Dukung Hari Lingkungan Hidup Sedunia dengan Daur Ulang Popok Bekas
05 June 2021 |
13:00 WIB
Hari Lingkungan Hidup Sedunia adalah kampanye kesadaran tentang lingkungan terbesar yang diluncurkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa di awal tahun 1970-an yang dirayakan di seluruh dunia pada tanggal 5 Juni setiap tahun untuk menghargai alam yang ada di sekitar kita.
Tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2021 adalah Reimagine. Recreate. Restore. Tema tersebut didasarkan pada Dekade PBB tentang Restorasi Ekosistem, yang akan diluncurkan oleh PBB tahun ini tentang rencana 10 tahun untuk bekerja menghentikan degradasi lingkungan.
Sebagai bentuk dukungan terhadap upaya ini, Kimberly-Clark Softex (PT Softex Indonesia) menegaskan komitmennya untuk menjalankan bisnis secara bertanggung jawab dan berupaya menekan produksi limbah dalam proses bisnisnya, termasuk limbah popok bekas pakai.
Komitmen ini direalisasikan melalui perjanjian kemitraan atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan platform ekonomi sirkular, Duitin, untuk mendorong pengumpulan popok bekas yang akan didaur ulang.
Sebagai salah satu brand perawatan pribadi dalam kategori popok, tantangan Softex adalah menyediakan produk yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen sekaligus mengurangi jejak lingkungan sebagai cara untuk membantu masyarakat memiliki kehidupan yang lebih baik.
"Dengan pendekatan kolektif dan menggabungkan kemampuan Duitin dalam pengumpulan sampah daur ulang, kami yakin dapat meningkatkan pengumpulan limbah popok,” kata Hendra Setiawan, Presiden Direktur Kimberly-Clark Softex.
Hingga saat ini, Indonesia adalah negara dengan populasi terbesar keempat di dunia setelah Tiongkok, India, dan Amerika Serikat, dengan lebih dari 270 juta penduduk.
Pada 2018, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memperkirakan setiap tahunnya sekitar 4,2 hingga 4,8 juta bayi lahir di Indonesia, hal tersebut membuat popok menjadi salah satu kebutuhan penting bagi masyarakat.
Saat ini, perkiraan pasar popok di Indonesia mencapai USD 1,6 miliar, yang merupakan pasar terbesar keenam di dunia. Popok telah menjadi bagian utama dari bisnis Kimberly-Clark Softex karena sebagian besar penjualan Kimberly-Clark Softex berasal dari produk popok.
Jadi, sangat penting untuk memperhatikan proses dan dampak bisnis popok dari hulu ke hilir, mulai pada pemenuhan kebutuhan pelanggan dengan produk yang aman dan efektif hingga mengelola limbah produk bekas pakai demi kesejahteraan lingkungan dan masyarakat.
Kemitraan dengan platform ekonomi sirkular lokal, Duitin, akan berfokus pada pengumpulan limbah popok di wilayah Tangerang Selatan dan Jakarta Selatan.
Duitin bertanggung jawab untuk menjalankan, mengumpulkan, dan mengirimkan popok bekas ke fasilitas pengolahan mitra Kimberly-Clark Softex (PT Softex Indonesia) mulai akhir Juni 2021.
Hasil pengumpulan popok bekas kemudian akan diproses oleh Sarana Olah Sampah - komunitas lokal yang membantu dalam pemilahan, pemilihan dan pengolahan sampah melalui metode konvensional - menjadi produk kerajinan tangan yang memiliki nilai tambah.
"Kami menyadari bahwa salah satu tantangan dalam aktivitas daur ulang adalah akses dan informasi publik yang terbatas. Kami juga berharap program ini dapat mendorong masyarakat untuk melakukan kegiatan yang bermakna dengan memilah dan mendaur ulang sampah, serta meningkatkan standar kehidupan dan citra para pekerja dalam bidang pengumpulan sampah daur ulang ke ranah profesional,” kata Adijoyo Prakoso, Co-Founder Duitin.
Sebelum menjalin kemitraan ini, Kimberly-Clark Softex juga telah bekerja sama dengan platform ekonomi sirkular online lainnya pada beberapa waktu yang lalu untuk mengumpulkan popok bekas dan mengirimkannya ke fasilitas daur ulang di wilayah Bandung.
Melalui kolaborasi ini, Kimberly-Clark Softex yakin dapat mengumpulkan 9,5 ton popok bekas setiap bulannya pada tahun 2021.
Kimberly-Clark Softex dan Duitin berharap dapat membuka kesempatan lebih dari 350 lapangan kerja melalui program ini dan mengajak masyarakat di wilayah Tangerang Selatan dan Jakarta Selatan untuk berkontribusi pada ekosistem pengolahan limbah popok dengan mengakses aplikasi Duitin.
Tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2021 adalah Reimagine. Recreate. Restore. Tema tersebut didasarkan pada Dekade PBB tentang Restorasi Ekosistem, yang akan diluncurkan oleh PBB tahun ini tentang rencana 10 tahun untuk bekerja menghentikan degradasi lingkungan.
Sebagai bentuk dukungan terhadap upaya ini, Kimberly-Clark Softex (PT Softex Indonesia) menegaskan komitmennya untuk menjalankan bisnis secara bertanggung jawab dan berupaya menekan produksi limbah dalam proses bisnisnya, termasuk limbah popok bekas pakai.
Komitmen ini direalisasikan melalui perjanjian kemitraan atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan platform ekonomi sirkular, Duitin, untuk mendorong pengumpulan popok bekas yang akan didaur ulang.
Sebagai salah satu brand perawatan pribadi dalam kategori popok, tantangan Softex adalah menyediakan produk yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen sekaligus mengurangi jejak lingkungan sebagai cara untuk membantu masyarakat memiliki kehidupan yang lebih baik.
"Dengan pendekatan kolektif dan menggabungkan kemampuan Duitin dalam pengumpulan sampah daur ulang, kami yakin dapat meningkatkan pengumpulan limbah popok,” kata Hendra Setiawan, Presiden Direktur Kimberly-Clark Softex.
Program Daur Ulang Popok Bekas K-C Softex Indonesia dan Duitin (Dok. Softex Indonesia)
Hingga saat ini, Indonesia adalah negara dengan populasi terbesar keempat di dunia setelah Tiongkok, India, dan Amerika Serikat, dengan lebih dari 270 juta penduduk.
Pada 2018, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memperkirakan setiap tahunnya sekitar 4,2 hingga 4,8 juta bayi lahir di Indonesia, hal tersebut membuat popok menjadi salah satu kebutuhan penting bagi masyarakat.
Saat ini, perkiraan pasar popok di Indonesia mencapai USD 1,6 miliar, yang merupakan pasar terbesar keenam di dunia. Popok telah menjadi bagian utama dari bisnis Kimberly-Clark Softex karena sebagian besar penjualan Kimberly-Clark Softex berasal dari produk popok.
Jadi, sangat penting untuk memperhatikan proses dan dampak bisnis popok dari hulu ke hilir, mulai pada pemenuhan kebutuhan pelanggan dengan produk yang aman dan efektif hingga mengelola limbah produk bekas pakai demi kesejahteraan lingkungan dan masyarakat.
Kemitraan dengan platform ekonomi sirkular lokal, Duitin, akan berfokus pada pengumpulan limbah popok di wilayah Tangerang Selatan dan Jakarta Selatan.
Duitin bertanggung jawab untuk menjalankan, mengumpulkan, dan mengirimkan popok bekas ke fasilitas pengolahan mitra Kimberly-Clark Softex (PT Softex Indonesia) mulai akhir Juni 2021.
Fasilitas K-C Softex dengan Sarana Olah Sampah di Tangerang (Dok. Softex Indonesia)
Hasil pengumpulan popok bekas kemudian akan diproses oleh Sarana Olah Sampah - komunitas lokal yang membantu dalam pemilahan, pemilihan dan pengolahan sampah melalui metode konvensional - menjadi produk kerajinan tangan yang memiliki nilai tambah.
"Kami menyadari bahwa salah satu tantangan dalam aktivitas daur ulang adalah akses dan informasi publik yang terbatas. Kami juga berharap program ini dapat mendorong masyarakat untuk melakukan kegiatan yang bermakna dengan memilah dan mendaur ulang sampah, serta meningkatkan standar kehidupan dan citra para pekerja dalam bidang pengumpulan sampah daur ulang ke ranah profesional,” kata Adijoyo Prakoso, Co-Founder Duitin.
Sebelum menjalin kemitraan ini, Kimberly-Clark Softex juga telah bekerja sama dengan platform ekonomi sirkular online lainnya pada beberapa waktu yang lalu untuk mengumpulkan popok bekas dan mengirimkannya ke fasilitas daur ulang di wilayah Bandung.
Melalui kolaborasi ini, Kimberly-Clark Softex yakin dapat mengumpulkan 9,5 ton popok bekas setiap bulannya pada tahun 2021.
Kimberly-Clark Softex dan Duitin berharap dapat membuka kesempatan lebih dari 350 lapangan kerja melalui program ini dan mengajak masyarakat di wilayah Tangerang Selatan dan Jakarta Selatan untuk berkontribusi pada ekosistem pengolahan limbah popok dengan mengakses aplikasi Duitin.
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.