai dari merek juga menjadi hal yang perlu diperhatikan agar brand yang dimiliki dapat lebih diingat oleh pelanggan.
“Kenali juga dengan baik profil konsumen, dengan begitu kita bisa mendatangkan konsumen baru dan mendorong pelanggan lama untuk membeli lebih sering dan lebih banyak,” tuturnya.
Editor: Fajar Sidik
Siapa sangka, hal tersebut nyatanya menjadi peluang besar bagi Ben Wirawan, pemilik brand tas dan luggage lokal asal Bandung, Torch. Menurutnya, seiring dengan perubahan tersebut, bisnis yang berhubungan dengan travelling seperti penjualan tiket perjalanan, akomodasi, atau aksesoris perlengkapan perjalanan akan tumbuh pesat, apalagi setelah pandemi.
Dengan rekannya, Hanafi Salman, Ben memulai bisnisnya pada 2015. Selama 2 tahun berjalan, Ben mengatakan bahwa dia menggunakan pendekatan konvensional untuk memperkenalkan dan memasarkan produknya kepada masyarakat melalui distributor dan agen. Metode ini, kata Ben, membawa banyak rintangan bagi usaha miliknya.
“Pemasaran dengan cara konvensional ini berdampak terhadap perkembangan bisnis kami, dimana para agen seringkali tidak melunasi penjualan barang tepat waktu, sehingga kami tidak bisa meraih omzet secara maksimal,” katanya dalam satu webinar, baru-baru ini.
Hingga akhirnya pada tahun 2017, dengan kondisi keuangan perusahaan yang memburuk, Ben membawa perusahaannya hijrah ke jalur digital dengan mulai mempelajari pemasaran digital dan penjualan online.
Lewat sistem pemasaran online, Ben mengaku usahanya berhasil melampaui jumlah penjualan yang melebihi 2 tahun awal berdirinya ketika masih menggunakan sistem pemasaran konvensional. Selain itu, dia juga berhasil menjangkau konsumen baru yang lebih luas yang ikut membantu meningkatkan penjualan produknya.
CEO Torch, Ben Wirawan (Dok. Torch)
“Merupakan suatu kebanggan bagi saya bahwa produk hasil karya kami dapat dinikmati oleh seluruh kalangan masyarakat dengan mudah. Ini menjadikan proses pembuatan produk yang sangat kompleks dan melelahkan menjadi berarti dan ada maknanya,” ungkapnya.
Perjalanan panjang Torch berhasil membawa brand milik Ben Wirawan ini dipercaya sebagai official merchandise untuk beberapa acara seperti Jakarta Film Week dan festival film berskala internasional yang digagas oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta.
Tidak hanya itu, berkat bisnisnya, Ben juga berhasil meraih penghargaan Indonesia Good Design Selection, sebuah anugerah Bangga Buatan Indonesia dan menjadi salah satu penerima penghargaan internasional Golden Bauhinia Excellence Award di China.
Proses quality control dari produk tas Torch (Dok. Torch)
Inovasi Jadi Kunci
Bergelut dalam dunia fesyen dengan tren yang terus berubah, Ben ingin usahanya tumbuh menjadi brand fesyen yang tidak hanya mengandalkan mode atau estetika, tetapi juga mementingkan performa dan kualitas produk.Kualitas dari material produk pun menjadi kunci utama yang dipegang dalam menjalankan bisnisnya. Terlebih, menjadi brand yang identik dengan produk tas traveling, membuat Ben harus memastikan bahwa tas yang dijual meski kuat dan memiliki ketahanan, tetap tidak berat agar nyaman digunakan.
Hal inilah yang menjadi keunggulan usahanya dibandingkan dengan produk yang sejenis. Ben mengklaim bahwa saat ini di Indonesia, hanya brand miliknya yang mampu memberikan produk-produk dengan kekuatan yang sangat tinggi tetapi bobot yang ringan.
Salah satu material yang menjadi unggulan adalah material yang 30% lebih ringan namun memiliki kekuatan 2x lipat dari polyester biasa yakni Duralite Nylon. Material ini, lanjut Ben, membuat produk tas multifungsi cocok dipakai dalam kesempatan apapun, baik untuk bepergian ke luar kota, berolahraga, maupun menghadapi kondisi tidak menentu saat beraktivitas di hiruk pikuk ibukota.
Ben mengatakan akan terus mempelajari masalah yang dihadapi oleh para konsumennya, salah satunya kebutuhan akan aksesoris untuk menemani traveling dengan kualitas yang baik.
Untuk menjawab hal ini, bisnisnya pun menghadirkan inovasi ragam produk, seperti jaket, sandal, dan pakaian yang cocok dipakai di segala aktivitas dan berbagai tujuan liburan. Bahkan, salah satu produknya, yaitu Sandal Torch Arrafa, menjadi sandal yang sering dipakai konsumen saat haji atau umrah.
“Tentunya tidak berhenti sampai sini saja, kami akan menghadirkan kolaborasi bersama Marvel di tahun ini yang patut ditunggu oleh masyarakat luas. Bagi kami, ini merupakan ajang pembuktian bahwa Torch sebagai brand asli Indonesia layak mendapatkan kepercayaan juga dari merek internasional,” ucapnya.
Selain itu, adanya preferensi dan gaya fesyen masyarakat Indonesia yang kian beragam mendorong Torch untuk selalu berkreasi mengikuti perkembangan tren fesyen yang sedang digemari. Melihat akan hal ini, Torch menawarkan ragam jenis tas traveling untuk memenuhi kebutuhan traveler Indonesia yang berbeda-beda.
Ben menuturkan sebagai brand lokal yang bergerak di industri fesyen Indonesia yang dinamis serta berkembang begitu cepat, pihaknya percaya akan pentingnya beradaptasi dan berinovasi sebagai kunci utama bagi sebuah brand untuk tidak hanya bertahan, tapi tumbuh pesat.
Selain itu, menjaga kualitas dan nilai dari merek juga menjadi hal yang perlu diperhatikan agar brand yang dimiliki dapat lebih diingat oleh pelanggan.
“Kenali juga dengan baik profil konsumen, dengan begitu kita bisa mendatangkan konsumen baru dan mendorong pelanggan lama untuk membeli lebih sering dan lebih banyak,” tuturnya.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.