The Battle at Lake Changjin: Kegigihan Para Prajurit Melawan Negara Adi Daya
27 March 2022 |
22:34 WIB
9
Likes
Like
Likes
Negara adidaya (Wikipedia) adalah negara dengan posisi dominan yang ditandai dengan kemampuannya yang luas untuk memberikan pengaruh atau memproyeksikan kekuasaan dalam skala global. Negara adi daya memiliki kelebihan dalam beberapa bidang seperti bidang ekonomi, politik hingga militer. Salah satu contoh negara adidaya adalah Amerika Serikat.
Seperti halnya dalam film The Battle at Lake Changjin yang bertemakan sejarah yang menceritakan peperangan antara militer Amerika Serikat yang dikenal sebagai militer terbaik di dunia berhadapan dengan Tentara Sukarelawan Rakyat yang diterjunkan oleh Pemerintahan China dengan tujuan membantu Korea dalam rangka menolak agresi militer Amerika Serikat.
Film The Battle at Lake Changjin yang dirilis di Tiongkok pada 30 September 2021 ini disutradai oleh Dante Lam, Chen Kaige dan Tsui Hark. Film yang berlatar pada musim dingin tahun 1950 ini diperankan dengan sangat apik oleh aktor-aktor ternama seperti Wu Jing, Jackson Yee, Elvis Han dan masih banyak lagi.
Diawal film ini diperlihatkan Wu Qianli diperankan oleh Wu Jing yang merupakan seorang komandan pleton di satuannya, ia sedang pulang ke kampung halamannya untuk menemui kedua orang tuanya. Dia pulang dengan membawa abu kakaknya yakni Wu Baili yang juga seorang prajurit, akan tetapi dia gugur sebagai di medan peperangan. Lalu adiknya, Wu Wanli yang diperankan oleh Jackson Yee menyambut kedatangan Wu Qianli. Akan tetapi, hanya semalam Wu Qianli berada di kampungnya, tiba-tiba beberapa tentara menghampirinya dan memanggilnya untuk kembali ke kesatuannya.
Selanjutnya dikisahkan dalam film ini, para Tentara Sukarelawan Rakyat mulai melakukan perjalanan ke area peperangan. Meskipun masih dalam perjalanan menuju area peperangan, mereka mendapat beberapa serangan bom yang dijatuhkan pesawat-pesawat tempur milik Amerika Serikat. Alhasil mereka mau tidak mau harus berlindung terlebih dahulu dari serangan tersebut, akan tetapi ada juga beberapa tentara yang menjadi korban serangan bom tersebut. Setelah berlindung cukup lama hingga pesawat tempur Amerika Serikat itu menjauh, mereka pun keluar dan melanjutkan perjalanan.
Setelah beberapa hari mereka berjalan dengan ketersediaan pakaian, senjata dan makanan yang terbatas dengan kondisi alam yang sangat dingin, pasukan Tentara Sukarelawan Rakyat pun mulai memasuki area peperangan yakni, di Danau Changjin. Di tempat inilah peperangan sengit terjadi antara Tentara Sukarelawan Rakyat dengan pasukan militer Amerika Serikat. Jika dibandingkan dengan miiliter Amerika Serikat, sudah jelas bahwa kualitas Tentara Sukarelawan Rakyat berada di bawah mereka. Akan tetapi, dengan kegigihan, keberanian dan kepercayaan diri para Tentara Sukarelawan Rakyat yang tinggi. Alhasil mereka dapat membuat pihak lawan kewalahan dalam menghadapi mereka.
Film ini merupakan film yang menceritakan peperangan, dimana dalam film ini disuguhkan dengan suasana yang mencekam dan menegangkan. Akan tetapi, film ini dikemas berbeda dengan film peperangan pada umumnya, meskipun disuguhkan dengan suasana yang mencekam dan menegangkan, beberapa saat dalam film ini memperlihatkan tingkah laku lucu para pemain. Yang terkadang membuat suasana menjadi turun atau cair.
Selain suasana, cara pengambilan gambar pun menjadi pendukung dalam film ini. Pergerakan kamera yang sangat halus, rapih dan terstruktur membuat penonton film ini terbawa suasana, sehingga penonton merasa berada dalam film tersebut.
Latar dan property yang digunakan dalam film ini pun sangat mendukung, sehingga membuat penonton seolah-olah pergi ke masa lalu.
Dilansir dari laman hollywoodreporter.com, film The Battle at Lake Changjin tahun 2021 ini memecahkan beberapa rekor box office dalam kriteria film sejarah dan film perang. Salah satu rekornya adalah, menjadi film terbesar kedua di Tiongkok dengan pendapatan sekitar $843 juta dengan biaya produksi sekitar $200 juta.
Film ini juga menjadi salah satu film nasionalis yang dapat membawa pengaruh besar sampai ke luar negeri. Karena film The Battle at Lake Changjin ini diambil dari sejarah atau kisah nyata. Sehingga, membuat para penonton film ini merasa tersentuh, empati dan simpati kepada para Tentara Sukarelawan Rakyat yang rela berkorban demi membantu Korea menolak agresi militer Amerika Serikat.
