PAMERAN JEJAK PERLAWANAN SANG PRESIDEN 2001
10 January 2025 |
22:29 WIB
Pengunjung mengamati lukisan pada pameran Jejak Perlawanan Sang Presiden 2001 karya Hardi di Galeri Nasional, Jakarta, Kamis (9/1/2025). Pameran tersebut digelar untuk mengenang perjalanan almarhum Hardi (1951-2023), perupa visioner yang menjadikan seni sebagai alat perlawanan, ruang dialog, dan refleksi atas realitas sosial-politik Indonesia dan media komunikasi yang menghubungkan tradisi dengan inovasi, lokalitas dengan universalitas, serta menggambarkan dinamika perjalanan bangsa ini.
Berlangsung hingga 26 Januari 2025, pameran ini merupakan bentuk tribute kepada perupa bernama lengkap Raden Suhardi Adimaryono. Dia turut membentuk dinamika sejarah seni rupa di Indonesia dengan karya-karyanya yang sarat akan pesan sosial. Menteri Kebudayaan Fadli Zon, mengatakan Hardi merupakan salah satu eksponen dari Gerakan Seni Rupa Baru (GSRB) pada 1975. GSRB adalah sebuah gerakan yang muncul dari sebuah keinginan untuk bereksperimen di dunia seni rupa dengan lebih bebas tanpa ikatan baku.
Selain menghadirkan kelindan artistik, pameran juga mengejawantahkan pemikiran sang seniman sejak era 70-an hingga tutup usia pada 2023. Selain dikenal sebagai perupa, Hardi juga seorang wartawan yang kritis dalam merespon realitas di masyarakat. Secara umum pameran ini menghadirkan karya Hardi dari awal pengembaraannya sebagai pelukis hingga berpulang. Salah satunya terejawantah dalam sketsa tanpa judul yang dibuat pada 1971, mengenai para pedagang di kawasan Malioboro, Yogyakarta. Ada pula karya terakhir Hardi yang belum selesai, yaitu gambar Mekah.
Editor : Yayus Yuswoprihanto
Editor : Yayus Yuswoprihanto
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.