Perjalanan Si Ular Besi Melintas Masa

06 March 2024   |   10:40 WIB

PERJALANAN SI ULAR BESI MELINTAS MASA

Kereta api merupakan salah satu moda angkutan massal tertua di dunia. Pada awalnya, moda ular besi ini lebih banyak digunakan sebagai angkutan barang, khususnya untuk distribusi komoditas perkebunan dan pertambangan, yang menghubungkan jalur dari area produksi ke pelabuhan.Dalam perkembangannya, kereta api pun banyak dikembangkan di negara-negara maju sebagai sarana angkutan publik yang menjadi andalan bagi warga kota sebagai urban transportation, serta menjadi angkutan jarak jauh untuk perjalanan antarkota dan antarprovinsi. Bahkan di beberapa negara Eropa, kereta menjadi angkutan penghubung lintas negara.Adapun di Indonesia, proyek jalur kereta pertama bernama Semarang Vorstenlanden, yang menghubungkan Solo-Yogyakarta, mulai dibangun pada 1864pada masa Gubernur Jenderal Hindia-Belanda. Lalu, pada 1875 dibangun jalur kereta api Negara melalui Staatssporwegen (SS) dengan rute Surabaya-Pasuruan-Malang. Hingga kini, pembangunan proyek jalur kereta api terus dikembangkan, tidak hanya berfokus di Pulau Jawa, melainkan telah mencakup Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi.Bahkan, data Ditjen Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara kedua di Asia - setelah India - yang memiliki jaringan kereta api tertua, disusul China dan Jepang. Sejarah panjang kereta api dari masa ke masa sejak masa kolonial hingga era modern dewasa ini, turut mewarnai wajah transportasi di Tanah Air.Tranformasi perkereta-apian nasional itu pun sebagian berhasil kami abadikan dalam dokumentasi fotografi apik, hasil jepretan para fotografer senior Bisnis Indonesia.Dalam rangkaian fotografi di kanal hypevirtual kali ini, dapat menggambarkan berbagai cerita dan keunikan tersendiri dari setiap kehadiran teknologi baru kereta api yang menjadi jantung transportasi publik. Sebagai contoh keberadaan KRL Jabodetabek sejak medio 1990-an, angkutan massal kaum urban ini selalu penuh sesak oleh penumpang hingga bergelantungan di pintu, hingga ke atap gerbong. Demikian juga dengan kereta api antarkota, saat arus mudik Lebaran tiba, sarana angkutan ini juga menjadi salah satu pilihan favorit warga. Gambaran suasana mudik dengan kereta api ini terlihat dari banyaknya penumpang yang berebut naik ke dalam gerbong, hingga gerbong barangpun tak luput dari sasaran.Kondisi itu terjadi pada masa awal perkembangan perkeretaapian nasional, sebelumnya adanya reformasi manajemen angkutan publik itu hingga sekitar tahun2009. Pemandangan penumpang yang berjejal di gerbong kereta pun akhirnya menjadi cerita masa lalu.Pada era modern ini, moda kereta api menjadi sarana angkutan yang lebih nyaman,aman, bersih, dan modern. Tidak lagi terlihat penumpang KRL Jabodetabek yang nekat naik di atas gerbong. Kereta api jurusan jarak jauh di semua kelas sudah menggunakan pendingin udara, dan tidak ada lagi calo tiket dan membayar karcis di atas gerbong kepada kondektur. Pemerintah selama satu dekade terakhir juga menyediakan kereta api modern dengan hadirnya sky train di Bandara Soekarno-Hatta, kereta api jarak jauh denganlayanan ‘wah’.Ada juga kereta api bawah tanah atau Moda Raya Terpadu (MRT) di Jakarta, kereta Lintas Rel Terpadu (LRT) Jabodebek dan Palembang, dan yang paling fenomenal adalah kehadiran Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) yang diberi nama WHOOSH jurusan Jakarta-Bandung. Selain untuk kebutuhan transportasi penumpang pada umumnya, kereta api di Indonesia juga menjadi sarana transportasi wisata. Hal ini terlihat di Stasiun Ambarawa, Jawa Tengah, yang juga berfungsi sebagai Museum Kereta Api. Di stasiun tersebut terdapat layanan kereta wisata dengan menggunakan rangkaian gerbong kereta kayu jati, yang ditarik menggunakan lokomotif uap, serta lokomotifdiesel vintage buatan Jerman. Selain Ambarawa, ada pula kereta wisata dengan nama Sepur Kluthuk Jaladara, rangkaian gerbong kayu terbuat dari kayu jati yang ditarik dengan lokomotif uap buatan Belanda. Kereta yang melintas di tengah Kota Solo ini hanya untuk melayani wisatawan yang ingin menikmati suasana kota. Itulah sekilas gambaran perkereta-apian nasional dari masa ke masa. Semoga foto-foto hasil karya fotografer Bisnis Indonesia ini dapat dinikmati para pembaca, sekaligus mendapatkan gambaran tentang sebagian dari dinamika Si Ular Besi yang menjadi salah satu simbol angkutan modern dan maju di suatu negara.

Lihat Juga: