SOS Desak Liga 1 Dihentikan Sementara Lantaran Banyak Pemain Positif Covid-19
01 February 2022 |
20:56 WIB
Save Our Soccer mendesak penyelenggara untuk mengehentikan sementara Liga 1 menyusul “badai” pandemi Covid-19 yang menginfeksi banyak pemain dan official team. Laga Persipura vs Madura United harus ditunda lantaran 24 pemain dan official team Sape Kerab dinyatakan positif Covid-19.
Akmal Marhali, Koordinator Save Our Soccer, menuturkan kompetisi Liga 1 sebaiknya dihentikan terlebih dahulu selama sepekan untuk melakukan testing, tracing, dan treatment kepada semua pemain di sistem bubble.
“Bila situasi Covid-19 sudah terkendali, kompetisi bisa dilanjutkan lagi,” katanya kepada Hypeabis.id.
Selain itu, dia menambahkan kompetisi Seri 4 Liga 1 bahkan bisa dipindahkan dari Bali ke daerah lain yang memungkinkan untuk menjalani kompetisi, seperti Jawa Tengah.
Dia menuturkan ada beberapa hal yang menyebabkan penyebaran Omicron menjadi sangat masif di sistem bubble Liga 1.
Pertama, penerapan protokol kesehatan baik 3 T maupun 5 M, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas yang kendur. Kedua, sistem bubble to bubble yang diterapkan tidak seketat pada Seri 1 dan Seri 2.
Para pemain bebas berwisata, bertemu banyak orang dari kafe ke kafe, dari restoran ke restoran dari pantai ke pantai. Padahal, sistem bubble atau gelembung hanya membolehkan para pemain berinteraksi dengan ekosistemnya di hotel, tempat latihan, dan tempat pertandingan.
Ketiga, jadwal pertandingan yang sangat padat dan jam tayang yang larut malam juga ikut memengaruhi penurunan imunitas pemain yang pada akhirnya mudah terpapar.
“Ingat, saat gelombang pertama Covid terjadi dalah satu saran yang diberikan para tenaga kesehatan (nakes) adalah jam tidur yang tidak boleh lewat dari jam 22.00 WIB. Nah, bagaimana mau beristirahat bila jam 00.00 WITA para pemain masih di lapangan,” katanya.
Dia mendesak PSSI dan PT Liga Indonesia Baru untuk melakukan koreksi dan melakukan penyesuaian. Jadwal pertandingan yang larut malam juga harus dihilangkan mengingat kesehatan ada prioritas yang harus diutamakan.
Editor: Gita
Akmal Marhali, Koordinator Save Our Soccer, menuturkan kompetisi Liga 1 sebaiknya dihentikan terlebih dahulu selama sepekan untuk melakukan testing, tracing, dan treatment kepada semua pemain di sistem bubble.
“Bila situasi Covid-19 sudah terkendali, kompetisi bisa dilanjutkan lagi,” katanya kepada Hypeabis.id.
Selain itu, dia menambahkan kompetisi Seri 4 Liga 1 bahkan bisa dipindahkan dari Bali ke daerah lain yang memungkinkan untuk menjalani kompetisi, seperti Jawa Tengah.
Dia menuturkan ada beberapa hal yang menyebabkan penyebaran Omicron menjadi sangat masif di sistem bubble Liga 1.
Pertama, penerapan protokol kesehatan baik 3 T maupun 5 M, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas yang kendur. Kedua, sistem bubble to bubble yang diterapkan tidak seketat pada Seri 1 dan Seri 2.
Para pemain bebas berwisata, bertemu banyak orang dari kafe ke kafe, dari restoran ke restoran dari pantai ke pantai. Padahal, sistem bubble atau gelembung hanya membolehkan para pemain berinteraksi dengan ekosistemnya di hotel, tempat latihan, dan tempat pertandingan.
Ketiga, jadwal pertandingan yang sangat padat dan jam tayang yang larut malam juga ikut memengaruhi penurunan imunitas pemain yang pada akhirnya mudah terpapar.
“Ingat, saat gelombang pertama Covid terjadi dalah satu saran yang diberikan para tenaga kesehatan (nakes) adalah jam tidur yang tidak boleh lewat dari jam 22.00 WIB. Nah, bagaimana mau beristirahat bila jam 00.00 WITA para pemain masih di lapangan,” katanya.
Dia mendesak PSSI dan PT Liga Indonesia Baru untuk melakukan koreksi dan melakukan penyesuaian. Jadwal pertandingan yang larut malam juga harus dihilangkan mengingat kesehatan ada prioritas yang harus diutamakan.
Editor: Gita
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.