Barongsai Aceh

05 December 2021   |   23:22 WIB

Like
Barongsai, tarian tradisional China, menjadi salah satu media perekat persahabatan antara etnis Tionghoa dan Muslim di Kota Banda Aceh. Hal itu terlihat dari 25 penari barongsai, delapan di antaranya adalah pelajar Muslim warga Banda Aceh yang selalu ikut dalam penampilan barongsai setiap perayaan tahun baru Imlek. “Di mana pun barongsai tidak melihat etnis, suku, dan agama. Siapa saja yang mau bergabung kita terbuka, untuk seluruh pelajar hingga mahasiswa, termasuk untuk Muslim, dengan batasan umur sampai dengan 30 tahun,” kata Acong, pelatih barongsai dari Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (FOBI) Aceh. Kaloborasi barongsai etnis Tionghoa dengan Muslim ditampilkan di kawasan Pasar Peunayong, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh, untuk menghibur warga.
Barongsai, tarian tradisional China, menjadi salah satu media perekat persahabatan antara etnis Tionghoa dan Muslim di Kota Banda Aceh. Hal itu terlihat dari 25 penari barongsai, delapan di antaranya adalah pelajar Muslim warga Banda Aceh yang selalu ikut dalam penampilan barongsai setiap perayaan tahun baru Imlek. “Di mana pun barongsai tidak melihat etnis, suku, dan agama. Siapa saja yang mau bergabung kita terbuka, untuk seluruh pelajar hingga mahasiswa, termasuk untuk Muslim, dengan batasan umur sampai dengan 30 tahun,” kata Acong, pelatih barongsai dari Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (FOBI) Aceh. Kaloborasi barongsai etnis Tionghoa dengan Muslim ditampilkan di kawasan Pasar Peunayong, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh, untuk menghibur warga.