Yuk Simak Sejarah Hari Gastronomi Keberlanjutan Tiap 18 Juni
18 June 2022 |
11:11 WIB
Sustainable Gastronomy Day atau Hari Gastronomi Berkelanjutan diperingati pada 18 Juni setiap tahunnya. Peringatan ini bertujuan mengajak masyarakat untuk mengakui gastronomi sebagai ekspresi budaya yang berkaitan dengan keanekaragaman alam dan budaya dunia.
Melansir dari Nutri Gastro, gastronomi merupakan studi tentang budaya dan makanan yang mencakup teknik memasak, ilmu makanan, fakta nutrisi dan aplikasi rasa. Dengan kata lain, gastronomi adalah seni yang melibatkan kegiatan mencicipi, menemukan, meneliti, mengalami, menulis dan memahami tentang persiapan makanan serta karakteristik sensorik nutrisi manusia.
Gastronomi juga melibatkan studi nutrisi dengan berbagai budaya. Belakangan, penerapan pengetahuan kimia dan biologi memasak pada gastronomi dikenal sebagai gastronomi molekuler.
Lantas, apa yang dimaksud dengan gastronomi berkelanjutan? Melansir dari laman Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO), kata ‘berkelanjutan pada gastronomi berkelanjutan mengacu pada kegiatan pertanian, perikanan atau bahkan persiapan makanan yang dilakukan dengan cara yang tidak boros sumber daya alam atau tanpa merusak lingkungan dan kesehatan manusia.
Oleh karena itu, gastronomi berkelanjutan berarti masakan yang memperhitungkan dari mana bahan-bahannya berasal, bagaimana bahan makanan itu ditanam serta bagaimana makanan itu sampai ke pasar lalu akhirnya ke piring kita.
Menurut FAO, pada 2050 diperkirakan akan ada lebih dari 9 miliar orang yang perlu makanan. Namun, sepertiga dari semua makanan yang dihasilkan hilang atau terbuang. Begitupun dengan yang terjadi saat ini, banyak orang menggunakan lautan, hutan dan tanah dengan cara yang tidak berkelanjutan.
Oleh karena itu, FAO menilai masyarakat dunia perlu berhati-hati tentang bagaimana menggunakan sumber daya alam sebagai produsen, dan harus lebih selektif tentang bagaimana memilih makanan sebagai konsumen.
Peringatan Hari Gastronomi Berkelanjutan ditetapkan oleh Majelis Umum PBB yang mengadopsi resolusi A/RES/71/246 pada 21 Desember 2016. Keputusan tersebut ditetapkan sebagai upaya untuk merayakan keahlian memasak sebagai ekspresi budaya yang berkaitan dengan keanekaragaman alam dan budaya dunia.
Beberapa fokus program yang dijalankan untuk mengupayakan gastronomi berkelanjutan di antaranya adalah mempromosikan pembangunan pertanian, nutrisi, ketahanan pangan, konservasi keanekaragaman hayati dan produksi pangan berkelanjutan.
Adapun, UNESCO, FAO dan Majelis Umum PBB bekerja sama dengan negara-negara anggota dan institusi internasional lainnya berupaya meningkatkan kesadaran publik tentang gastronomi berkelanjutan dengan beberapa inisiatif seperti berikut.
Editor: Gita Carla
Melansir dari Nutri Gastro, gastronomi merupakan studi tentang budaya dan makanan yang mencakup teknik memasak, ilmu makanan, fakta nutrisi dan aplikasi rasa. Dengan kata lain, gastronomi adalah seni yang melibatkan kegiatan mencicipi, menemukan, meneliti, mengalami, menulis dan memahami tentang persiapan makanan serta karakteristik sensorik nutrisi manusia.
Gastronomi juga melibatkan studi nutrisi dengan berbagai budaya. Belakangan, penerapan pengetahuan kimia dan biologi memasak pada gastronomi dikenal sebagai gastronomi molekuler.
Lantas, apa yang dimaksud dengan gastronomi berkelanjutan? Melansir dari laman Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO), kata ‘berkelanjutan pada gastronomi berkelanjutan mengacu pada kegiatan pertanian, perikanan atau bahkan persiapan makanan yang dilakukan dengan cara yang tidak boros sumber daya alam atau tanpa merusak lingkungan dan kesehatan manusia.
Oleh karena itu, gastronomi berkelanjutan berarti masakan yang memperhitungkan dari mana bahan-bahannya berasal, bagaimana bahan makanan itu ditanam serta bagaimana makanan itu sampai ke pasar lalu akhirnya ke piring kita.
Ilustrasi makanan tradisional (Sumber gambar: Iconcom/Pexels)
Oleh karena itu, FAO menilai masyarakat dunia perlu berhati-hati tentang bagaimana menggunakan sumber daya alam sebagai produsen, dan harus lebih selektif tentang bagaimana memilih makanan sebagai konsumen.
Sejarah Hari Gastronomi Berkelanjutan
Peringatan Hari Gastronomi Berkelanjutan ditetapkan oleh Majelis Umum PBB yang mengadopsi resolusi A/RES/71/246 pada 21 Desember 2016. Keputusan tersebut ditetapkan sebagai upaya untuk merayakan keahlian memasak sebagai ekspresi budaya yang berkaitan dengan keanekaragaman alam dan budaya dunia.Beberapa fokus program yang dijalankan untuk mengupayakan gastronomi berkelanjutan di antaranya adalah mempromosikan pembangunan pertanian, nutrisi, ketahanan pangan, konservasi keanekaragaman hayati dan produksi pangan berkelanjutan.
Adapun, UNESCO, FAO dan Majelis Umum PBB bekerja sama dengan negara-negara anggota dan institusi internasional lainnya berupaya meningkatkan kesadaran publik tentang gastronomi berkelanjutan dengan beberapa inisiatif seperti berikut.
- Meluncurkan Jaringan Kota Kreatif UNESCO yang dibuat pada 2004 untuk berbagi praktik terbaik dan mengembangkan kemitraan di 7 bidang kreatif. Pada 2021, 36 kota telah ditetapkan sebagai Kota Kreatif Gastronomi;
- Mempromosikan energi bersih untuk restoran lokal dengan menggunakan gas dan listrik sebagai pengganti batu bara maupun menggunakan gas alam daripada karbon.
- Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang gastronomi berkelanjutan melalui saluran makanan televisi dan acara gastronomi, termasuk mengadakan pameran budaya makanan, yang ditujukan untuk industri makanan dan petani.
- Mempromosikan diet sebagai gaya hidup yang tidak hanya sehat, tetapi berkelanjutan. FAO menyarankan negara-negara yang sudah memiliki pedoman diet harus mulai mempertimbangkan proses memasukkan keberlanjutan ke dalamnya.
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.