“Our Beloved Summer” Review: Rumit dan Sweet-nya Liku-liku CLBK
16 March 2022 |
13:44 WIB
22
Likes
Like
Likes
Menggandrungi drakor tidak cuma soal sebab akibat paras-paras ganteng dan cantiknya sang pemain. Ide ceritanya kreatif tidak membosankan, didukung ciamik-nya akting pemain utama. Coba saja kamu iseng-iseng stalking latar pendidikan mereka, kebanyakan alumnus major akting yang menunjukkan mereka tidak hanya jual tampang, tapi memang profesional.
Sutradara drakor punya kiat jitu agar filmnya selalu bersinar, salah satu caranya dengan memasangkan pemain utama yang pernah adu akting, reuni di drakor baru. Nah, sutradara Our Beloved Summer, Kim Yun Jin, memanfaatkan setting-an itu dengan mempertemukan kembali chemistry Choi Woo Shik dan Kim Dae Mi yang sukses di The Witch Part 1 The Subversion tahun 2018. Alasan Choi Woo Shik ambil proyek Our Beloved Summer pun karena hadirnya Kim Dae Mi.
Drakor bergenre komedi romantis ini berkisah tentang keseruan relationship dua remaja sekolah menengah yang didokumentasikan. Ekspresi karakter pemain utama yang kontras berbeda menjadi bumbu cerita menggemaskan. Choi Woo Shik, pemeran utama pria, memerankan Choi Woong yang berpembawaan santai, gemar menggambar ilustrasi arsitektur, siswa biasa saja yang menempati peringkat terakhir di sekolah. Ia anak tunggal dari keluarga mampu yang memiliki beberapa resto, tetapi belakangan diceritakan ternyata ia seorang anak angkat. Kim Dae Mi, pemeran utama wanita, memerankan Guk Yeon Soo yang agak jutek, tapi juga suka jahil, siswa pintar dengan peringkat pertama di tangannya, anak dari keluarga biasa saja dan tinggal di sebuah rumah sederhana bersama sang nenek.
Keduanya sering tidak saling akur. Saling membenci, saling nyinyir dengan bahasa-bahasa lucu seusia mereka saat itu. Ada kejadian lucu saat Choi Woong sedang menggambar ilustrasi sebuah gedung, tak sengaja tersenggol lengan Yeon Soo, gambarpun tercoret membekaskan garis. Dengan ekspresi wajah lempeng, Yeon Soo mencoba memupusnya dengan penghapus. Alhasil, garis tadi malah melebar dan merusak gambar! Dengan wajah panik Yeon Soo lari kabur ke luar kelas, Choi Woong langsung mengejarnya sambil berteriak: psychooo!
Dokumentasi keseharian yang intens pada akhirnya memunculkan rasa di keduanya, mereka pun berpacaran. Apa yang terjadi? Setelah jadian pun mereka masih saja terlibat perang kecil, tapi kocak menggemaskan. Seperti saat mereka jalan bareng dan memakai kaos seragam warna kuning. Akibat pertengkaran kecil saja, Yeon Soo kontan melepas kaos itu dan melemparnya ke muka Choi Woong lalu pergi. Walau terkesan judes, Yeon Soo berani membela Choi Woong kala pria-pria iseng mem-bully-nya. Ia juga membimbing Choi Woong saat persiapan masuk bangku kuliah hingga diterima di jurusan arsitektur. Kerap berantem kecil, sikap childish keduanya, dan putus nyambung berkali-kali menjadi experience yang tak asing bagi orang-orang terdekat mereka. Hingga di satu waktu, Yeon Soo serius memutuskan hubungan tanpa memberi alasan yang jelas. Choi Woong frustasi, penuh tanda tanya, dan sakit hati.
Setelah sekian jedah mereka putus, atau terhitung 10 tahun sejak dokumentasi masa sekolah mereka dibuat, dikabarilah bahwa film dokumentasi itu ternyata berlimpahkan viewers dan disukai banyak penonton. Banyak yang penasaran dengan bagaimana update kisah mereka berdua, minta mereka kembali dipertemukan dan didokumentasikan. Pada mulanya Choi Woong dan Yeon Soo menolak karena kembali bertemu dalam situasi yang tidak menyenangkan. Choi Woong masih merasa sakit hati, sementara Yeon Soo salah tingkah karena rasa bersalah. Namun, finally keduanya bersedia. Situasinya mudah ditebak. Konten dokumentasi lagi-lagi berisi sikap mereka yang saling tidak akur, saling sindir, tapi ada yang berbeda. Ada rasa gengsi untuk mengakui sebenarnya mereka masih saling sayang. Pertemuan ini di usia dewasa, tapi kata-kata dan sikap benci masih saja diekspresikan kekanak-kanakan. Ini yang buat Our Beloved Summer lucu dan bikin gemas. Bayangkan, saat Yeon Soo bertandang ke rumah Choi Woong dan masih berdiri di teras rumah, saking bencinya, Choi Woong menyemprotkan air ke wajah Yeon Soo dan melemparkan bubuk garam. Ala-ala mengusir setan.
Pada scenes dokumentasi kedua, Our Beloved Summer mulai memasukkan cerita orang-orang ketiga di antara mereka. Ada sosok kamerawan yang sama saat dokumentasi pertama, yaitu Kim Ji Woong (diperankan Kim Sung Cheol), yang notebene sahabat kecil Choi Woong, teman sekolah mereka yang juga memendam rasa pada Yeon Soo. Hadir pula sosok selebriti idol bernama NJ (diperankan Roh Jeong Eui) yang menaruh hati pada Choi Woong. NJ mengenal Choi Woong sebagai figur Go Oh, nama samaran Choi Woong sebagai ilustrator arsitektur, yang ia kagumi karya-karyanya.
Sutradara juga lihai menyelipkan cuplikan-cuplikan menarik perjalanan dokumentasi kedua dalam scenes dejavu, menampilkan kejadian kebersamaan Choi Woong dan Yeon Soo dalam suasana yang mirip. Satu kejadian ketika hujan deras dan Yeon Soo berteduh di sebuah rumah kecil di pedesaan saat break syuting, lalu Choi Woong datang membawa payung dan mereka pun kissing seperti di masa lalu. Relationship yang tidak mulus, tapi sweet dan scene kejutan-kejutan inilah yang menjadi kekuatan Our Beloved Summer untuk layak tonton. Ditambah kehebatan detail menata penampilan Choi Woong dan Yeon Soo di usia masa sekolah dan dewasa, entah itu gaya rambut atau fashion, keduanya jadi tampil pas memainkan peran untuk dua level usia berbeda. Plus, reffrain Christmas Tree lantunan Taehyung BTS sebagai original soundtrack drakor ini, mangkinan bikin baper.
Bagi moviegoers yang belum begitu cinta drakor, Our Beloved Summer bisa menjadi pilihan love at the first sight. 16 episode relatif tidak banyak. Jalan ceritanya pun simple, ringan, segar, tidak membuat kita menyerngit berpikir keras, tapi tetap entertaining. Kadang memang sedikit mempermainkan emosi ketika speed cerita melambat dan tarik ulur hingga episode 10. Namun, saat cinta Choi Woong kembali diutarakan, penonton dibuat menarik napas lega. Yes, akhirnya mereka jadian lagi!
Satu lagi yang tidak bikin sabar, pola komunikasi pemain utama yang kerap digambarkan sebagai pribadi yang tidak saling terbuka, menyembunyikan apa yang ada di dalam hati. Duh, cakap begini saja susah banget, sih. Kabar baiknya, mereka berhasil melalui hubungan dengan smooth lewat komunikasi yang mereka perbaiki, kendati keduanya sempat LDR saat Choi Woong mengambil studi arsitektur di Paris selama 2 tahun. Yeon Soo pun akhirnya berterus terang kenapa dulu memutuskan hubungan sepihak. Ia menanggung beban berat problem keuangan keluarga hingga mesti bekerja keras mencari nafkah. Ruwet, khawatir memengaruhi hubungan.
Bagi yang alergi dengan sad ending, don’t worry, Our Beloved Summer sajikan happy ending! Gaya romantis melamar Yeon Soo diekspresikan dalam suasana yang mengalir natural saja, tapi sangat menyentuh. Situasinya saat mereka beres-beres menyusun buku di sebuah acara amal orangtua Choi Woong. Sambil ngobrol ringan, Choi Woong menggoda siapa sebenernya yang lebih dulu jatuh cinta, dan diam-diam menggoreskan sketsa. Yeon Soo merasa terganggu seolah ia sedang bicara, tapi tidak didengar. Penasaran, ia rebut sketsa dari genggaman Choi Woong. Yeon Soo terkejut, yang dilihatnya adalah sketsa dirinya di masa sekolah, saat diri berbaris dengan wajah menengok ke arah Choi Woong yang berdiri persis di barisan samping kanannya. Saat dulu Choi Woong membalas tatapan itu dengan senyum walau Yeon Soo menatapnya ketus. First love! What a moment!
Akhir cerita, lagi-lagi, dokumentasi kedua mendulang sukses. Keseharian Choi Woong dan Yeon Soo setelah menikah diminta didokumentasikan kembali.
Sutradara drakor punya kiat jitu agar filmnya selalu bersinar, salah satu caranya dengan memasangkan pemain utama yang pernah adu akting, reuni di drakor baru. Nah, sutradara Our Beloved Summer, Kim Yun Jin, memanfaatkan setting-an itu dengan mempertemukan kembali chemistry Choi Woo Shik dan Kim Dae Mi yang sukses di The Witch Part 1 The Subversion tahun 2018. Alasan Choi Woo Shik ambil proyek Our Beloved Summer pun karena hadirnya Kim Dae Mi.
Drakor bergenre komedi romantis ini berkisah tentang keseruan relationship dua remaja sekolah menengah yang didokumentasikan. Ekspresi karakter pemain utama yang kontras berbeda menjadi bumbu cerita menggemaskan. Choi Woo Shik, pemeran utama pria, memerankan Choi Woong yang berpembawaan santai, gemar menggambar ilustrasi arsitektur, siswa biasa saja yang menempati peringkat terakhir di sekolah. Ia anak tunggal dari keluarga mampu yang memiliki beberapa resto, tetapi belakangan diceritakan ternyata ia seorang anak angkat. Kim Dae Mi, pemeran utama wanita, memerankan Guk Yeon Soo yang agak jutek, tapi juga suka jahil, siswa pintar dengan peringkat pertama di tangannya, anak dari keluarga biasa saja dan tinggal di sebuah rumah sederhana bersama sang nenek.
Keduanya sering tidak saling akur. Saling membenci, saling nyinyir dengan bahasa-bahasa lucu seusia mereka saat itu. Ada kejadian lucu saat Choi Woong sedang menggambar ilustrasi sebuah gedung, tak sengaja tersenggol lengan Yeon Soo, gambarpun tercoret membekaskan garis. Dengan ekspresi wajah lempeng, Yeon Soo mencoba memupusnya dengan penghapus. Alhasil, garis tadi malah melebar dan merusak gambar! Dengan wajah panik Yeon Soo lari kabur ke luar kelas, Choi Woong langsung mengejarnya sambil berteriak: psychooo!
Dokumentasi keseharian yang intens pada akhirnya memunculkan rasa di keduanya, mereka pun berpacaran. Apa yang terjadi? Setelah jadian pun mereka masih saja terlibat perang kecil, tapi kocak menggemaskan. Seperti saat mereka jalan bareng dan memakai kaos seragam warna kuning. Akibat pertengkaran kecil saja, Yeon Soo kontan melepas kaos itu dan melemparnya ke muka Choi Woong lalu pergi. Walau terkesan judes, Yeon Soo berani membela Choi Woong kala pria-pria iseng mem-bully-nya. Ia juga membimbing Choi Woong saat persiapan masuk bangku kuliah hingga diterima di jurusan arsitektur. Kerap berantem kecil, sikap childish keduanya, dan putus nyambung berkali-kali menjadi experience yang tak asing bagi orang-orang terdekat mereka. Hingga di satu waktu, Yeon Soo serius memutuskan hubungan tanpa memberi alasan yang jelas. Choi Woong frustasi, penuh tanda tanya, dan sakit hati.
Setelah sekian jedah mereka putus, atau terhitung 10 tahun sejak dokumentasi masa sekolah mereka dibuat, dikabarilah bahwa film dokumentasi itu ternyata berlimpahkan viewers dan disukai banyak penonton. Banyak yang penasaran dengan bagaimana update kisah mereka berdua, minta mereka kembali dipertemukan dan didokumentasikan. Pada mulanya Choi Woong dan Yeon Soo menolak karena kembali bertemu dalam situasi yang tidak menyenangkan. Choi Woong masih merasa sakit hati, sementara Yeon Soo salah tingkah karena rasa bersalah. Namun, finally keduanya bersedia. Situasinya mudah ditebak. Konten dokumentasi lagi-lagi berisi sikap mereka yang saling tidak akur, saling sindir, tapi ada yang berbeda. Ada rasa gengsi untuk mengakui sebenarnya mereka masih saling sayang. Pertemuan ini di usia dewasa, tapi kata-kata dan sikap benci masih saja diekspresikan kekanak-kanakan. Ini yang buat Our Beloved Summer lucu dan bikin gemas. Bayangkan, saat Yeon Soo bertandang ke rumah Choi Woong dan masih berdiri di teras rumah, saking bencinya, Choi Woong menyemprotkan air ke wajah Yeon Soo dan melemparkan bubuk garam. Ala-ala mengusir setan.
