Tanggal 23 Mei setiap tahunnya diperingati sebagai World Turtle Day atau Hari Penyu & Kura-Kura Sedunia. (Sumber gambar: Joe Cook/Unsplash)

World Turtle Day Tiap 23 Mei Serukan Urgensi Perlindungan Penyu & Kura-Kura

23 May 2025   |   10:30 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Tanggal 23 Mei setiap tahunnya diperingati sebagai World Turtle Day atau Hari Penyu & Kura-Kura Sedunia. Peringatan ini dibuat sebagai upaya untuk menyebarkan kesadaran pada masyarakat global tentang pentingnya peran penyu dan kura-kura, serta melindungi habitat mereka yang terancam punah di seluruh dunia.

Hari Penyu & Kura-Kura Sedunia (WTD) digagas oleh American Tortoise Rescue, sebuah organisasi nirlaba Amerika yang didirikan oleh pasangan Marshall Thompson dan Susan Tellem pada 1990 untuk melindungi semua spesies kura-kura dan penyu di seluruh dunia.

Baca juga: Intip 10 Fakta Menarik Tentang Penyu

Selama lebih dari 30 tahun, American Tortoise Rescue (ATR) telah menempatkan sekitar 4.000 kura-kura dan penyu di rumah-rumah perawatan. Mereka membantu penegakan hukum ketika kura-kura berukuran kecil atau terancam punah diperjualbelikan, serta memberikan informasi dan rujukan yang bermanfaat kepada orang-orang yang memiliki kura-kura yang sakit atau terlantar.
 
Lantaran begitu pentingnya keberadaan penyu dan kura-kura, ATR menggagas World Turtle Day yang dimulai pada 23 Mei 2000, dengan tujuan untuk mencegah penyu dan kura-kura dari ancaman kepunahan karena sejumah tindakan tidak bertanggung jawab dari manusia.

Mulai dari perdagangan satwa liar ilegal, digunakan sebagai hewan peliharaan atau makanan yang eksotis, menjadikannya bagian dari pengobatan tradisional hingga perusakan habitat dan perubahan iklim.

"Hari Penyu dan Kura-Kura Sedunia adalah hari yang tepat untuk mengingatkan diri kita sendiri tentang habitat mereka yang menghilang di seluruh dunia dan cara-cara yang dapat kita lakukan untuk menyelamatkan makhluk-makhluk menakjubkan ini," kata Founder American Tortoise Rescue and World Turtle Day, Susan Tellem, dilansir dari laman resmi World Turtle Day.

Penyu dan kura-kura memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekologi. Mereka menggali lubang di pantai yang dihuni oleh makhluk hidup lain ataupun sebagai sarang dari anak-anak mereka, dan menjaga pantai tetap bersih dengan memakan ikan mati yang terdampar di sekitarnya. 

Saat melakukan perjalanan antara tempat mencari makan di pesisir dan tempat bersarang di pantai, penyu dan kura-kura mengangkut nutrisi yang sangat dibutuhkan untuk perkembangan ekosistem pantai, sebagaimana dikutip dari World Animal Protection.

Meski demikian, keberadaan penyu dan kura-kura semakin terancam punah, terutama penyu laut. Penyu yang baru menetas menghadapi bahaya ekstrem yakni diperkirakan hanya 1 dari 1000 bahkan 10.000 penyu yang baru menetas mencapai usia dewasa.

Penyu yang baru menetas ini selalu menghadapi predator di hari-hari awal kehidupan mereka, ditambah tindakan ilegal manusia yang semakin mengurangi tingkat kelangsungan hidup mereka.

Penyu dewasa menghadapi bahaya karena dapat terperangkap secara tidak sengaja di alat penangkap ikan, atau bahkan di tengah meningkatnya jumlah sampah plastik yang masuk ke lautan. Selain itu, masih banyak juga perdagangan ilegal terhadap penyu dan kura-kura. Mereka dicari untuk diambil daging, telur, dan cangkangnya atau sebagai hewan peliharaan eksotis.

"Jutaan kura-kura ditumpuk di pasar yang kotor, dibiarkan tanpa makanan atau air, dan dibantai saat masih dalam keadaan sadar. Penjualan kura-kura kecil di bawah empat inci telah dilarang sejak 1974, tetapi penegakan hukum masih lemah. Hewan-hewan kecil ini sering mati dalam hitungan minggu, jauh sebelum masa hidup alami mereka berakhir," ungkap Tellem.

Kini, dengan adanya pemanasan global yang kian mengkhawatirkan, kehidupan penyu dan kura-kura pun semakin terancam. Diperkirakan 61 persen spesies penyu telah punah. Ahli biologi dan pakar lainnya memperkirakan hilangnya penyu dan kura-kura di alam liar dalam 50 tahun ke depan, jika tidak ada tindakan perlindungan lebih cepat. 

"Hewan-hewan lembut ini telah ada selama 260 juta tahun, namun mereka dengan cepat menghilang akibat penyelundupan, industri makanan eksotis, perusakan habitat, pemanasan global, dan perdagangan hewan peliharaan yang kejam. Ini adalah saat yang sangat menyedihkan bagi kura-kura dan penyu di dunia," kata Tellem.

Tahun ini, peringatan Hari Penyu & Kura-Kura Sedunia telah memasuki 25 tahun alias seperempat abad. Berawal dari di Amerika, kini peringatannya telah menggema di berbagai negara seperti Kanada, Australia, Inggris, India, Yunani, hingga Pakistan, untuk mengambil tindakan nyata dalam perlindungan penyu dan kura-kura.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

SEBELUMNYA

Film Sore Istri dari Masa Depan Rilis Trailer Perdana, Dibintangi Dion Wiyoko dan Sheila Dara

BERIKUTNYA

Cek Daftar Harga & Cara Beli Tiket Presale Pagelaran Sabang Merauke 2025

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: