Review Story Of Kale (2020), Belajar mengenai Toxic Relationship dari Kale dan Dinda

27 March 2022   |   23:27 WIB

Like
Story of kale merupakan film yang rilis pada tahun 2020 dan memiliki genre Romance, Drama yang tayang pertama kali di Bioskop Online. Film ini diperani oleh Ardhito Pramono (Kale), Aurellie Moeremans (Dinda) dan Arya Saloka (Arga) yang tentunya sukses memainkan perannya dalam film ini. Bersama Sutradaranya Angga Dwimas Sasongko sukses membawa Story Of Kale menjadi salah satu sequel yang menarik dari Film Nanti Kita Ceria Tentang Hari Ini dimana sequel ini Kale si tokoh utama belum bertemu dengan Awan. Tidak hanya Story Of Kale, Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini juga memiliki sequel lain yang masih berhubungan yaitu Story Of Dinda.
Story Of Kale bercerita tentang Kale sang pemusik muda yang merupakan tokoh utama pada film ini di pertemukan dengan seorang wanita bernama dinda. Ketertarikan pada musik membuat keduanya saling bertemu dalam jangka waktu yang panjang. Keduanya saling mengenal satu sama lain bahkan saling mengerti sifat masing-masing dan mereka tampak serasi saat bersama. Kale yang selalu memperhatikan sosok dinda dan sadar bahwa kale jatuh cinta pada dinda. Tidak hanya itu, kale juga berusaha mengeluarkan dinda dari hubungannya yang toxic dengan mantan kekasihnya, walaupun sempat memicuh perkelahian di antara keduanya kale tetap saja  bersikeras mengeluarkan dinda dari hubungan toxic itu. Usaha kale membawa dinda keluar dari hubungannya dengan mantannya berbuah manis dan membuat kale berani mengungkapkan perasaannya kepada dinda dan meminta dinda menerima kale untuk menjadi kekasihnya. Namun, sepanjang berjalannya waktu hubungan kale dan dinda tidak mulus begitu saja begitu banyak pertikaian yang mereka hadapi hingga akhirnya kale dan dinda harus mengakhiri hubungan mereka berdua demi kebahagiaan mereka masing-masing.
Film ini sangat menarik karena soundtrack yang digunakan merupakan ciptaan tokoh utama yaitu Ardhito Pramono. Tidak hanya itu Band Arah dan juga Aurellie Moermans turut serta meramaikan musik yang digunakan untuk film ini. Beberapa lagu yang masuk dalam film ini yaitu, Sudah (Ardhito Pramono), I Just Couldn’t Save You To Night (Ardhito Pramono- Aurellie Moermans), I Can’t Stop Loving You (Ardhito Pramono) dan Tomorrow You Wilb Be Gone (Arah).
            Selama menonton film ini saya sangat tertarik dengan akting yang dibawakan oleh tokoh utama yaitu kale. Pembawaan ketika emosi dalam menghadapi perilaku dinda sangat membawa suasana penonton untuk turut serta menyalahkan dinda dalam perbuatannya. Karakter kale yang bisa membawa suasana film ikut dengan perasaan kita sangat hebat, begitu juga dengan dinda yang berhasil membuat saya sebagai penonton ikut kesal dengan tingkahnya. Ditambah lagi dengan munculnya tokoh lain yaitu, arga yang membuat suasana didalam film ini semakin panas yang didukung dengan tingkah dinda terhadap kale. Walaupun begitu sebagai penonton saya bisa menarik kesimpulan mengenai pembelajaran yang saya dapatkan dari film ini. Mengingat film ini merupakan sequel dari film Nanti Kita Cerita Tentang Hari ini sebagai penonton mungkin agak shock karena penggunaan bahasa kasar tidak dihilangkan difilm ini.
            Walaupun alur yang digunakan film ini menggunakan alur maju dan mundur, film ini masih mudah untuk dipahami dan dapat dimengerti dengan cepat walaupun awalnya agak kebingungan namun akhirnya penonton bisa memahami maksud film ini.
            Kesimpulan saya mengenai film ini yaitu, film ini sangat saya rekomendasikan untuk ditonton di usia para remaja maupun orang dewasa yang dimana kita bisa mendapat pelajaran yang sangat banyak terutama tentang mengkomunikasikan perasaan kita terhadap pasangan, memiliki hubungan yang sehat dan tidak memaksa, menjaga komunikasi agar tetap baik kepasangan dan masih banyak lagi tentang hubungan percintaan. Tapi terlepas dari beberapa kekurangan yang ada difilm ini, film ini wajib diberikan jempol dan tepuk tangannyang luar biasa termasuk produser dan juga sutradaramya. Dan semoga film ini bisa memberikan banyak pembelajaran kepada para pasangan yang terlibat toxic relationship dan bisa terlepas dari hubungan itu. Sebagai orang Indonesia saya juga mendukung film karya anak bangsa dan semoga bisa merilis film yang lebih hebat lagi.