Peter Dinklage, orang dengan dwarfisme (Sumber gambar: Instagram.com/peterdinklage)

5 Fakta Dwarfisme, Penyebab Tinggi Badan Manusia di Bawah Rata-rata

23 August 2022   |   17:44 WIB
Image
Indah Permata Hati Jurnalis Hypeabis.id

Like
Manusia memiliki tinggi rata-rata 160-170 cm baik perempuan dan laki-laki. Namun tak semua manusia memiliki tinggi yang sesuai dengan mayoritas orang. Beberapa orang memiliki kelainan tinggi badan yang tidak sama dengan kebanyakan orang, seperti tinggi badan yang terlalu berlebihan atau tinggi badan yang kurang dari rata-rata.

Dwarfisme, merupakan sebuah kondisi yang menyebabkan seseorang tidak bertumbuh sesuai dengan tinggi manusia pada umumnya. Studi menyebutkan rata-rata orang yang mengalami dwarfisme memiliki tinggi dibawah 122 cm yang disebabkan oleh berbagai faktor.

Yuk simak fakta-fakta mengenai dwarfisme berikut!
 

1. Faktor Penyebab Dwarfisme

Sebuah penelitian menemukan 300 kondisi penyebab dwarfisme yang umum hingga tak umum. Beberapa penyebab umum dari dwarfisme adalah achondroplasia, sindrom turner, defisiasi hormon pertumbuhan, hingga hipotiroid.

Namun peneliti juga menemukan beberapa kasus tak umum dari dwarfisme. Beberapa anak lahir dan bertumbuh menjadi orang dengan dwarfisme, tanpa mutasi genetik dari orang tua.

Namun penyebab dari hal ini diperkirakan karena faktor malnutrisi dan defisiasi hormon. Malnutrisi yang serius akan menyebabkan tulang dan otot yang rapuh yang berdampak pada kesehatan.
 

2. Perbandingan Kelahiran Orang dengan Dwarfisme di Dunia

Salah satu tipe dwarfisme yang umum, achondroplasia akan membuat tangan dan kaki orang dengan dwarfisme lebih pendek sementara bagian kepala tampak normal. Dilansir dari Medlineplus, sebanyak 1 dari 15 ribu orang mengalami achondroplasia.

Studi lain menyebut terdapat 1 orang yang menderita achondroplasia diantara 40 ribu orang dengan tinggi rata-rata yang normal.
 

3. Komplikasi Penyakit Dwarfisme

Studi menyebut orang dengan dwarfisme cukup berisiko mengalami komplikasi kesehatan yang terkait dengan lengan hingga bagian belakang tubuh, yang turut mempengaruhi otak dan kerongkongan.

Beberapa penyakit yang mungkin dapat menjadi komplikasi bagi orang dengan dwarfisme ialah kaki menekuk, radang sendi, saluran tulang belakang menyempiut, penekanan pada sumsum tulang belakang, tekanan tulang belangkang di bagian bawah tengkorak, kelebihan cairan otak, dan lainnya.
 

4. Penyembuhan Bagi Orang dengan Dwarfisme

Penyembuhan untuk orang dengan dwarfsime dapat dilakukan dengan terapi hormon dengan cara menyuntikkan hormon sintetis untuk pertumbuhan manusia.

Opsi lain dari pengobatan lainnya ialah dengan melakukan operasi yang berfokus pada pembenaran arah tulang, membuat tulang belakang stabil, dan meningkatkan saluran tulang belakang agar lebih baik dalam mengelilingi bagian sumsum.
 

5. Tanda-Tanda Orang dengan Dwarfisme

Meski tak dapat dideteksi dengan pasti, beberapa tanda-tanda orang dengan dwarfisme mulai terlihat ketika beranjak dewasa.

Beberapa tandanya adalah memiliki jari-jari yang pendek, mobilitas siku terbatas, dahi lebih menonjol, beberapa anggota badan seperti tangan dan kaki lebih pendek, jembatan hidung tidak rata, dada lebih lebar, tulang pipi rata, hingga tulang leher tidak stabil.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor : Gita Carla
 

SEBELUMNYA

Sejarah Hoaks dari Masa ke Masa, Salah Satunya Klaim Peneliti Menemukan Manusia Bersayap di Bulan

BERIKUTNYA

Ikut Kemitraan Kopi Lain Hati, Begini Rincian Modal Awalnya

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: