Tubuh dan Kota (Part III)
20 September 2021 |
16:00 WIB
Di antara bagian tubuh lain, tangan adalah bagian tubuh manusia yang paling sering dijadikan hal yang mewakili kondisi budaya dan sosial dalam masyarakat. Tangan sering menjadi alat perlawanan dan juga cara menunjukkan persahabatan. Dalam kaitannya dengan perkotaan, tangan adalah bagian tubuh yang sering dijadikan alat yang mewakili bagi mereka yang mencari nafkah. Posisi tangan menengadah mewakili harapan orang – orang yang berekspektasi mendapatkan pekerjaan. Gedung-gedung tinggi di perkotaan adalah tempat impian bagi mereka yang membayangkan pekerjaan baik di kota. Sayangnya, tidak semua orang memiliki kemampuan yang mumpuni untuk mencari nafkah di kota. Akibatnya, angka pengangguran cukup tinggi, sementara orang-orang yang berdatangan ke kota juga semakin banyak. Akhirnya, banyak pula yang datang dan pergi ke kota dengan “tangan kosong”.
Daerah di sekitar rel kereta bukan tempat yang layak untuk dijadikan hunian. Sayangnya, keterbatasan lahan di kota besar seringkali memaksa orang untuk tetap tinggal di pinggiran rel. Akibatnya, suara kereta yang lewat seringkali terdengar sebagai polusi suara yang memekakkan telinga orang-orang yang tinggal di sekitarnya. Meski tidak baik untuk kesehatan pendengaran, orang-orang yang tinggal di pinggiran rel biasanya tetap bertahan karena harga sewa tempat tinggal di sana biasanya sangat terjangkau.
Permasalahan keteraturan lalu lintas di kota besar termasuk sulit diselesaikan. Jumlah polisi lalu lintas dan petugas dinas perhubungan terbatas. Namun tak jarang, keberadaan preman jalanan yang sering dipanggil “pak ogah” justru banyak membantu mengatasi kondisi jalan agar lebih teratur. Tanpa alat selengkap polisi lalu lintas, dengan model nekat mereka cukup melambai-lambaikan tangan menyuruh sisi kendaraan yang lain untuk berhenti, dan mempersilakan sisi kendaraan lainnya untuk berjalan. Tangan dengan posisi menunjuk menjadi alat yang paling berfungsi untuk mengatur lalu lintas di kota besar. Telunjuk bisa dimaknai sebagai bentuk perintah saat menertipkan lalu lintas, seperti peran telunjuk untuk memberikan arahan kendaraan berjalan dan peran telunjuk untuk memberikan peringatan kendaraan untuk berhenti.
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.