The Batman (2022)-Tidak seperti film superhero pada umumnya
27 March 2022 |
20:46 WIB
47
Likes
Like
Likes
Film Batman biasa tidak akan jauh dari kota Ghotam.Ya kota Ghotam seperti biasanya kriminal dimana-mana,orang tidak aman menjalani hari-harinya.Tidak hanya para kriminal dan rakyat kelas bawah saja yang berbuat hal buruk,tetapi juga kalangan atas seperti polisi-polisi dan pejabat korup.Lalu,kalau begitu siapa yang menjaga kota Ghotam ? Ya Batman. Virgilante menyebut dirinya "hewan nokturnal" ini adalah bayangan yang mengikuti manusia jahat di kota Ghotam.Itulah yang digambarkan di film "The Batman".Tidak seperti super hero lainya,film The Batman lebih diperuntukan untuk fans batman sejati dan menjolokan khas film batman yaitu lebih ke kegelapan,misteri dan detektif.
Matt Reeves tidak peduli dengan masalah durasi.Pendekatan Matt Reeves pada Batman tidak seperti biasanya.Selama 3 jam kita diajak mengikuti investigasi Batman yang menyelsaikan masalah Ghotam dalam hal pembunuhan beruntun yang dilakukan oleh Riddler.Semua detail diselidiki oleh Batman dan Matt dengan baik.Kita seakan-akan bukan menonton film superhero,melainkan seperri menonton film Sherlock Homless atau film-film detektif David Fincher.Namun tentunya Matt Reeves menjaga porsi adegan aksi dan lebih mengfokuskan ke sisi Batman sesungguhnya,yaitu gelap dan ditakuti orang.
Aspek teknikal The Batman adalah yang menonjol.Sepanjang filmnya,pergerakan kamera Grieg Fraser menghasilkan gambar-gambar yang ciamik,yang sepertinya sangat sulit untuk diambil.Seperti halnya di film Dune,frame-frame yang tidak biasa juga dilahirkan dari tangabajaib Greig.Di lain sisi,Michael Giacchino dengan komposisi musiknya yang menggelegar dan ikonik mampu membuat suasana tegang,sedih,serta menakutkan sangat terasa hingga ahkir film.
Sudah banyak film Batman yang dirillis.Pemeran-pemeranya pun bermacam-macam,sampai kita pada Matt Reeves dengan Batman diperankan oleh Robert Pattinson dan Catwoman diperankan oleh Zoe Kravitz.Rober Pattinson dengan gelapnya pembalas dendam (Vengeance) dan berhasil menyaingi kehebatan pendahulunya.Ia juga didukung oleh Zoe Kravitz sebagai Catwoman yang menawan dan lincah serta Gordon-nya Jefftey Wright yang tidak kalah baik.Dan tentunya,salah satu yang patut disorot adalah Paul Dano sebagai Riddler yang penuh dengan teka-teki.Paul Dano tidak hanya bisa membuat Batman naik pitam,tetapi juga kita penontonya.Intinya jangan berharap banyak sekuens aksi sepanjang film layaknya film superhero pada umumnya di film The Batman.Di film The Batman mengupas Vilgante Batman sebagai seorang yang hebat dalam arahan Matt Reeves yang spektakuler.
Bukanlah sebuah hal yang mengejutkan jika banyak orang bilang bahwa The Batman adalah film Batman yang terbaikSebuah fakta mengejutkan bahwa film The Batman yang dikemas dengan genre noir dengan begitu banyak adegan brutal serta physicological thiller tetapi ini masih bisa dikaitkan PG-13.Belum sampai 5 menit pertama saja,kita sudah diberikan alasan yang kuat kenapa kita harus takut dengan sosok The Batman dan The Riddler.
