Omegle Resmi Tutup Setelah 14 Tahun, Pendiri Kewalahan Soal Kekerasan dan Biaya Operasional
09 November 2023 |
17:38 WIB
Aplikasi obrolan gratis Omegle resmi mengumumkan penutupan situsnya setelah 14 tahun melalang buana di internet. Kabar penutupan ini disampaikan langsung oleh Founder Omegle Leif K-Brooks dalam pernyataan tertulisnya di situs resmi Omegle pada Kamis (9/11/2023).
Dalam pernyataan terakhirnya itu, K-Brooks menuliskan catatan panjang tentang perjuangan dan tantangannya dalam mendirikan dan mengembangkan Omegle hingga saat ini. K-Brooks memulai keterangannya dengan bercerita soal rasa penasarannya terhadap internet di saat usia belia.
Hingga akhirnya, K-Brooks mengembangkan aplikasi yang menghubungkan orang-orang asing melalui video call ini pada 2009. K-Brooks melanjutkan, banyak orang-orang yang dikenalnya melalui internet membua obrolan panjang melalui aplikasi ini.
Namun saat itu, dia tak menyangka jika internet yang membuka banyak pintu baru yang besar dan mempertemukan orang-orang yang beragam itu rupanya bisa menciptakan bilah pisau.
K-Brooks juga membahas kisah masa kecilnya yang pernah menghadapi trauma dan menjadikan internet sebagai salah satu wadah pelarian. Omegle diluncurkan K-Brooks di usianya yang ke-18 tahun dengan niat menghubungkan orang-orang dalam percakapan melalui layar kaca.
Dia pun merasa tak pernah terlintas dalam pikirannya jika Omegle akan meledak dan digunakan banyak orang-orang di dunia. “Selama bertahun-tahun, orang menggunakan Omegle untuk mengeksplorasi kebudayaan luar negeri, menerima saran tentang kehiduan, dan membantu kelar dari rasa sendiri dan terisolasi,” jelas K-Brooks.
Namun K-Brooks menyadari jika internet memang seperti pisau. Dia merasa, dunia menjadi lebih buruk dalam beberapa tahun terakhir, akibat efek pandemi Covid-19 hingga perselisihan politik.”Apa pun alasannya, manusia menjadi lebih cepat menyerang, dan lebih lambat mengenali rasa kemanusiaan satu sama lain,” ujar K-Brooks. Kecenderungan ini juga terjadi untuk jenis layanan komunikasi seperti Omegle. Sayangnya K-Brooks mengaku sudah tak kuat mengatasi problematika itu.
K-Brooks juga terang-terangan menyebut berbagai masalah yang dihadapinya bersama tim selama bertahun-tahun. Persoalan utamanya menyentuh pada aspek psikologi dan kekerasan verbal yang banyak dilaporkan pengguna Omegle kepada pihak manajemen. “Saya telah melakukan yang terbaik untuk mengatasi serangan tersebut, dengan mempertimbangkan kepentingan pengguna Omegle dan prinsip yang lebih luas,” sambungnya.
Namun segala upaya yang dilakukan tim Omegle masih tak cukup. K-Brooks menyebut rasa stress dan beban yang dipikulnya untuk terus memperjuangkan Omegle sudah pada tahap berlebihan. “Mengoperasikan omegle tidak lagi bisa dilanjutkan, baik secara finansial maupun psikologis… perjuangan Omegle sudah selesai, tapi perjuangan melawan internet masih belum,” sambungnya. Pada akhir pernyataannya, K-Brooks mengucapkan terima kasih untuk seluru penggna Omegle yang sudah menggunakan aplikasi ini dengan tujuan positif. “Maaf tidak bisa terus berjuang untukmu,” tutupnya.
Omegle dirilis untuk publik oleh K-Brooks pada 25 Maret 2009. Situs ini memungkinkan pengguna mengobrol secara online lewat suara dan video. Layanan ini akan membuat para penggunannya mengobrol secara acak. Jika merasa tak cocok, pengguna atau lawan pengguna bisa melanjutkan obrolan dengan mengklik next. Antar pengguna bisa berbicara melalui satu sesi chat, di mana mereka akan bercakap secara anonim atau tanpa identitas.