Bagi para pecinta atau penikmat film sejarah ataupun aksi, film The Battle at Lake Changjin ini direkomendasikan untuk ditonton, karena film ini sangat bagus dan kaya akan sejarah serta memiliki amanat yang tersirat. Kegigihan para prajurit Tentara Sukarelawan Rakyat yang notabene kualitasnya berada di bawah Amerika Serikat patut dicontoh, mereka berjuang habis-habisan untuk berjuang melawan agresi Amerika Serikat.
Seperti halnya dalam film The Battle at Lake Changjin yang bertemakan sejarah yang menceritakan peperangan antara militer Amerika Serikat yang dikenal sebagai militer terbaik di dunia berhadapan dengan Tentara Sukarelawan Rakyat yang diterjunkan oleh Pemerintahan China dengan tujuan membantu Korea dalam rangka menolak agresi militer Amerika Serikat.
Film The Battle at Lake Changjin yang dirilis di Tiongkok pada 30 September 2021 ini disutradai oleh Dante Lam, Chen Kaige dan Tsui Hark. Film yang berlatar pada musim dingin tahun 1950 ini diperankan dengan sangat apik oleh aktor-aktor ternama seperti Wu Jing, Jackson Yee, Elvis Han dan masih banyak lagi.
Diawal film ini diperlihatkan Wu Qianli diperankan oleh Wu Jing yang merupakan seorang komandan pleton di satuannya, ia sedang pulang ke kampung halamannya untuk menemui kedua orang tuanya. Dia pulang dengan membawa abu kakaknya yakni Wu Baili yang juga seorang prajurit, akan tetapi dia gugur sebagai di medan peperangan. Lalu adiknya, Wu Wanli yang diperankan oleh Jackson Yee menyambut kedatangan Wu Qianli. Akan tetapi, hanya semalam Wu Qianli berada di kampungnya, tiba-tiba beberapa tentara menghampirinya dan memanggilnya untuk kembali ke kesatuannya.
Selanjutnya dikisahkan dalam film ini, para Tentara Sukarelawan Rakyat mulai melakukan perjalanan ke area peperangan. Meskipun masih dalam perjalanan menuju area peperangan, mereka mendapat beberapa serangan bom yang dijatuhkan pesawat-pesawat tempur milik Amerika Serikat. Alhasil mereka mau tidak mau harus berlindung terlebih dahulu dari serangan tersebut, akan tetapi ada juga beberapa tentara yang menjadi korban serangan bom tersebut. Setelah berlindung cukup lama hingga pesawat tempur Amerika Serikat itu menjauh, mereka pun keluar dan melanjutkan perjalanan.
Setelah beberapa hari mereka berjalan dengan ketersediaan pakaian, senjata dan makanan yang terbatas dengan kondisi alam yang sangat dingin, pasukan Tentara Sukarelawan Rakyat pun mulai memasuki area peperangan yakni, di Danau Changjin. Di tempat inilah peperangan sengit terjadi antara Tentara Sukarelawan Rakyat dengan pasukan militer Amerika Serikat. Jika dibandingkan dengan miiliter Amerika Serikat, sudah jelas bahwa kualitas Tentara Sukarelawan Rakyat berada di bawah mereka. Akan tetapi, dengan kegigihan, keberanian dan kepercayaan diri para Tentara Sukarelawan Rakyat yang tinggi. Alhasil mereka dapat membuat pihak lawan kewalahan dalam menghadapi mereka.
Film ini merupakan film yang menceritakan peperangan, dimana dalam film ini disuguhkan dengan suasana yang mencekam dan menegangkan. Akan tetapi, film ini dikemas berbeda dengan film peperangan pada umumnya, meskipun disuguhkan dengan suasana yang mencekam dan menegangkan, beberapa saat dalam film ini memperlihatkan tingkah laku lucu para pemain. Yang terkadang membuat suasana menjadi turun atau cair.
Selain suasana, cara pengambilan gambar pun menjadi pendukung dalam film ini. Pergerakan kamera yang sangat halus, rapih dan terstruktur membuat penonton film ini terbawa suasana, sehingga penonton merasa berada dalam film tersebut.
Latar dan property yang digunakan dalam film ini pun sangat mendukung, sehingga membuat penonton seolah-olah pergi ke masa lalu.
Dilansir dari laman hollywoodreporter.com, film The Battle at Lake Changjin tahun 2021 ini memecahkan beberapa rekor box office dalam kriteria film sejarah dan film perang. Salah satu rekornya adalah, menjadi film terbesar kedua di Tiongkok dengan pendapatan sekitar $843 juta dengan biaya produksi sekitar $200 juta.
Film ini juga menjadi salah satu film nasionalis yang dapat membawa pengaruh besar sampai ke luar negeri. Karena film The Battle at Lake Changjin ini diambil dari sejarah atau kisah nyata. Sehingga, membuat para penonton film ini merasa tersentuh, empati dan simpati kepada para Tentara Sukarelawan Rakyat yang rela berkorban demi membantu Korea menolak agresi militer Amerika Serikat.
Bagi para pecinta atau penikmat film sejarah ataupun aksi, film The Battle at Lake Changjin ini direkomendasikan untuk ditonton, karena film ini sangat bagus dan kaya akan sejarah serta memiliki amanat yang tersirat. Kegigihan para prajurit Tentara Sukarelawan Rakyat yang notabene kualitasnya berada di bawah Amerika Serikat patut dicontoh, mereka berjuang habis-habisan untuk berjuang melawan agresi Amerika Serikat.
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.