Ilmuwan India Kembangkan Bahan Layar Ponsel yang Bisa Self-Healing
21 July 2021 |
13:17 WIB
Syaiful Millah
Asisten Manajer Konten Hypeabis.id
Ilmuwan di India telah mengembangkan zat yang bisa melakukan penyembuhan mandiri. Bahan ini disebut-sebut dapat menghasilkan layar ponsel yang memperbaiki retakan dengan sendirinya. Inovasi ini dilakukan peneliti dari Indian Institute of Science Education and Research (IISER) di Calcutta dan Indian Institute of Technology di Kharagpur.
Dilaporkan oleh The Telegraph, para peneliti dari India tersebut telah mensitensis bahan kristal organik dengan struktur molekul internal unik yang secara spontan memperbaiki dirinya sendiri saat mengalami kerusakan.
Ilmuwan menggunakan jarum untuk memicu retakan ringan hingga parah di segmen material, dan menyaksikan retakan secara otomatis membalikkan diri dalam sepersekian detik setelah terkanan jarum ditarik.
Bahan self-healing telah dipelajari di seluruh dunia selama lebih dari tiga dekade. Beberapa di antaranya telah masuk dalam tahapan aplikasi teknik dalam industri konstruksi, otomotif, dan dirgantara.
Akan tetapi, hampir semua bahan self healing yang dikenal lunak dan amorf, memerlukan beberapa rangsangan eksternal seperti panas, cahaya, atau bahan kimia untuk dapat melakukan proses penyembuhannya sendiri.
Adapun, profesor ilmu kimia di IISER Chilla Malla Reddy - yang memimpin penelitian - mengatakan bahwa materi penyembuhan diri mereka 10 kali lebih keras daripada yang ada saat ini.
Dilaporkan oleh The Telegraph, para peneliti dari India tersebut telah mensitensis bahan kristal organik dengan struktur molekul internal unik yang secara spontan memperbaiki dirinya sendiri saat mengalami kerusakan.
Ilmuwan menggunakan jarum untuk memicu retakan ringan hingga parah di segmen material, dan menyaksikan retakan secara otomatis membalikkan diri dalam sepersekian detik setelah terkanan jarum ditarik.
Bahan self-healing telah dipelajari di seluruh dunia selama lebih dari tiga dekade. Beberapa di antaranya telah masuk dalam tahapan aplikasi teknik dalam industri konstruksi, otomotif, dan dirgantara.
Akan tetapi, hampir semua bahan self healing yang dikenal lunak dan amorf, memerlukan beberapa rangsangan eksternal seperti panas, cahaya, atau bahan kimia untuk dapat melakukan proses penyembuhannya sendiri.
Adapun, profesor ilmu kimia di IISER Chilla Malla Reddy - yang memimpin penelitian - mengatakan bahwa materi penyembuhan diri mereka 10 kali lebih keras daripada yang ada saat ini.
"Dan bahan ini memiliki struktur kristal, struktur internal yang tertata dengan baik, struktur yang disukai di sebagian besar aplikasi elektronik dan optik," katanya.
Dia melanjutkan bahwa susunan molekul kristal sedemikian rupa sehingga ketika terjadi patahan, gaya tarik menarik yang kuat antara dua permukaan menyebabkan fragmen bergabung kembali.
Bahan organik yang disintesis termasuk dalam kelas zat yang disebut kristal piezoelektrik, yang dapat mengubah energi mekanik menjadi energi listri atau pun sebaliknya.
Bahan ini ada di berbagai industri dan aplikasi ilmiah. Piezoelektrik digunakan dalam robot, pesawat ruang angkasa, mikroskop modern, dan lain sebagainya.
Reddy menyebut, zat yang dikembangkan timnya menunjukkan bahwa sifat penyembuhan diri sendiri dan struktur kristal keras dapat digabungkan sehingga bisa diaplikasikan dalam berbagai perangkat sehari-hari.
Para ilmuwan dari India tersebut telah mempublikasikan hasil eksperimen mereka mengenai inovasi zat self healing ini di jurnal Science.
Bahan organik yang disintesis termasuk dalam kelas zat yang disebut kristal piezoelektrik, yang dapat mengubah energi mekanik menjadi energi listri atau pun sebaliknya.
Bahan ini ada di berbagai industri dan aplikasi ilmiah. Piezoelektrik digunakan dalam robot, pesawat ruang angkasa, mikroskop modern, dan lain sebagainya.
Reddy menyebut, zat yang dikembangkan timnya menunjukkan bahwa sifat penyembuhan diri sendiri dan struktur kristal keras dapat digabungkan sehingga bisa diaplikasikan dalam berbagai perangkat sehari-hari.
Para ilmuwan dari India tersebut telah mempublikasikan hasil eksperimen mereka mengenai inovasi zat self healing ini di jurnal Science.
Editor: Indyah Sutriningrum
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.