PAMERAN KONGSI, JEJAK INTERAKSI DAN AKULTURASI MASYARAKAT TIONGHOA DI NUSANTARA

12 February 2025   |   22:51 WIB
Image
Himawan L Nugraha
 Hybeabis.id
Like
Pengunjung menyaksikan pameran KONGSI: Akulturasi Tionghoa di Museum Nasional Indonesia, Jakarta, Senin (10/2/2025). Pameran hasil kerja sama antara Museum dan Cagar Budaya, dengan Kementerian Kebudayaan tersebut menjadi sebuah perjalanan sejarah yang menampilkan jejak interaksi dan akulturasi masyarakat Tionghoa di Nusantara.
Pengunjung menyaksikan pameran KONGSI: Akulturasi Tionghoa di Museum Nasional Indonesia, Jakarta, Senin (10/2/2025). Pameran hasil kerja sama antara Museum dan Cagar Budaya, dengan Kementerian Kebudayaan tersebut menjadi sebuah perjalanan sejarah yang menampilkan jejak interaksi dan akulturasi masyarakat Tionghoa di Nusantara.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon (<em>kanan</em>), Desainer Didit Hediprasetyo (<em>kedua kanan</em>), Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana (<em>ketiga kanan</em>), dan Ketua Komisi IV DPR Titiek Soeharto (<em>keempat kanan</em>) menghadiri pameran tersebut.&nbsp;
Menteri Kebudayaan Fadli Zon (kanan), Desainer Didit Hediprasetyo (kedua kanan), Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana (ketiga kanan), dan Ketua Komisi IV DPR Titiek Soeharto (keempat kanan) menghadiri pameran tersebut. 
Pameran ini menggambarkan bagaimana hubungan antara masyarakat Tionghoa dan Nusantara terjalin sejak awal Masehi, berperan dalam perjuangan kemerdekaan, hingga membentuk kekayaan budaya Indonesia yang kita kenal hari ini.&nbsp;
Pameran ini menggambarkan bagaimana hubungan antara masyarakat Tionghoa dan Nusantara terjalin sejak awal Masehi, berperan dalam perjuangan kemerdekaan, hingga membentuk kekayaan budaya Indonesia yang kita kenal hari ini. 
Selain itu, pameran juga menyoroti bagaimana interaksi masyarakat Tionghoa dan Nusantara dalam menciptakan warisan budaya yang kaya dan harmonis. Terdapat tiga bagian yang dapat dikunjungi yakni zona interaksi awal, zona mengadu nasib dan meretas jalan kemerdekaan, serta zona merayakan keberagaman.
Selain itu, pameran juga menyoroti bagaimana interaksi masyarakat Tionghoa dan Nusantara dalam menciptakan warisan budaya yang kaya dan harmonis. Terdapat tiga bagian yang dapat dikunjungi yakni zona interaksi awal, zona mengadu nasib dan meretas jalan kemerdekaan, serta zona merayakan keberagaman.
Pameran yang menampilkan ratusan karya seni ini digelar untuk menyambut Imlek dan Cap Go Meh dan dijadwalkan berlangsung selama tiga bulan.<br /> <br /> &nbsp;
Pameran yang menampilkan ratusan karya seni ini digelar untuk menyambut Imlek dan Cap Go Meh dan dijadwalkan berlangsung selama tiga bulan.

 
Masyarakat umum dapat menyaksikan pameran ini dengan membeli tiket masuk seharga Rp15.000 untuk anak usia 3-12 tahun, Rp25.000 bagi orang dewasa dan Rp50.000 untuk Warga Negara Asing (WNA).<br /> <br /> Editor : Yayus Yuswoprihanto
Masyarakat umum dapat menyaksikan pameran ini dengan membeli tiket masuk seharga Rp15.000 untuk anak usia 3-12 tahun, Rp25.000 bagi orang dewasa dan Rp50.000 untuk Warga Negara Asing (WNA).

Editor : Yayus Yuswoprihanto