Melihat Harapan yang Tak Kasat Mata dalam Film Invisible Hopes (2021)

13 March 2022   |   12:30 WIB

Like
Berkesempatan datang dan melihat gala premiere film Invisible Hopes melalui jalur give away merupakan hadiah give away paling berkesan selama hidup 23 tahun. Bukan tanpa alasan, film dokumenter karya Lamtiar Simorangkir bersama Lam Horas Production ini berhasil mendapat tepuk tangan paling meriah setelah selesai penayangannya.
Saya ingat betul masih terdengar beberapa suara isak tangis, termasuk dari suara saya sendiri. Meski begitu, film Invisible Hopes bukanlah film yang menyajikan sisi lemah manusia, bukan juga karena para tokoh dalam film tersebut menjual kisah menyedihkan. Dalam waktu 1 jam 45 menit, kita diajak untuk mengetahui kehidupan dibalik jeruji besi, perjalanan sebenarnya yang dialami para narapidana wanita dan anak-anak yang lahir dari narapidana tersebut; kenyataan yang nyatanya tidak banyak diketahui banyak orang, tentang nasib ibu hamil dan anak yang terpaksa tumbuh selama dua tahun di balik jeruji. 
Lam Horas berhasil mengemas film dengan sangat apik tanpa lupa meninggalkan pesan apa yang ingin disampaikan, yaitu mengenai masih kurangnya perhatian serta anggaran khusus untuk narapidana hamil dan anak-anak yang terlahir di sana, hal itulah yang seharusnya jadi fokus pemerintah untuk ke depannya. 
Agaknya kita sepakat kalau lahir dan tumbuh di balik jeruji tidak akan menghalangi apa pun termasuk harapan dan mimpi-mimpi mereka.