Film ini berhasil dalam mengambil resiko untuk membuat semacam Batman yang sangat berbeda dari film-film live action sebelumnya tanpa menghilangkan usnur esensial dari Batman itu sendiri.Namun meskipun seperti itu,di film ini kita kehilangan sosok Bruce Wayne yang karismatik dan flamboyan yang biasa kita lihat sebelumnya.Dalam film ini,Bruce Wayne lebih digambarkan sebagai orang kaya penuh depresi dengan masa lalunya.Mengsampikan itu Robert Pattinson memberikan performa yang luar biasa sebagai sosok Batman yang memperalatkan rasa takut untuk menampilkan sosok dektektif yang luar biasa sepanjang film ini
Namun film ini tampaknya gagal memanfaatkan perfotma Andy Serkis sebagai Alferd,yang mana kita biasa kita lihat Alferd memiliki father-son chemistry yang baik dengan Bruce,kini Alferd hanya seperi sosok bapak tanpa anak saja.Meski ada story arc untuk pembangunan chemistry ini,hal ini dieksplorasi pada waktu yang tidak pas sehingga sulit merasakan empati terhadap karakter Alferd.Meski seperti itu,di film ini,kita mendapatkan dynamic yang luar biasa antara Batman baik dengan Jim Gordon maupun dengan Catwoman.Zoe Kravitz khususnya sebaga Catwoman memiliki performa yang luar biasa berkat cerita yang mendukung eksplorasi aktingnya dari seseorang yang terkena musibah sampai unsur seksinya dari chemistry yang luar biasa dengan Batman.
Performa dari peran antagonis film ini juga disajikan sengan epik.Joe Turturro sebagai Carmine Falcone meski unsur kepentingan dari perannya yang harusnya masih bisa diperjelas,tetapi tetap mampu memainkan crime boss dengan baik seperti sosok mafia di film-film abad ke 20.Collin Farrel sebagai Penguin tetap memberikan sebuah performa yang memorable sebagai crime boss dengan kharisma khasnya seperti di komik dan di game Batman Arkham
Dan yang terahkir dan tidak kalah penting yang perlu dibahas adalah akting Paul Dano sebagai The Riddler.Meskipun tidak menampilkan Riddler seperti di komik,Paul Danno memberikan performa yang luar biasa dari minimnya gerik dan mimik sangat sesuai dengan latar belakang yang diberikan karena terlihat jelas bahwa dia adalah seorang pskikopat yang tersakiti oleh orang lain
Mari kita lanjut bahas dari ceritanya,terkushusnya karakter development dari Batman sendiri.Perlu diperjelas bahwa The Batman ini film noir dengan psycholigical thiller.Salah satu hal yang paling menarik dalam film ini adalah ditunjukanya bahwa orang sehebat apapun,sebaik apapun bisa melakukan kesalahan.Aksi terahkir dari film The Batman pun juga sangat menakjubkankarena selama ini kita selalu dibilang bahwa sosok Batman ini adalah sosok darkness dan vengeance yang menimbulkan rasa takut bagi orang-orang.Namun di film ini,sosok Batman justru muncul sebagai “The Light In The Dark” yang terlihat di adegan terahkirnya dimana dia menyalakan flare menuntun warga Gotham menuju safety.Jadi pada intinya film The Batman ini bukan seperti film supehero lainnya dan sangat cocok untuk penggemar Batman sejati !
Matt Reeves tidak peduli dengan masalah durasi.Pendekatan Matt Reeves pada Batman tidak seperti biasanya.Selama 3 jam kita diajak mengikuti investigasi Batman yang menyelsaikan masalah Ghotam dalam hal pembunuhan beruntun yang dilakukan oleh Riddler.Semua detail diselidiki oleh Batman dan Matt dengan baik.Kita seakan-akan bukan menonton film superhero,melainkan seperri menonton film Sherlock Homless atau film-film detektif David Fincher.Namun tentunya Matt Reeves menjaga porsi adegan aksi dan lebih mengfokuskan ke sisi Batman sesungguhnya,yaitu gelap dan ditakuti orang.
Aspek teknikal The Batman adalah yang menonjol.Sepanjang filmnya,pergerakan kamera Grieg Fraser menghasilkan gambar-gambar yang ciamik,yang sepertinya sangat sulit untuk diambil.Seperti halnya di film Dune,frame-frame yang tidak biasa juga dilahirkan dari tangabajaib Greig.Di lain sisi,Michael Giacchino dengan komposisi musiknya yang menggelegar dan ikonik mampu membuat suasana tegang,sedih,serta menakutkan sangat terasa hingga ahkir film.
