Review Film "Red Notice" : Misi Pencurian Telur Kuno Mesir

28 March 2022   |   08:38 WIB

Like
Shafira Safinatun Najah
Prodi Film & Televisi
Universitas Pendidikan Indonesia

REVIEW FILM “RED NOTICE” : MISI PENCURIAN TELUR KUNO MESIR

Red Notice, mampu menghadirkan tiga bintang besar yaitu Dwayne Johnson, Ryan Reynolds dan Gal Gadot dalam sebuah film orisinil Netflix. Bila biasanya Dwayne dan kedua pemeran lainnya biasa memerankan film bergenre action seperti Fast & Furious, Ryan dengan film Dealpool nya, dan juga Gal Gadot dengan film Wonder Woman nya, kini ketiganya beradu akting dalam film yang bergenre komedi namun tentunya masih dibalut dengan kesan action yang sudah menjadi ciri khas mereka. Film yang disutradrai oleh Rawson Marshall Thurber ini menceritakan tentang aksi pencurian tiga buah telur legendaris dari Mesir yang bernilai sangat tinggi. 

John Hartley (Dwayne Johnson), Nolan Booth (Ryan Reynolds), dan The Bishop (Gal Gadot) berburu dalam misi pencurian telur bersejarah dari Mesir yang disimpan di tempat yang sangat tersembunyi karena memiliki nilai yang fantastis. Film yang berdurasi hampir 2 jam atau tepatnya 1 jam 58 menit ini bisa dibilang menghadirkan alur yang ringan. Dimulai saat Hartley seorang profiler FBI yang berusaha menangakap Nolan Booth yaitu seorang pencuri kelas kakap yang sudah mendunia di sebuah museum yang diketahui Hartley menyimpan telur terakhir, karena dikisahkan bahwa kedua telur yang lainnya itu sudah berhasil ditemukan. Namun, ternyata pertemuan Hartley dan Booth ini membawa petaka karena ternyata mereka berdua pun dijebak oleh salah satu pemburu telur yaitu The Bishop yang membawa Hartley dan Booth harus mendekam di sebuah penjara. Oleh karena itu, Hartley dan Booth pun sepakat untuk bekerja sama melawan Bishop dalam misi pencurian telur artefak kuno dari Mesir tersebut. Dalam semua misi dan perjalanan mereka itu selalu diselipkan sentuhan komedi yang membuat film ini terasa lebih nyaman untuk ditonton, begitu pula dengan sinematografi yang baik menjadi poin plus di dalam film yang memakan dana cukup besar itu.

Bagaimanakah chemistry yang dijalin oleh ketiga bintang perfilman Holywood itu? Nyatanya, kemistri Dwayne Johnson dan Ryan Reynolds disini dapat terjalin dengan sangat apik, dimulai dari pertemuan pertama mereka di sebuah Museum di Italia dan keduanya terlihat semakin asik dan kompak saat sepakat bekerja sama untuk berbalas dendam kepada pengkhianatan The Bishop alias Gal Gadot dan dalam misi pencurian telur kuno tersebut. Namun sayangnya, peran Gal Gadot sendiri ini kurang dapat menyatu dengan Dwayne dan Ryan. Pasalnya The Bishop ini dianggap hanya sebagai pemeran atau karakter pendukung diantara legitnya kemistri oleh Hartley dan Booth. Meskipun demikian tidak ada yang salah bila bicara tentang pengkarakteran dari The Bishop sendiri karena secara mengejutkan pesona dari karakter The Bishop sebagai pencuri yang cerdik dan memiliki keberanian yang luar biasa sebagai tokoh perempuan. Sementara pengkarakteran yang dibawa oleh John Hartley dan Nolan Booth dirasa kurang menonjol dan menarik karena kita bisa melihat karakter Dwayne Johnson dan Rayn Renolds seperti itu di film-film mereka yang sebelumnya.

Melihat dari posternya saja Red Notice sendiri tentunya akan membawa banyak khalayak yang  tertarik untuk menonton karena langsung disuguhi oleh tiga wajah bintang yang selalu berhasil membawakan sebuah film atau tayangan. Namun sepertinya, ekspektasi itu bisa dibilang kurang berhasil karena plot dari Red Notice sendiri ini cukup klise. plot yang disajikan kurang menarik karena seperti film comedy-action pada umumnya yang sudah ada. Cerita dan aksi dari film ini tidak ada yang bisa membuat penonton terkagum kagum dan juga komedi yang disajikan tidak bisa sepenuhnya membuat penonton terpingkal- pingkal. Bahkan plot twist yang diangkat pun kurang mampu membayar ekspektasi penonton yang menginginkan cerita dan plot yang apik dan tidak klise. Sebetulnya, jika plot-twist yang diangkat dapat lebih menarik dan tidak terduga atau penokohan yang tidak terlalu monoton seperti halnya tujuan dari ketiga tokoh utama ini hanyalah sama-sama untuk mencuri telur Mesir kuno tersebut, film ini bisa mendapat kesan yang lebih baik dimata penonton.

Terlepas dari segala kekurangan maupun kelebihannya, secara keseluruhan film ini masih 
bisa dan sangat layak untuk dinikmati sebagai hiburan yang dapat menemani di waktu senggang.