WAJAH BARU MUSEUM WAYANG BERHIAS TEKNOLOGI MODERN

14 April 2025   |   22:54 WIB

Pengunjung mengamati wayang yang dipajang di Museum Wayang di kawasan Kota Tua, Jakarta, Kamis (10/4/2025). Museum Wayang kini tampil dengan wajah baru yang dilengkapi ruang imersif dan teknologi informasi terbaru.
Pengunjung mengamati wayang yang dipajang di Museum Wayang di kawasan Kota Tua, Jakarta, Kamis (10/4/2025). Museum Wayang kini tampil dengan wajah baru yang dilengkapi ruang imersif dan teknologi informasi terbaru.
Tata letak ini dibuat dengan desain minimalis yang mengutamakan koleksi wayang sebagai daya tarik utama, sekaligus tidak mengganggu keindahan arsitektur asli gedung. Pengunjung dapat menikmati ruang pameran dengan pandangan yang lebih lapang.
Tata letak ini dibuat dengan desain minimalis yang mengutamakan koleksi wayang sebagai daya tarik utama, sekaligus tidak mengganggu keindahan arsitektur asli gedung. Pengunjung dapat menikmati ruang pameran dengan pandangan yang lebih lapang.
Museum yang memiliki lebih dari 6.800 koleksi wayang tersebut kini juga lebih modern dengan menghadirkan pengalaman imersif yang mencakup Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR), Mixed Reality (MR), Ruang Imersif 360, permainan interaktif, dan ramp interaktif yang diharapkan menjadi daya tarik untuk semua kalangan.
Museum yang memiliki lebih dari 6.800 koleksi wayang tersebut kini juga lebih modern dengan menghadirkan pengalaman imersif yang mencakup Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR), Mixed Reality (MR), Ruang Imersif 360, permainan interaktif, dan ramp interaktif yang diharapkan menjadi daya tarik untuk semua kalangan.
Dengan berbagai inovasi tersebut, Museum Wayang siap menjadi lebih dari sekadar tempat wisata, namun juga sebagai sarana edukasi dan pelestarian budaya yang memadukan nilai-nilai sejarah dengan teknologi moderen.<br />
<br />
Editor : Yayus Yuswoprihanto
Dengan berbagai inovasi tersebut, Museum Wayang siap menjadi lebih dari sekadar tempat wisata, namun juga sebagai sarana edukasi dan pelestarian budaya yang memadukan nilai-nilai sejarah dengan teknologi moderen.

Editor : Yayus Yuswoprihanto