The Tinder Swindler - Berawal dari Match hingga Rela Ngutang Banyak demi Ayang
24 March 2022 |
15:11 WIB
6
Likes
Like
Likes
Dunia tipu-tipu kini semakin luas menjamur, tak hanya penipuan investasi bodong saja yang sedang marak, saat ini penipuan melalui aplikasi dating sudah banyak terjadi.
Tak hanya merugikan secara mental tapi merugikan secara finansial. Hal tersebut bisa kita lihat melalui film dokumenter tayangan Netflix yang dirilis pada 2 Februari 2022 berjudul " The Tinder Swindler " penipu tinder (aplikasi kencan).Film dokumenter ‘The Tinder Swindler’ berdurasi 114 menit , yang disutradarai oleh Felicity Morris sukses menarik perhatian publik. Terlebih karena film ini relate dengan kehidupan sehari-hari dari sekian banyak pengguna dating app seperti gen Z dan milenial.
FIlm ini diangkat dari kisah nyata sejumlah korban penipuan dari seorang pria bernama Shimon Yehuda Yahut, seorang penipu ulung dari Israel, yang menggunakan nama Simon Leviev untuk mendekati para perempuan di tinder.
Nama Leviev dia gunakan sebagai nama belakangnya untuk meyakinkan para korban bahwa dia berasal dari keluarga kaya yaitu Lev Leviev, pengusaha berlian,selain itu ia juga menyalin link tautan di bio aplikasi tindernya untuk terhubung ke instagram yang mana setiap postingan fotonya berisikan kemewahan.
Yang membuat film dokumenter ini seru dan tidak membosankan karena diceritakan langsung oleh ketiga korban yaitu Cecilie Fjellhoy wanita yang match atau cocok di tinder dengan simon hingga menjalin kisah romantis dan yang pertama bercerita sebagai korban dalam film dokumenter ini.
Ia telah ditipu oleh Simon dan mengeluarkan uang sebanyak 250 ribu poundsterling atau sekitar Rp5 miliar dan uang tersebut hasil pinjaman dari berbagai bank, hingga pada saat ini Ia masih harus melunasi hutang-hutang tersebut. Selanjutnya ada,
Pernila Sjoholm ia tidak menjalin hubungan romantis dengan simon hanya sebagai teman dekat tapi ia juga kena tipu daya simon. Yang terakhir
Ayleen Charlotte wanita asal amsterdam ini juga mengeluarkan banyak uang untuk Simon,tetapi akhirnya Ia menyadari bahwa sedang ditipu hingga ia memutuskan untuk menipu balik si Simon ini.
foto dari ketiga korban
Dengan ekspresi alami dari ketiga korban yang amat sangat menguras emosi,dari awal cerita yang fun hingga sampai pada puncak sedih,kesal hingga depresi membuat penonton ikut greget rasanya.
Cerita dari ketiga korban tersebut hampir sama.Mulai dari awal mula mereka match atau saling cocok di aplikasi tinder,sampai dimana mereka diajak bertemu untuk kencan dan menikmati segala kemewahan palsunya (diajak naik jet pribadi,tidur di hotel mewah,makan dan party mewah) dari uang hasil menipu korban 1 untuk menipu korban ke 2 dan seterusnya.
Simon juga terus menerus mengirimkan pesan-pesan manis untuk mendapatkan kepercayaan para korban agar bisa ia bohongi. Ketika korban sudah semakin dekat dengan simon,disinilah ia akan mulai aksinya dengan mengaku sedang diserang oleh musuh bisnisnya dan keamanannya terancam,sehingga simon tidak bisa menggunakan kartu kreditnya untuk sementara.
Lalu Simon meminta para korban tersebut untuk membantunya dengan mengirimkan uang dengan jumlah nominal yang besar dan juga memakai kartu kredit korban. Karena merasa percaya dan jatuh cinta pada Simon membuat para korban kehilangan kendali dan terus melakukan apa yang diminta Simon.
Hingga pada akhirnya mereka sadar bahwa sudah terkena tipuan dan mereka berusaha untuk menjebloskan Simon ke dalam penjara, terlebih Simon sebelumnya memanglah sebagai boronan di berbagai negara.
Simon berhasil ditangkap polisi dan dijatuhi hukuman 15 bulan penjara karena menggukan paspor palsu dan dibebaskan setelah 5 bulan berikutnya.
Sayangnya hukuman yang ia dapatkan sangatlah kecil tidak seimbang dengan penderitaan yang korban rasakan.
Pengambilan gambar dalam film dokumenter memberikan pengalaman baru terlebih saat menceritakan perpindahan simon dari negara satu ke negara lainnya.
Film dokumenter recommended untuk ditonton karena bisa menambah wawasan dan menyadarkan kita agar tidak menjadi seperti ketiga korban wanita tersebut.
Pesan moral dari film ini adalah bahwa kita harus lebih berhati-hati dan jangan terlalu percaya kepada seseorang yang baru saja kita kenal,terlebih kenalnya secara online
Happy Watching….
#hypefilm #hypeabismoviereview
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.