Pada scenes dokumentasi kedua, Our Beloved Summer mulai memasukkan cerita orang-orang ketiga di antara mereka. Ada sosok kamerawan yang sama saat dokumentasi pertama, yaitu Kim Ji Woong (diperankan Kim Sung Cheol), yang notebene sahabat kecil Choi Woong, teman sekolah mereka yang juga memendam rasa pada Yeon Soo. Hadir pula sosok selebriti idol bernama NJ (diperankan Roh Jeong Eui) yang menaruh hati pada Choi Woong. NJ mengenal Choi Woong sebagai figur Go Oh, nama samaran Choi Woong sebagai ilustrator arsitektur, yang ia kagumi karya-karyanya.
Sutradara juga lihai menyelipkan cuplikan-cuplikan menarik perjalanan dokumentasi kedua dalam scenes dejavu, menampilkan kejadian kebersamaan Choi Woong dan Yeon Soo dalam suasana yang mirip. Satu kejadian ketika hujan deras dan Yeon Soo berteduh di sebuah rumah kecil di pedesaan saat break syuting, lalu Choi Woong datang membawa payung dan mereka pun kissing seperti di masa lalu. Relationship yang tidak mulus, tapi sweet dan scene kejutan-kejutan inilah yang menjadi kekuatan Our Beloved Summer untuk layak tonton. Ditambah kehebatan detail menata penampilan Choi Woong dan Yeon Soo di usia masa sekolah dan dewasa, entah itu gaya rambut atau fashion, keduanya jadi tampil pas memainkan peran untuk dua level usia berbeda. Plus, reffrain Christmas Tree lantunan Taehyung BTS sebagai original soundtrack drakor ini, mangkinan bikin baper.
Bagi moviegoers yang belum begitu cinta drakor, Our Beloved Summer bisa menjadi pilihan love at the first sight. 16 episode relatif tidak banyak. Jalan ceritanya pun simple, ringan, segar, tidak membuat kita menyerngit berpikir keras, tapi tetap entertaining. Kadang memang sedikit mempermainkan emosi ketika speed cerita melambat dan tarik ulur hingga episode 10. Namun, saat cinta Choi Woong kembali diutarakan, penonton dibuat menarik napas lega. Yes, akhirnya mereka jadian lagi!
Satu lagi yang tidak bikin sabar, pola komunikasi pemain utama yang kerap digambarkan sebagai pribadi yang tidak saling terbuka, menyembunyikan apa yang ada di dalam hati. Duh, cakap begini saja susah banget, sih. Kabar baiknya, mereka berhasil melalui hubungan dengan smooth lewat komunikasi yang mereka perbaiki, kendati keduanya sempat LDR saat Choi Woong mengambil studi arsitektur di Paris selama 2 tahun. Yeon Soo pun akhirnya berterus terang kenapa dulu memutuskan hubungan sepihak. Ia menanggung beban berat problem keuangan keluarga hingga mesti bekerja keras mencari nafkah. Ruwet, khawatir memengaruhi hubungan.
Bagi yang alergi dengan sad ending, don’t worry, Our Beloved Summer sajikan happy ending! Gaya romantis melamar Yeon Soo diekspresikan dalam suasana yang mengalir natural saja, tapi sangat menyentuh. Situasinya saat mereka beres-beres menyusun buku di sebuah acara amal orangtua Choi Woong. Sambil ngobrol ringan, Choi Woong menggoda siapa sebenernya yang lebih dulu jatuh cinta, dan diam-diam menggoreskan sketsa. Yeon Soo merasa terganggu seolah ia sedang bicara, tapi tidak didengar. Penasaran, ia rebut sketsa dari genggaman Choi Woong. Yeon Soo terkejut, yang dilihatnya adalah sketsa dirinya di masa sekolah, saat diri berbaris dengan wajah menengok ke arah Choi Woong yang berdiri persis di barisan samping kanannya. Saat dulu Choi Woong membalas tatapan itu dengan senyum walau Yeon Soo menatapnya ketus. First love! What a moment!
Akhir cerita, lagi-lagi, dokumentasi kedua mendulang sukses. Keseharian Choi Woong dan Yeon Soo setelah menikah diminta didokumentasikan kembali.
So I'll tell you
A million tiny things that
You have never known
It all gets tangled up inside
And I'll tell you
A million little reasons
I'm falling for your eyes
I just want to be where you are ..
(Reffrain Christmas Tree by Taehyung BTS)
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.