Tulola Jewelry & Seniman Ukir Bali Berkolaborasi Hadirkan Koleksi Baru
24 March 2022 |
19:07 WIB
Tulola Jewelry melalui Pustaka Tulola meluncurkan koleksi perhiasan terbaru bertajuk Ketenangan Jiwa, menyusul koleksi sebelumnya, Jiwa Penuh Sinar, yang telah dirilis pada akhir tahun lalu. Aneka perhiasan tersebut merupakan hasil kerja sama dengan seniman ukir keris I Made Pada asal Gianyar, Bali.
Co-Founder Franka Franklin menuturkan terdapat sembilan item perhiasan yang dibuat dalam kolaborasi antara Pustaka Tulola dan I Made Pada. Perhiasan-perhiasan tersebut seperti anting, bros, tusuk konde, dan gelang.
Kolaborasi antara Pustaka Tulola dan sang seniman pada bagian awal, antara lain terkait dengan desain perhiasan yang ingin dibuat. "Pada bagian awal kami bekerja sama di bagian desain untuk mengejawantahkan motif yang dibuat," katanya pada peluncuran koleksi perhiasan Ketenangan Jiwa di Jakarta, hari ini (Kamis, 24 Maret 2022).
Setelah bagian motif, lanjutnya, perhiasan-perhiasan itu kemudian dibuat oleh sang seniman di Studio I Made Pada, Desa Taro, Gianyar, Bali. Pustaka Tulola mengerjakan bagian finishing setelah sang seniman selesai membuat bagiannya. Finishing dikerjakan di Studio Tulola, Desa Celuk, Gianyar.
Proses finishing yang dikerjakan di Studio Tulola seperti pelapisan emas dan penambahan mutiara, batu white crystal, dan batu amethyst untuk koleksi bros, cuff, dan sirkam.
Happy Salma, salah satu pendiri Tulola Jewelry, menuturkan seluruh desain dalam perhiasan murni dari sang seniman. Namun, Pustaka Tulola memberikan sejumlah masukan seperti ukuran dan motif yang biasa digunakan untuk perhiasan.
"Bentuk kolaborasi semacam itu, sehingga memberikan perspektif baru bagi I Made Pada dan kami juga [mendapatkan perspektif baru]," katanya.
Menurut Happy, proses pembuatan koleksi Ketenangan Jiwa, mulai dari ide sampai dengan terealisasi membutuhkan waktu hingga 1 tahun.
Dia menambahkan perhiasan-perhiasan ini dibuat dalam edisi terbatas. Pembeli harus menunggu selama sebulan mengingat seniman membutuhkan waktu hingga satu bulan untuk membuat satu item perhiasan. Adapun harga perhiasan-perhiasan tersebut berkisar Rp3 juta hingga Rp9 juta.
Editor: Indyah Sutriningrum
Co-Founder Franka Franklin menuturkan terdapat sembilan item perhiasan yang dibuat dalam kolaborasi antara Pustaka Tulola dan I Made Pada. Perhiasan-perhiasan tersebut seperti anting, bros, tusuk konde, dan gelang.
Kolaborasi antara Pustaka Tulola dan sang seniman pada bagian awal, antara lain terkait dengan desain perhiasan yang ingin dibuat. "Pada bagian awal kami bekerja sama di bagian desain untuk mengejawantahkan motif yang dibuat," katanya pada peluncuran koleksi perhiasan Ketenangan Jiwa di Jakarta, hari ini (Kamis, 24 Maret 2022).
Setelah bagian motif, lanjutnya, perhiasan-perhiasan itu kemudian dibuat oleh sang seniman di Studio I Made Pada, Desa Taro, Gianyar, Bali. Pustaka Tulola mengerjakan bagian finishing setelah sang seniman selesai membuat bagiannya. Finishing dikerjakan di Studio Tulola, Desa Celuk, Gianyar.
Proses finishing yang dikerjakan di Studio Tulola seperti pelapisan emas dan penambahan mutiara, batu white crystal, dan batu amethyst untuk koleksi bros, cuff, dan sirkam.
Happy Salma, salah satu pendiri Tulola Jewelry, menuturkan seluruh desain dalam perhiasan murni dari sang seniman. Namun, Pustaka Tulola memberikan sejumlah masukan seperti ukuran dan motif yang biasa digunakan untuk perhiasan.
"Bentuk kolaborasi semacam itu, sehingga memberikan perspektif baru bagi I Made Pada dan kami juga [mendapatkan perspektif baru]," katanya.
Menurut Happy, proses pembuatan koleksi Ketenangan Jiwa, mulai dari ide sampai dengan terealisasi membutuhkan waktu hingga 1 tahun.
Dia menambahkan perhiasan-perhiasan ini dibuat dalam edisi terbatas. Pembeli harus menunggu selama sebulan mengingat seniman membutuhkan waktu hingga satu bulan untuk membuat satu item perhiasan. Adapun harga perhiasan-perhiasan tersebut berkisar Rp3 juta hingga Rp9 juta.
Editor: Indyah Sutriningrum
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.