BATIK INDRAMAYU
05 December 2021 |
22:55 WIB
Indramayu adalah kabupaten yang terletak di pesisir pantai utara Jawa Barat dengan garis pantai 114,1 Km. dan penduduknya mayoritas nelayan. Namun begitu, Indramayu memliki batik yang tidak kalah bagusnya dengan batik-batik yang ada di Indonesia. Di tangan-tangan isteri para nelayan inilah batik indramayu masih bertahan dan mampu berkembang hingga sekarang.
Konon katanya batik indramayu mulai ada pada tahun 1527. Pada tahun tersebut banyak pedagang batik dari Kawasan Lasem melakukan perdagangan di Kawasan pantai utara Jawa dan Indramayu merupakan salah satunya. Dan itu bisa dilihat dari motif batik khas Indramayu yang sangat kuat keterpengaruhannya dari batik Lasem. Namun secara garis besar keduanya memiliki pengaruh kuat dari motif khas China yang memang pada masa itu menguasai pasar perdagangan seputar kerajinan maupun kain.
Batik Indramayu, bila dilihat dari proses pembuatannya ada empat macam, batik tulis murni, batik cap, batik tulis cap, dan batik complongan. Batik Tulis murni prosesnya semua dilakukan dengan kepiawaian tangan pembantik menggoreskan canting yang bertinta malam ke kain putih polos hingga penuh dengan pola batik. Batik Cap prosesnya menggunakan canting cap. Canting cap yang dimaksud di sini mirip seperti stempel, hanya bahannya terbuat dari tembaga dan dimensinya lebih besar, rata-rata berukuran 20cm X 20cm. Batik cap tulis merupakan perpaduan dari keduanya. Dan Batik Complongan merupakan suatu teknik dalam membatik, dengan cara melubangi kain batik dengan jarum hingga pada saat perwanaan akan membentuk motif.
Secara umum ada sebelas istilah, tahapan atau proses membatik. Dimulai dari Nyungging, Njaplak, Nglowong, Ngiseni, Nyolet, Mopok, Nembok, Ngelir, Nglorod, Ngrentesi dan Nyumri. Setelah melalui proses yang sangat Panjang itu baru kain batik bisa kita pakai.
Konon katanya batik indramayu mulai ada pada tahun 1527. Pada tahun tersebut banyak pedagang batik dari Kawasan Lasem melakukan perdagangan di Kawasan pantai utara Jawa dan Indramayu merupakan salah satunya. Dan itu bisa dilihat dari motif batik khas Indramayu yang sangat kuat keterpengaruhannya dari batik Lasem. Namun secara garis besar keduanya memiliki pengaruh kuat dari motif khas China yang memang pada masa itu menguasai pasar perdagangan seputar kerajinan maupun kain.
Batik Indramayu, bila dilihat dari proses pembuatannya ada empat macam, batik tulis murni, batik cap, batik tulis cap, dan batik complongan. Batik Tulis murni prosesnya semua dilakukan dengan kepiawaian tangan pembantik menggoreskan canting yang bertinta malam ke kain putih polos hingga penuh dengan pola batik. Batik Cap prosesnya menggunakan canting cap. Canting cap yang dimaksud di sini mirip seperti stempel, hanya bahannya terbuat dari tembaga dan dimensinya lebih besar, rata-rata berukuran 20cm X 20cm. Batik cap tulis merupakan perpaduan dari keduanya. Dan Batik Complongan merupakan suatu teknik dalam membatik, dengan cara melubangi kain batik dengan jarum hingga pada saat perwanaan akan membentuk motif.
Secara umum ada sebelas istilah, tahapan atau proses membatik. Dimulai dari Nyungging, Njaplak, Nglowong, Ngiseni, Nyolet, Mopok, Nembok, Ngelir, Nglorod, Ngrentesi dan Nyumri. Setelah melalui proses yang sangat Panjang itu baru kain batik bisa kita pakai.
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.