BERNYANYI DAN BERPETUALANG BERSAMA MIRABEL DI DUNIA ENCANTO

27 March 2022   |   18:48 WIB
Image
Bientoro Hadi Wibowo Pecinta film yang senang menonton film bagus berulang kali.

Like
Jika membahas tontonan keluarga, banyak yang setuju jika Disney-lah jawaranya Hollywood. Dari sejak era layar hitam putih hingga era CGI (computer-generated imagery) yang semakin mencengangkan, Disney terus konsisten menawarkan berbagai film dan animasi keluarga. Seiring waktu biasanya film dan animasi keluarga Disney menjadi hiburan klasik yang tidak pernah membosankan untuk ditonton berulang kali. Pada Desember 2021 lalu, Disney merilis Encanto, kisah animasi tentang keluarga Madrigal yang diceritakan penuh keajaiban.

Kali ini Disney memutuskan kembali menggunakan format musikal dalam film princess terbaru mereka ini setelah sebelumnya format tersebut sempat absen di film Raya and The Last Dragon (2021). Film dibuka dengan eksposisi berupa lagu yang dinyanyikan Mirabel (Stephanie Beatriz), tokoh utama film ini. Eksposisi menyenangkan penuh kelucuan ini cukup efektif memperkenalkan seluruh keluarga Madrigal dengan kekuatan unik masing-masing. Dalam lagu ini juga mulai dijelaskan hubungan Mirabel dengan keluarga besarnya, termasuk dengan casita, rumah tempat tinggal keluarga Madrigal yang ajaib dan seolah-olah hidup.

Dalam 30 menit pertamanya, Encanto membangun pondasi cerita dan penokohan dengan riang dan gemilang. Setelah itu, film terasa semakin gereget dengan dimulainya percikan konflik yang terjadi antara Mirabel dengan keluarga besarnya, terutama dengan Abuela Alma (María Cecilia Botero), nenek sekaligus pimpinan keluarga Madrigal. Mirabel berusaha meyakinkan keluarganya bahwa dia baru saja mendapatkan penglihatan akan bahaya yang mengancam casita dan keluarga Madrigal. Namun ketiadaan bukti membuat keluarga besarnya menganggap dia hanya berhalusinasi dan mencari sensasi. Ibunya, Julieta (Angie Cepeda), dan ayahnya, Agustín (Wilmer Valderrama), berusaha menenangkan Mirabel dan menyarankannya untuk tidak membuat masalah baru, namun Mirabel tetap bertekad untuk menyelidiki penglihatan yang didapatnya.

Dengan caranya yang unik, Mirabel mulai menginterogasi sepupunya, Dolores (Adassa), dan kakak tertuanya, Luisa (Jessica Darrow). Keingintahuan dan penyelidikan membawa Mirabel menemukan rahasia besar yang tersimpan bertahun-tahun di kamar menara pamannya, Bruno (John Leguizamo). Dia juga mendapat cerita tentang kekuatan Bruno yang menakutkan dari bibinya, Pepa (Carolina Gaitán), pamannya yang lain, Félix (Mauro Castillo), kakak keduanya, Isabela (Diane Guerrero), dan sepupunya, Camilo (Rhenzy Feliz). Bahkan tanpa diharapkan, Mirabel malah bertemu dengan Bruno yang sudah dinyatakan hilang selama bertahun-tahun. Dengan pertolongan Antonio (Ravi Cabot-Conyers), sepupu kesayangan Mirabel yang imut dan penyuka binatang, Mirabel berhasil meyakinkan dan membantu Bruno menggunakan kekuatannya kembali untuk menemukan petunjuk yang bisa menyelamatkan casita dan keluarga Madrigal.

Paruh kedua film Encanto bisa dibilang berjalan cepat dan mengagumkan. Proses Mirabel mencari kebenaran tentang keluarga Madrigal serta tekadnya menyelamatkan casita dan keluarga besarnya, digambarkan dalam visualisasi yang mantap, musik dan lagu yang menyenangkan serta  adegan seru yang memancing gelak tawa. Petualangan demi petualangan yang dialami Mirabel sejatinya hanya berlokasi di dalam casita. Tapi dengan kerennya, penonton seolah-olah dibawa ke tempat-tempat baru dengan berbagai kejutan visual yang menakjubkan. Pertemuan tanpa sengaja antara Mirabel dengan Bruno juga menyajikan aksi kejar-kejaran yang mendebarkan, kocak, serta pengungkapan kebenaran yang membuat hati terenyuh. Ditambah lagi, penggambaran kekuatan Bruno dalam salah satu adegan, bisa dipastikan akan membuat penggemar adegan epik akan merasa kagum dan terpesona.

