The Box: Dunia dalam Kotak

27 March 2022   |   22:06 WIB

Like
Film The Box asal Korea Selatan yang dirilis pada tanggal 24 Maret 2021 di negara asalnya ini merupakan film Korea pertama dari seorang Idol K-Pop terkenal yaitu Chanyeol EXO. Sedangkan di Indonesia film The Box dirilis pada tanggal 7 April 2021 di CGV. Sesaat setelah film ini diumumkan akan tayang di Indonesia tentunya kabar tersebut menjadi kabar menggembirakan bagi kalangan fans EXO yang berada di tanah air Indonesia.

Sebelumnya, diberitakan bahwa syuting film ini dimulai pada pertengahan Agustus 2020. Syuting dilaksanakan tidak hanya di satu tempat saja, melainkan terdapat kurang lebih 10 kota yang ada di Korea Selatan seperti JeonJu, GyeongJu, Busan, dan lainnya yang menjadi kota tujuan dari perjalanan para pemain untuk menampilkan sebuah pertunjukan.

Pada tanggal 18 Maret 2021 film The Box menggelar konferensi pers di COEX Megabox di Sameong-dong, Gangnam-gu, Seoul untuk mempromosikan film tersebut. Dikabarkan bahwa SM Entertainment selaku agensi yang menaungi Chanyeol tidak ikut serta dalam membantu promosi film Korea pertamanya, meskipun demikian Film ini berhasil menduduki puncak Box Office Korea dalam waktu kurang dari 24 jam.

Film yang bergenre drama, musikal, dan road film ini disutradarai dan ditulis langsung oleh Yang Jung Woong, ia adalah seorang produser eksekutif untuk upacara pembukaan dan penutupan Olimpiade Musim Dingin PyeongChang 2018. The Box bercerita tentang seorang produser musik bernama Kim Min Soo (Jo Dal Hwan) yang tanpa sengaja bertemu dengan sosok pemuda tampan bersuara emas bernama Ji Hoon (Park Chanyeol) yang sedang bernyanyi sambil diiringi petikan gitar di dalam bilik parkir. Tak ingin menyia-nyiakan bakat yang dimiliki Ji Hoon, Min Soo ingin menjadikan Ji Hoon sebagai seorang bintang yang bisa tampil di panggung sesungguhnya. Namun, sangat disayangkan ternyata Ji Hoon memiliki demam panggung yang diakibatkan trauma masa kecilnya sehingga ia tidak memiliki keberanian untuk tampil di hadapan banyak orang.

Dengan genre musikal, penonton bisa menebak bahwa akan ada banyak scene musikal yang ditampilkan oleh sang tokoh utama. Di awal film, Ji Hoon sudah menyanyikan lagu bertajuk “Bad Guy” milik penyanyi Hollywood Billie Eilish dengan suaranya yang deep.

Bicara soal lagu, film ini merilis album soundtrack digitalnya pada tanggal 25 Maret 2021, sehari setelah perilisan film ini di Korea Selatan dan dirilis secara fisik pada 31 Maret 2021, album tersebut berisi sembilan belas track yang dinyanyikan langsung oleh sang pemeran utama, Ji Hoon. Menariknya lagu dalam film ini bukan hanya lagu berbahasa korea saja, akan tetapi terdapat lagu-lagu kekinian yang popular di seluruh dunia seperti “My Funny Valentine” - Billie Smith , “Without You” – Mariah Carey, dan masih banyak lagi sehingga film ini tidak hanya ditujukan untuk pecinta Korea saja, semua orang dapat menikmati film ini sekalipun mereka tidak terlalu menyukai hal-hal yang berbau Korea.

Hal yang menakjubkan bagi sebagian penggemar, terutama EXO-L (Fans EXO) adalah Chanyeol yang mendapatkan izin untuk mengaransemen dan menyanyikan ulang lagu “A Sky Full of Stars” milik grup musik rock asal London, Coldplay. Sementara itu, faktanya Coldplay tak sembarangan mengizinkan lagu-lagunya dinyanyikan musisi lain. Hal tersebut menjadi suatu kebanggaan karena Chanyeol berhasil mengantongi izin tersebut.

Kemampuan Ji Hoon untuk bernyanyi dan bermain alat musik sudah tidak diragukan lagi namun untuk menjadikannya sebagai seorang bintang ternyata bukanlah hal yang mudah, karena Ji Hoon memiliki demam panggung akhirnya untuk mengatasi masalah tersebut, Min Soo meminta Ji Hoon untuk bernyanyi di dalam kotak yang ia beli di tempat daur ulang, kotak tersebut merupakan kardus bekas kulkas. Meskipun demikian, Ji Hoon tetap mengalami demam panggung yang hebat hingga membuatnya pingsan pada pertunjukan pertamanya di hadapan para penonton.

Pertunjukan dari satu kota ke kota lainnya membuat Ji Hoon harus mendatangi beberapa tempat untuk memperlihatkan kemampuan bernyanyinya dari mulai ngamen di taman, cafe, club, hingga tempat camping. Di satu waktu, Ji Hoon memiliki kesempatan untuk bernyanyi dengan seorang wanita tuna netra bernama Nana. Nana menyarankan agar Ji Hoon menutup matanya ketika bernyanyi agar ia tak dapat melihat penonton seperti dirinya, namun demam panggung yang dimiliki Ji Hoon sulit untuk dikontrol sehingga ia berlari keluar cafe karena tekanan yang ia hadapi. 

Karakter Ji Hoon berhasil diperankan dengan luar biasa baik oleh Chanyeol, seperti scene ketika ia menahan dirinya dari segala tekanan, atau ketika ia selalu mencoba membangun kepercayaan dirinya sebelum tampil, hingga rasa frustasi yang sebelumnya ia tahan. Chanyeol berhasil menyampaikan emosi yang ia rasakan pada penonton melalui aktingnya. Selain itu, sang produser Min Soo, juga berhasil menggambarkan seseorang yang mendorong Ji Hoon agar lebih berani lagi dan melawan rasa takut yang ada dalam dirinya.

Sebenarnya, konflik dalam film ini tidak terlalu berat dan cenderung ringan. Di akhir, Ji Hoon memiliki cukup keberanian untuk tampil di hadapan banyak orang, namun momen tersebut tidak terlalu membuat penonton merasa puas karena tak ada scene yang menunjukkan bahwa Ji Hoon benar-benar mendobrak dinding dari rasa takut sebelumnya sehingga dirasa menjadi nanggung alias tidak klimaks. Namun, film ini sangat cocok untuk dinikmati orang-orang yang menyukai film dengan alur yang ringan.

Dari film ini bisa diambil kesimpulan bahwa trauma masa kecil bukanlah hal yang bisa disepelekan karena dapat memberikan dampak negatif bagi kehidupan seperti yang dialami oleh peran Ji Hoon ini. Meskipun trauma memang sulit untuk dihilangkan tetapi trauma tersebut dapat disembuhkan apabila kita memiliki keinginan yang kuat. Karena sesungguhnya untuk menghilangkan rasa takut, kuncinya ada dalam diri sendiri. Jika tak ada keinginan untuk menjadi berani, maka rasa takut itu selamanya akan terkurung di dalam sangkar, dan sangkar itulah dirimu sendiri.