Ngaruwat Wahangan

05 December 2021   |   22:12 WIB
Image
Djuli Pamungkas
Fotografer yang tertarik pada Manusia, Alam dan Budaya

Tokoh adat Sunda Kabupaten Sumedang dan sesepuh Dusun Sanding menaburkan bunga saat prosesi &quot;Ngaruwat&nbsp;Wahangan&quot; di Leuwi Seeng, aliran Sungai Cicapar Desa Kaduwulung Kecamatan Situraja, Kabupaten Sumedang. Ngaruwat&nbsp;Wahangan&nbsp;ini merupakan salah satu prosesi meminta ijin pada pemilik semesta alam dan wujud syukur atas apa yang telah diberikan pada manusia terutama warga yang hidup di aliran sungai. Prosesi ini dilakukan oleh warga Dusun Sanding sebagai ungkapan syukur atas berkah semesta alam berupa aliran sungai yang mengaliri lahan dan sawah milik warga serta menjadikan objek wisata yang mampu bernilai ekonomi bagi warga sekitar.<br />
<br />
Prosesi Ngaruwat&nbsp;Wahangan&nbsp;dipimpin oleh seorang tokoh adat yang membuka prosesi dengan rajah dan kidung puji-pujian bagi leluhur mereka. Tokoh adat tersebut akan memercikkan air dan menaburkan bunga di kepala warga sebagai simbol kebersihan dan keindahan selalu mengiringi hidup para penerus generasi di kampungnya. Selanjutnya warga akan membawa air sungai ke dalam kendi yang terbuat dari tanah untuk dibagikan pada warga lainnya sebagai tanda keberkahan terus menerus yang dapat dinikmati oleh seluruh warga di Dusun Sanding.
Tokoh adat Sunda Kabupaten Sumedang dan sesepuh Dusun Sanding menaburkan bunga saat prosesi "Ngaruwat Wahangan" di Leuwi Seeng, aliran Sungai Cicapar Desa Kaduwulung Kecamatan Situraja, Kabupaten Sumedang. Ngaruwat Wahangan ini merupakan salah satu prosesi meminta ijin pada pemilik semesta alam dan wujud syukur atas apa yang telah diberikan pada manusia terutama warga yang hidup di aliran sungai. Prosesi ini dilakukan oleh warga Dusun Sanding sebagai ungkapan syukur atas berkah semesta alam berupa aliran sungai yang mengaliri lahan dan sawah milik warga serta menjadikan objek wisata yang mampu bernilai ekonomi bagi warga sekitar.

Prosesi Ngaruwat Wahangan dipimpin oleh seorang tokoh adat yang membuka prosesi dengan rajah dan kidung puji-pujian bagi leluhur mereka. Tokoh adat tersebut akan memercikkan air dan menaburkan bunga di kepala warga sebagai simbol kebersihan dan keindahan selalu mengiringi hidup para penerus generasi di kampungnya. Selanjutnya warga akan membawa air sungai ke dalam kendi yang terbuat dari tanah untuk dibagikan pada warga lainnya sebagai tanda keberkahan terus menerus yang dapat dinikmati oleh seluruh warga di Dusun Sanding.