Sudah banyak film Batman yang dirillis.Pemeran-pemeranya pun bermacam-macam,sampai kita pada Matt Reeves dengan Batman diperankan oleh Robert Pattinson dan Catwoman diperankan oleh Zoe Kravitz.Rober Pattinson dengan gelapnya pembalas dendam (Vengeance) dan berhasil menyaingi kehebatan pendahulunya.Ia juga didukung oleh Zoe Kravitz sebagai Catwoman yang menawan dan lincah serta Gordon-nya Jefftey Wright yang tidak kalah baik.Dan tentunya,salah satu yang patut disorot adalah Paul Dano sebagai Riddler yang penuh dengan teka-teki.Paul Dano tidak hanya bisa membuat Batman naik pitam,tetapi juga kita penontonya.Intinya jangan berharap banyak sekuens aksi sepanjang film layaknya film superhero pada umumnya di film The Batman.Di film The Batman mengupas Vilgante Batman sebagai seorang yang hebat dalam arahan Matt Reeves yang spektakuler.
Bukanlah sebuah hal yang mengejutkan jika banyak orang bilang bahwa The Batman adalah film Batman yang terbaikSebuah fakta mengejutkan bahwa film The Batman yang dikemas dengan genre noir dengan begitu banyak adegan brutal serta physicological thiller tetapi ini masih bisa dikaitkan PG-13.Belum sampai 5 menit pertama saja,kita sudah diberikan alasan yang kuat kenapa kita harus takut dengan sosok The Batman dan The Riddler.
Film ini berhasil dalam mengambil resiko untuk membuat semacam Batman yang sangat berbeda dari film-film live action sebelumnya tanpa menghilangkan usnur esensial dari Batman itu sendiri.Namun meskipun seperti itu,di film ini kita kehilangan sosok Bruce Wayne yang karismatik dan flamboyan yang biasa kita lihat sebelumnya.Dalam film ini,Bruce Wayne lebih digambarkan sebagai orang kaya penuh depresi dengan masa lalunya.Mengsampikan itu Robert Pattinson memberikan performa yang luar biasa sebagai sosok Batman yang memperalatkan rasa takut untuk menampilkan sosok dektektif yang luar biasa sepanjang film ini
Namun film ini tampaknya gagal memanfaatkan perfotma Andy Serkis sebagai Alferd,yang mana kita biasa kita lihat Alferd memiliki father-son chemistry yang baik dengan Bruce,kini Alferd hanya seperi sosok bapak tanpa anak saja.Meski ada story arc untuk pembangunan chemistry ini,hal ini dieksplorasi pada waktu yang tidak pas sehingga sulit merasakan empati terhadap karakter Alferd.Meski seperti itu,di film ini,kita mendapatkan dynamic yang luar biasa antara Batman baik dengan Jim Gordon maupun dengan Catwoman.Zoe Kravitz khususnya sebaga Catwoman memiliki performa yang luar biasa berkat cerita yang mendukung eksplorasi aktingnya dari seseorang yang terkena musibah sampai unsur seksinya dari chemistry yang luar biasa dengan Batman.
Performa dari peran antagonis film ini juga disajikan sengan epik.Joe Turturro sebagai Carmine Falcone meski unsur kepentingan dari perannya yang harusnya masih bisa diperjelas,tetapi tetap mampu memainkan crime boss dengan baik seperti sosok mafia di film-film abad ke 20.Collin Farrel sebagai Penguin tetap memberikan sebuah performa yang memorable sebagai crime boss dengan kharisma khasnya seperti di komik dan di game Batman Arkham
Dan yang terahkir dan tidak kalah penting yang perlu dibahas adalah akting Paul Dano sebagai The Riddler.Meskipun tidak menampilkan Riddler seperti di komik,Paul Danno memberikan performa yang luar biasa dari minimnya gerik dan mimik sangat sesuai dengan latar belakang yang diberikan karena terlihat jelas bahwa dia adalah seorang pskikopat yang tersakiti oleh orang lain
Mari kita lanjut bahas dari ceritanya,terkushusnya karakter development dari Batman sendiri.Perlu diperjelas bahwa The Batman ini film noir dengan psycholigical thiller.Salah satu hal yang paling menarik dalam film ini adalah ditunjukanya bahwa orang sehebat apapun,sebaik apapun bisa melakukan kesalahan.Aksi terahkir dari film The Batman pun juga sangat menakjubkankarena selama ini kita selalu dibilang bahwa sosok Batman ini adalah sosok darkness dan vengeance yang menimbulkan rasa takut bagi orang-orang.Namun di film ini,sosok Batman justru muncul sebagai “The Light In The Dark” yang terlihat di adegan terahkirnya dimana dia menyalakan flare menuntun warga Gotham menuju safety.Jadi pada intinya film The Batman ini bukan seperti film supehero lainnya dan sangat cocok untuk penggemar Batman sejati !
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.