Fakta-fakta Menarik Serial Netflix Adolescence, Drama Kriminal Anak Remaja
18 March 2025 |
16:09 WIB
Serial terbaru Netflix, Adolescence, telah menjadi perbincangan hangat sejak dirilis pada 13 Maret 2025. Drama kriminal asal Inggris ini mengisahkan kehidupan Jamie Miller, seorang remaja 13 tahun yang ditangkap atas tuduhan pembunuhan teman sekelasnya.
Kejadian tersebut lantas mengguncang keluarganya dan membuka diskusi menarik tentang pengaruh media sosial. Serial ini juga mengeksplorasi isu-isu krusial, seperti perundungan online yang dapat memengaruhi perilaku remaja laki-laki.
Mengusung genre drama misteri, psikologis, dan kriminal, miniseri ini hadir dengan empat episode. Setiap episode akan mengulik bagaimana satu peristiwa tersebut mengubah banyak hal setelahnya. Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang Adolescence.
Baca juga: Sinopsis Film The Electric State, Film Fiksi Ilmiah Terbaru Netflix
Serial Adolescence menceritakan kisah tentang bagaimana dunia sebuah keluarga berubah ketika Jamie Miller (Owen Cooper) yang berusia 13 tahun ditangkap atas pembunuhan seorang gadis remaja yang bersekolah di sekolahnya. Sebab, penangkapan tersebut berimbas pada tanggung jawab sang orang tua, Eddie Miller dan Manda Miller.
Pihak keluarga kemudian melakukan berbagai cara, termasuk meminta bantuan terapis hingga penyelidik untuk menangani kasus ini dan mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Mereka berusaha untuk mendapatkan pemahaman menyeluruh tentang kasus tersebut, khususnya tentang motif yang dilakukan.
Adolescence digarap oleh sejumlah sineas ternama. Serial ini ditulis oleh Graham dan Jack Thorne dan disutradarai oleh Philip Barantini yang pernah dinominasikan BAFTA dan BIFA pada 2021 berkat teknik one shot yang menawan. Serial ini juga melibatkan Nial Shamma sebagai produser eksekutif dan Jo Johnson sebagai produser.
Serial ini juga dibintangi oleh aktor dan aktris kondang, mereka adalah Owen Cooper sebagai tersangka, Stephen Graham sebagai Eddie Miller, Ashley Walters sebagai inspektur detektif Luke Bascombe, Erin Doherty sebagai Briony Ariston, dan Faye Marsay.
Salah satu elemen paling mencuri perhatian di serial ini ialah penggunaan teknik one take atau oner di setiap episodenya. Teknik ini sebelumnya beberapa kali digunakan di sejumlah karya, seperti True Detective (2014) hingga The Bear 2022). Akan tetapi, yang dilakukan Adolescence cukup berani karena menerapkan teknik ini pada keempat episodenya.
One take memiliki tingkat kesulitan yang tinggi karena kamera akan terus merekam hingga satu adegan tersebut selesai. Untuk membuatnya, perlu persiapan matang, kesabaran, dan kerja sama yang baik antara sutradara, seluruh kru produksi, hingga para aktor.
Kendati demikian, efek yang diciptakan dari pilihan kreatif ini cukup penting, yakni membuat penonton seolah-olah menjadi bagian dari film dan ikut merasakan emosi yang dialami pemeran utamanya.
Meskipun kisah ini secara khusus tidak berdasarkan pada orang atau peristiwa nyata, ide untuk serial Adolescence muncul dari laporan yang pernah didengar kreatornya, Graham. Kala itu, ada peristiwa yang membuat anak laki-laki terlibat dalam kejahatan dengan menggunakan pisau.
Lambat laun, kasus serupa terulang lagi. Pihaknya kemudian ingin mengangkat peristiwa itu ke dalam sebuah cerita yang menggugah. Pihaknya ingin mengeksplorasi isu kemarahan dalam diri laki-laki dan bagaimana lingkungan membentuk perilaku mereka.
Serial Adolescence yang mengusung genre drama psikologis dan thriller kriminal ini rupanya mendapat sambutan yang baik dari penonton.
Serial ini meraih rating apik dengan 8,4/10 bintang di laman IMDb. Penilaian itu didapat dari 21.000 ulasan tentang serial tersebut. Tak jauh berbeda, di laman Rotten Tomatoes, serial ini mendapatkan rating 98 persen Tomatometer dan 75 persen Pocornmeter.
