James Bond : No Time To Die

28 March 2022   |   00:01 WIB

Like
James Bond : No Time To Die film yang di isukan akan menjadi film terakhir dari pemeran utama James Bond yaitu Daniel Craig akhirnya tayang pada september 2021, film ini telah mengalami beberapa kali penundaan karna pandemi covid 19. Para penggemar bond pun berharap banyak dari penundaan penyangan film terakhir James bond yang diperankan oleh Daniel Craig, namun apakah ini merupakan film terbaik Daniel selama memerankan tokoh legendaris agent 007 tersebut?
Cerita di awali dengan scene dimana seorang anak yang berada di dalam rumah bersama ibunya di tengah hamparan salju dan es di hampiri oleh seorang pria tidak dikenal yang memperkenalkan diri sebagai Lucifer Safin diperankan oleh Rami Malek. Pria itu pun tidak segan untuk membunuh sang ibu dikarenakan seluruh anggota keluarganya di bunuh oleh sang suami. Sang anak Madeleine Swann yang mengetahui bahwa sang ibu telah di bunuh bersembunyi dikamar lalu mengambil pistol milik ayahnya serta menembakannya ke arah Safin.

Namun ternyata Safin yang tertembak pun belum mati, Safin bangkit lalu menembakan peluru ke arah Madeleine kecil sehingga terperosok masuk kedalam hamparan es tipis namun secara mengejutkan Safin menolong Madeleine kecil yang terjatuh ke dalam hamparan es tipis tersebut.Itulah gambaran awal yang di gambarkan oleh sang sutradara Cary Joji Fukunaga yang menjadi inti cerita dari film ini secara keseluruhan yaitu pembalasan dendam dari seorang villian bernama Lucifer Safin atas kematian keluarganya yang di sebabkan oleh organisasi terlarang Spectre.  Safin ingin menghabisi semua anggota dari organisasi spectre tersebut.

Sayangnya di film ini sosok karakter dari Lucifer Safin kurang ditonjolkan kapabilitasnya sebagai seorang villian terakhir dari James Bond versi Daniel Craig. Film ini lebih menonjolkan sisi drama dari Bond dengan madeline dewasa yang diperakan oleh Lea Seydoux serta drama atas kematian dari teman bond, felix yang diperankan dengan baik oleh Jeffrey Wright. Porsi dari kemunculan serta dialog safin pun sedikit sekali sehingga sangat disayangkan padahal Rami Malek yang memerankan sangat mempunyai kapasitas dari segi mimik serta perawakan sebagi seorang villian apabila di berikan porsi lebih dalam cerita film ini.

Kalau berbicara tentang series James Bond pasti tak lepas dari teknologi canggih yang membantu  dalam setiap cerita Bond namun yang menarik dalam cerita No Time To Die tidak diperkenalkan teknologi canggih yang di buat oleh Q yang kali ini masih diperankan oleh Ben Whishaw. Satu satunya teknologi canggih yang sangat tidak terpikirkan apabila memang ada di dunia ini adalah Senjata Biologis berbentuk nanobot yang dapat membunuh setiap targetnya hanya dengan bersentuhan. Teknologi ini mendeteksi target nya berdasarkan DNA dari orang tersebut. Sangat efektif dalam membunuh serta tidak akan membahayakan orang orang di sekitarnya karna hanya menargetkan DNA tertentu.
Hal menarik yang bisa di lihat pada film Kali ini adalah kemunculan sosok 007 yang baru, sosok ini berhasil mengejutkan bagi penonton karena sosok 007 yang baru merupakan seorang wanita cantik berkulit hitam dipernakan oleh Lashana Lynch yang sangat terampil dalam penyamaran serta bela diri. Sosok 007 James Bond sendiri dijelaskan di film ini digantikan oleh 007 Nomi  dikarenakan keberadaan dari Bond tidak di ketahui dan di indikasikan telah meninggal dunia sehingga M selaku pimpinan dari MI6 yang diperankan oleh Ralph Fiennes mengganti sosok 007. Nomi pun di isukan beberapa penggemar 007 akan mengganti sosok 007 selanjutnya penganti dari sosok Daniel Craig.