Aplikasi ini mendorong pengguna berbicara dengan orang asing atau strangers. Dalam menggunakan Omegle, pengguna perlu menggunakan perangkat PC atau laptop dengan fitur webcam. Perangkat mobile hanya bisa mengakses fitur teks saja. Untuk terhubung dengan berbagai orang di dunia secara acak, pengunjung bisa berkunjung ke situs Omegle dan memilih preferensi apakah pengguna ingin mengobrol melalui video call atau chatting. Setelah tu, pengguna bisa langsung mengklik mulai untuk bertemu dengan orang lain secara acak.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Roni Yunianto
Dalam pernyataan terakhirnya itu, K-Brooks menuliskan catatan panjang tentang perjuangan dan tantangannya dalam mendirikan dan mengembangkan Omegle hingga saat ini. K-Brooks memulai keterangannya dengan bercerita soal rasa penasarannya terhadap internet di saat usia belia.
Hingga akhirnya, K-Brooks mengembangkan aplikasi yang menghubungkan orang-orang asing melalui video call ini pada 2009. K-Brooks melanjutkan, banyak orang-orang yang dikenalnya melalui internet membua obrolan panjang melalui aplikasi ini.
Namun saat itu, dia tak menyangka jika internet yang membuka banyak pintu baru yang besar dan mempertemukan orang-orang yang beragam itu rupanya bisa menciptakan bilah pisau.
K-Brooks juga membahas kisah masa kecilnya yang pernah menghadapi trauma dan menjadikan internet sebagai salah satu wadah pelarian. Omegle diluncurkan K-Brooks di usianya yang ke-18 tahun dengan niat menghubungkan orang-orang dalam percakapan melalui layar kaca.
Dia pun merasa tak pernah terlintas dalam pikirannya jika Omegle akan meledak dan digunakan banyak orang-orang di dunia. “Selama bertahun-tahun, orang menggunakan Omegle untuk mengeksplorasi kebudayaan luar negeri, menerima saran tentang kehiduan, dan membantu kelar dari rasa sendiri dan terisolasi,” jelas K-Brooks.
Namun K-Brooks menyadari jika internet memang seperti pisau. Dia merasa, dunia menjadi lebih buruk dalam beberapa tahun terakhir, akibat efek pandemi Covid-19 hingga perselisihan politik.”Apa pun alasannya, manusia menjadi lebih cepat menyerang, dan lebih lambat mengenali rasa kemanusiaan satu sama lain,” ujar K-Brooks. Kecenderungan ini juga terjadi untuk jenis layanan komunikasi seperti Omegle. Sayangnya K-Brooks mengaku sudah tak kuat mengatasi problematika itu.
K-Brooks juga terang-terangan menyebut berbagai masalah yang dihadapinya bersama tim selama bertahun-tahun. Persoalan utamanya menyentuh pada aspek psikologi dan kekerasan verbal yang banyak dilaporkan pengguna Omegle kepada pihak manajemen. “Saya telah melakukan yang terbaik untuk mengatasi serangan tersebut, dengan mempertimbangkan kepentingan pengguna Omegle dan prinsip yang lebih luas,” sambungnya.
Namun segala upaya yang dilakukan tim Omegle masih tak cukup. K-Brooks menyebut rasa stress dan beban yang dipikulnya untuk terus memperjuangkan Omegle sudah pada tahap berlebihan. “Mengoperasikan omegle tidak lagi bisa dilanjutkan, baik secara finansial maupun psikologis… perjuangan Omegle sudah selesai, tapi perjuangan melawan internet masih belum,” sambungnya. Pada akhir pernyataannya, K-Brooks mengucapkan terima kasih untuk seluru penggna Omegle yang sudah menggunakan aplikasi ini dengan tujuan positif. “Maaf tidak bisa terus berjuang untukmu,” tutupnya.
Mengenal Omegle
Omegle dirilis untuk publik oleh K-Brooks pada 25 Maret 2009. Situs ini memungkinkan pengguna mengobrol secara online lewat suara dan video. Layanan ini akan membuat para penggunannya mengobrol secara acak. Jika merasa tak cocok, pengguna atau lawan pengguna bisa melanjutkan obrolan dengan mengklik next. Antar pengguna bisa berbicara melalui satu sesi chat, di mana mereka akan bercakap secara anonim atau tanpa identitas.Aplikasi ini mendorong pengguna berbicara dengan orang asing atau strangers. Dalam menggunakan Omegle, pengguna perlu menggunakan perangkat PC atau laptop dengan fitur webcam. Perangkat mobile hanya bisa mengakses fitur teks saja. Untuk terhubung dengan berbagai orang di dunia secara acak, pengunjung bisa berkunjung ke situs Omegle dan memilih preferensi apakah pengguna ingin mengobrol melalui video call atau chatting. Setelah tu, pengguna bisa langsung mengklik mulai untuk bertemu dengan orang lain secara acak.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Roni Yunianto
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.