Encanto tidak meletakkan antagonis dan protagonis ceritanya dalam garis yang jelas. Tidak ada hitam dan putih saat semuanya menyatu dalam goresan abu-abu. Setiap tokoh memiliki alasan dan latar belakang atas sikap yang mereka pilih. Kompleksitas yang terjadi juga tidak mengada-ada dan sangat lazim ditemukan di keluarga besar, terutama keluarga besar yang hierarkis seperti keluarga Amerika Latin dan keluarga Asia. Filosofi tentang rasa sayang, perhatian, dan hubungan keluarga disajikan dalam interaksi yang jujur, menggelitik sekaligus menghangatkan hati. Mirabel yang lovable dan penuh semangat, sangat pas dan sangat kuat untuk menjadi pusat semua peristiwa, konflik, hingga penyelesaian cerita.

Duo sutradara Byron Howard dan Jared Bush lagi-lagi membuktikan bahwa mereka memang piawai dalam membuat film animasi keluarga. Pesan tentang cinta, keluarga, dan kebersamaan, berhasil mereka kemas dengan apik dan menarik. Tidaklah mengherankan karena sebelum Encanto, tangan dingin dua sutradara ini jugalah yang membawa film Moana (2016) dan Zootopia (2016) menjadi film animasi keluarga yang begitu sukses dan tenar. Moana bahkan menjadi salah satu hit streaming show hingga saat ini sementara Zootopia dengan gemilang berhasil bergabung dalam One Billion Holywood Movie Club (julukan untuk sekelompok kecil film Hollywood yang berhasil mengumpulkan pendapatan total lebih dari satu miliyar dolar Amerika). Jared Bush juga turut mengambil peran sebagai salah satu penulis naskah Encanto, bersama dengan Lin-Manuel Miranda dan Charise Castro Smith. Ketiganya meramu kisah Encanto dari berbagai inspirasi dan salah satunya adalah keindahan Corcora Valley di Colombia.

Lagu dan musik yang disajikan dalam setiap eksposisi dan dialog Encanto juga sungguh enak didengar dan terasa menyatu dengan hangat di semua bagian film. Lagu-lagu seperti The Family Madrigal, Waiting on Miracle, We Don’t Talk About BrunoWhat Else Can I Do, hingga Dos Oruguitas yang dinyayikan dengan penuh penjiwaan oleh Sebastián Yatra, semuanya sungguh mempesona dan memanjakan telinga. Aksen bunyi-bunyian dan gaya musik khas latin, membuat setiap alunan terdengar unik, eksotis, dan “nagih”. Tidak heran akhirnya Disney kemudian memutuskan untuk merilis Encanto/Sing-Along secara digital streaming.

Dari segi kritik dan penilaian penonton, Rotten Tomatoes menyematkan poin 91% untuk review kritikus film dan poin 93% untuk review penonton. Pencapaian inilah yang sukses membawa Encanto sebagai salah satu nominasi pada kategori Best Animated Feature di ajang 94th Academy Awards. Perolehan box office-nya yang “hanya” mencapai US$ 251 juta dari budget produksi US$ 120 juta tidak bisa dibilang gagal mengingat film ini diedarkan pada saat varian Omicron meluas dan melanda seluruh negara di dunia. Apalagi petulangan Mirabel dan keluarga Madrigal ini tersedia secara gratis di layanan streaming Disney+ hanya berselang 30 hari setelah premiere show-nya di bioskop Amerika. Selain itu, keberhasilan Encanto juga terindikasi di Streaming Movie Chart versi Nielsen dimana animasi ini masih memimpin di posisi wahid dari sejak masa rilis streaming-nya hingga Streaming Movie Chart Nielsen yang terbaru. Jika menambahkan pendapatan yang diperoleh Disney dari merchandising dan Encanto/Sing-Along, yang tersedia juga di kanal YouTube DisneyMusicVevo, film ini bisa dikategorikan sebagai waralaba sukses terbaru milik Disney.

Secara umum, Encanto kembali membuktikan begitu ajeknya karisma dan kekuatan Disney dalam mengemas film dan animasi keluarga yang hangat, lucu, dan penuh pesan dengan visualisasi yang sangat menawan. Pilihan pengisi suara yang hebat, naskah yang rapi, serta eksekusi dan visulisasi yang luar biasa, menjadikan Encanto sangat layak menjadi pilihan tontonan bersama keluarga dan teman. Jika itu belum cukup, setidaknya kehadiran lagu bernuansa latin lantunan Mirabel dan keluarga Madrigal mampu menggeser atau menambah playlist lagu-lagu dari film Frozen (2013), Frozen II (2019), serta Moana yang tampaknya sudah terlalu sering diputar di ruang keluarga untuk menemani aktivitas si kecil.