Baca juga: Daftar Film & Serial Tayang Maret 2025 di Netflix
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Kejadian tersebut lantas mengguncang keluarganya dan membuka diskusi menarik tentang pengaruh media sosial. Serial ini juga mengeksplorasi isu-isu krusial, seperti perundungan online yang dapat memengaruhi perilaku remaja laki-laki.
Mengusung genre drama misteri, psikologis, dan kriminal, miniseri ini hadir dengan empat episode. Setiap episode akan mengulik bagaimana satu peristiwa tersebut mengubah banyak hal setelahnya. Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang Adolescence.
Baca juga: Sinopsis Film The Electric State, Film Fiksi Ilmiah Terbaru Netflix
1. Tawarkan premis menarik
Serial Adolescence menceritakan kisah tentang bagaimana dunia sebuah keluarga berubah ketika Jamie Miller (Owen Cooper) yang berusia 13 tahun ditangkap atas pembunuhan seorang gadis remaja yang bersekolah di sekolahnya. Sebab, penangkapan tersebut berimbas pada tanggung jawab sang orang tua, Eddie Miller dan Manda Miller. Pihak keluarga kemudian melakukan berbagai cara, termasuk meminta bantuan terapis hingga penyelidik untuk menangani kasus ini dan mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Mereka berusaha untuk mendapatkan pemahaman menyeluruh tentang kasus tersebut, khususnya tentang motif yang dilakukan.
Serial Netflix Adolescence (Sumber gambar: Netflix)
2. Digarap oleh sineas ternama
Adolescence digarap oleh sejumlah sineas ternama. Serial ini ditulis oleh Graham dan Jack Thorne dan disutradarai oleh Philip Barantini yang pernah dinominasikan BAFTA dan BIFA pada 2021 berkat teknik one shot yang menawan. Serial ini juga melibatkan Nial Shamma sebagai produser eksekutif dan Jo Johnson sebagai produser.Serial ini juga dibintangi oleh aktor dan aktris kondang, mereka adalah Owen Cooper sebagai tersangka, Stephen Graham sebagai Eddie Miller, Ashley Walters sebagai inspektur detektif Luke Bascombe, Erin Doherty sebagai Briony Ariston, dan Faye Marsay.
3. Gunakan teknik one take
Salah satu elemen paling mencuri perhatian di serial ini ialah penggunaan teknik one take atau oner di setiap episodenya. Teknik ini sebelumnya beberapa kali digunakan di sejumlah karya, seperti True Detective (2014) hingga The Bear 2022). Akan tetapi, yang dilakukan Adolescence cukup berani karena menerapkan teknik ini pada keempat episodenya.One take memiliki tingkat kesulitan yang tinggi karena kamera akan terus merekam hingga satu adegan tersebut selesai. Untuk membuatnya, perlu persiapan matang, kesabaran, dan kerja sama yang baik antara sutradara, seluruh kru produksi, hingga para aktor.
Kendati demikian, efek yang diciptakan dari pilihan kreatif ini cukup penting, yakni membuat penonton seolah-olah menjadi bagian dari film dan ikut merasakan emosi yang dialami pemeran utamanya.
Serial Netflix Adolescence (Sumber gambar: Netflix)
4. Terinspirasi dari kisah nyata
Meskipun kisah ini secara khusus tidak berdasarkan pada orang atau peristiwa nyata, ide untuk serial Adolescence muncul dari laporan yang pernah didengar kreatornya, Graham. Kala itu, ada peristiwa yang membuat anak laki-laki terlibat dalam kejahatan dengan menggunakan pisau. Lambat laun, kasus serupa terulang lagi. Pihaknya kemudian ingin mengangkat peristiwa itu ke dalam sebuah cerita yang menggugah. Pihaknya ingin mengeksplorasi isu kemarahan dalam diri laki-laki dan bagaimana lingkungan membentuk perilaku mereka.
5. Dapat rating tinggi
Serial Adolescence yang mengusung genre drama psikologis dan thriller kriminal ini rupanya mendapat sambutan yang baik dari penonton.Serial ini meraih rating apik dengan 8,4/10 bintang di laman IMDb. Penilaian itu didapat dari 21.000 ulasan tentang serial tersebut. Tak jauh berbeda, di laman Rotten Tomatoes, serial ini mendapatkan rating 98 persen Tomatometer dan 75 persen Pocornmeter.
Baca juga: Daftar Film & Serial Tayang Maret 2025 di Netflix
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.