Hometown Cha-Cha-Cha (2021): Merayakan Definisi Bahagia Dan Sukses Yang Beragam

13 March 2022   |   21:24 WIB

Like
Hometown Cha Cha Cha – disutradarai oleh Yoo Jae-Won – merupakan drama komedi romantis yang menyinggung standar definisi “sukses” dan “bahagia” di tengah masyarakat. Drama ini dirilis pada tanggal 28 Agustus 2021 dan merupakan daur ulang dari film Korea Selatan berjudul “Mr. Handy, Mr. Hong” yang tayang pada tahun 2004.

Tokoh utamanya adalah Yoon Hye-jin (Shin Min-a), seorang dokter gigi berkarakter tegas dan perfeksionis. Ia berkerja di sebuah klinik gigi ternama bernama Ppoyan dan memiliki seorang sahabat karib bernama Pyo Mi-seon (Gong Min-jeung). Bisa dibilang, Hye-jin adalah gambaran dari sosok wanita “sukses” yang diidamkan semua orang karena sudah memiliki kehidupan yang mapan di usia muda seperti pekerjaan yang bergengsi dan tinggal di apartemen mewah di Kota Seoul.

Namun, kehidupan Hye-Jin berubah ketika ia marah kepada kepala kliniknya dan mengunggah sebuah pernyataan dalam kondisi mabuk di website komunitas dokter gigi Korea Selatan yang mengatakan bahwa kepala klinik Ppoyan – tempatnya bekerja – melakukan perawatan gigi berlebihan kepada pasien untuk meraup keuntungan.

Kejadian itu membuat kepala klinik marah sehingga melakukan berbagai cara agar Hye-jin di blacklist oleh seluruh klinik gigi Korea. Kejadian itu membuat Hye-jin terpaksa membuka klinik giginya sendiri di sebuah desa tepi laut bernama Gongjin. Setelah pindah ke Gongjin, hidup Hye-jin berubah drastis karena ia harus beradaptasi dengan penduduk Gongjin yang unik dan memiliki latar belakang kehidupan yang beragam. Salah satunya, seorang pekerja serabutan yang disayangi oleh seluruh warga Gongjin bernama Hong Du-sik (Kim Seon-ho).

Bertolak belakang dengan Hye-jin yang memiliki standar tinggi dalam menjalani kehidupan dan menentukan langkah karirnya. Hong Du-sik bekepribadian unik, sederhana, ceria, dan serba bisa. Ia hampir melakukan berbagai macam pekerjaan mulai dari menjadi nelayan di kapal ikan, menjaga toko sembako, teknisi yang bisa memperbaiki rumah dan barang hingga menjadi barista di sebuah café.

Banyaknya kemampuan yang ia kuasai membuat Hong Du-sik memiliki julukan sebagai “Kepala Hong” yang dicintai oleh semua warga Gongjin. Uniknya, walaupun ia melakukan banyak pekerjaan tetapi Kepala Hong memiliki “satu hari libur” yang tidak bisa diganggu gugat dan semua warga Gongjin pun memahaminya. Biasanya, di hari itu Kepala Hong akan pergi ke pantai untuk bermain selancar (surfing) dan menikmati waktu sendirian atau “me time.”

Dari kedua tokoh tersebut, kita bisa melihat bahwa faktanya setiap orang memiliki cara berbeda untuk menjalani hidup. Hye-jin dengan segala usahanya untuk meraih kesuksesan versi dirinya dan Kepala Hong yang sudah merasa puas dan bahagia hanya dengan kehidupan sederhananya di Desa Gongjin.

Sama dengan K-Drama genre komedi romantis lainnya, alur cerita Hometown Cha Cha Cha tergolong mudah ditebak. Tetapi, drama ini tetap bisa dinikmati hingga episode terakhir karena ada berbagai detail cerita dan tokoh yang akan terus membuat kita penasaran. Salah satu yang menarik adalah tiga misteri yang belum terpecahkan di Desa Gongjin yaitu alasan perceraian pasangan Yeo Hwa-jung dan Jang Young-guk. Kedua, penyebab Kepala Hong menghilang selama 5 tahun dan tiba-tiba kembali ke Gongjin. Kemudian, misteri terakhir adalah pemenang lotre sebanyak 1,4 Miliar Won di Desa Gongjin.

Selain itu, kamu juga akan dibuat terhibur, terharu, dan sedih dengan karakter-karakter pendukung di drama ini seperti kisah persahabatan hangat antara tiga orang nenek-nenek, seorang ayah yang tinggal berdua dengan anak perempuannya, dan seorang wanita yang hobi bergosip namun dimaklumi oleh semua orang karena memiliki masa lalu menyedihkan.

Sekilas banyaknya karakter membuat drama ini terlihat rumit, tetapi sutradara Yoo Jae-won tetap mempertahankan setiap karakter memiliki porsi cerita yang pas sehingga alur cerita tetap ringan dan bisa dinikmati tanpa perlu berpikir keras.

Dari para tokohnya juga kita bisa belajar bahwa hanya diri kita sendirilah yang berhak menentukan kesuksesan dan kebahagiaan seperti apa yang kita inginkan. Hal ini juga tergambarkan secara realistis oleh keputusan Kepala Hong untuk bekerja serabutan di Desa Gongjin padahal ia merupakan lulusan sebuah kampus ternama di Korea Selatan.

Dan Hye-jin dengan segala permasalahannya di masa lalu lebih memilih untuk meraih kemapanan secara finansial dan karir sesuai apa yang distandarkan oleh masyarakat. Tentunya, tidak ada yang salah dari keputusan berbeda yang diambil oleh mereka berdua, bukan?

Kemudian, walaupun drama ini sangat ringan. Tetapi, keseriusan sutradara dan penulis naskah dalam pembuatan drama ini terlihat dari detail masa lalu karakter. Salah satunya pada tokoh utama, Yoon Hye-jin. Kebiasaan berbelanja baju dan barang mewah Hye-jin muncul karena Hye-jin tanpa sengaja pernah mendengar pembicaraan pacarnya di masa kuliah yang mengatakan bahwa pacarnya tersebut merasa malu membawa Hye-jin karena penampilannya yang norak dan selalu memakai sepatu yang sama setiap hari.

Tentunya juga, sesuai dengan genre drama ini. Di beberapa episode, kamu juga akan disuguhkan dengan adegan romantis para tokoh utama dan tokoh pendukung di dalam drama. Tetapi, porsi romantisnya masih sangat pas sehingga tidak mengganggu alur dan makna cerita dari drama ini sendiri.

Kesimpulannya, Hometown Cha Cha Cha merupakan drama yang tidak boleh dilewatkan, terutama bagi penonton di rentan usia 20 hingga 30an yang sedang mengalami kebimbangan dalam karir, cinta, dan kehidupan. Drama ini bisa menjadi “obat penenang” untuk kegelisahan orang-orang yang merasa terbebani dengan standar-standar kehidupan masyarakat yang terkadang tidak realistis.

Pada akhirnya, drama ini mengingatkan kita bahwa tidak ada standar kesuksesan dan kebahagiaan yang pasti dalam kehidupan ini. Karena setiap orang berjuang di lintasan yang berbeda dan memiliki tujuan hidup yang berbeda pula. Seperti apa yang dikatakan Kepala Hong, “Hidup bukanlah seperti soal matematika. Itu karena hidup tidak memiliki jawaban yang tepat. Tidak ada jawaban yang benar atau salah sekalipun. Kita harus menghadapi masalah yang ada dan belajar untuk menyelesaikannya.”