Sangat menarik apabila memang terjadi pergantian peran dan gender dalam film 007 selanjutnya, namun untuk film No Time To die Ini dari segi cerita mudah di pahami namun ini bukan cerita yang terbaik sebagai penutup karir Daniel Craig dalam cerita Jame Bond. Ending scene kematian pun tidak dramatis tidak seperti  pada saat Bond tertembak dari atas kereta di film Skyfall. Ending cerita yang terlalu di paksakan untuk mengakhiri peran Bond. Secara Keseluruhan No time to die bukan film terbaik sebagai penutuo cerita Daniel Craig
Akhir Dari Sebuah Era

James Bond : No Time To Die film yang di isukan akan menjadi film terakhir dari pemeran utama James Bond yaitu Daniel Craig akhirnya tayang pada september 2021, film ini telah mengalami beberapa kali penundaan karna pandemi covid 19. Para penggemar bond pun berharap banyak dari penundaan penyangan film terakhir James bond yang diperankan oleh Daniel Craig, namun apakah ini merupakan film terbaik Daniel selama memerankan tokoh legendaris agent 007 tersebut?
Cerita di awali dengan scene dimana seorang anak yang berada di dalam rumah bersama ibunya di tengah hamparan salju dan es di hampiri oleh seorang pria tidak dikenal yang memperkenalkan diri sebagai Lucifer Safin diperankan oleh Rami Malek. Pria itu pun tidak segan untuk membunuh sang ibu dikarenakan seluruh anggota keluarganya di bunuh oleh sang suami. Sang anak Madeleine Swann yang mengetahui bahwa sang ibu telah di bunuh bersembunyi dikamar lalu mengambil pistol milik ayahnya serta menembakannya ke arah Safin.

Namun ternyata Safin yang tertembak pun belum mati, Safin bangkit lalu menembakan peluru ke arah Madeleine kecil sehingga terperosok masuk kedalam hamparan es tipis namun secara mengejutkan Safin menolong Madeleine kecil yang terjatuh ke dalam hamparan es tipis tersebut.Itulah gambaran awal yang di gambarkan oleh sang sutradara Cary Joji Fukunaga yang menjadi inti cerita dari film ini secara keseluruhan yaitu pembalasan dendam dari seorang villian bernama Lucifer Safin atas kematian keluarganya yang di sebabkan oleh organisasi terlarang Spectre.  Safin ingin menghabisi semua anggota dari organisasi spectre tersebut.

Sayangnya di film ini sosok karakter dari Lucifer Safin kurang ditonjolkan kapabilitasnya sebagai seorang villian terakhir dari James Bond versi Daniel Craig. Film ini lebih menonjolkan sisi drama dari Bond dengan madeline dewasa yang diperakan oleh Lea Seydoux serta drama atas kematian dari teman bond, felix yang diperankan dengan baik oleh Jeffrey Wright. Porsi dari kemunculan serta dialog safin pun sedikit sekali sehingga sangat disayangkan padahal Rami Malek yang memerankan sangat mempunyai kapasitas dari segi mimik serta perawakan sebagi seorang villian apabila di berikan porsi lebih dalam cerita film ini.

Kalau berbicara tentang series James Bond pasti tak lepas dari teknologi canggih yang membantu  dalam setiap cerita Bond namun yang menarik dalam cerita No Time To Die tidak diperkenalkan teknologi canggih yang di buat oleh Q yang kali ini masih diperankan oleh Ben Whishaw. Satu satunya teknologi canggih yang sangat tidak terpikirkan apabila memang ada di dunia ini adalah Senjata Biologis berbentuk nanobot yang dapat membunuh setiap targetnya hanya dengan bersentuhan. Teknologi ini mendeteksi target nya berdasarkan DNA dari orang tersebut. Sangat efektif dalam membunuh serta tidak akan membahayakan orang orang di sekitarnya karna hanya menargetkan DNA tertentu.

Hal menarik yang bisa di lihat pada film Kali ini adalah kemunculan sosok 007 yang baru, sosok ini berhasil mengejutkan bagi penonton karena sosok 007 yang baru merupakan seorang wanita cantik berkulit hitam dipernakan oleh Lashana Lynch yang sangat terampil dalam penyamaran serta bela diri. Sosok 007 James Bond sendiri dijelaskan di film ini digantikan oleh 007 Nomi  dikarenakan keberadaan dari Bond tidak di ketahui dan di indikasikan telah meninggal dunia sehingga M selaku pimpinan dari MI6 yang diperankan oleh Ralph Fiennes mengganti sosok 007. Nomi pun di isukan beberapa penggemar 007 akan mengganti sosok 007 selanjutnya penganti dari sosok Daniel Craig.

Sangat menarik apabila memang terjadi pergantian peran dan gender dalam film 007 selanjutnya, namun untuk film No Time To die Ini dari segi cerita mudah di pahami namun ini bukan cerita yang terbaik sebagai penutup karir Daniel Craig dalam cerita Jame Bond. Ending scene kematian pun tidak dramatis tidak seperti  pada saat Bond tertembak dari atas kereta di film Skyfall. Ending cerita yang terlalu di paksakan untuk mengakhiri peran Bond. Secara Keseluruhan No time to die bukan film terbaik sebagai penutup karir Daniel Craig.