PAMERAN MANUSIA SUNGAI, MITOS BUAYA PENGHUNI SUNGAI

27 December 2024   |   22:44 WIB

Pengunjung mengamati karya yang ditampilkan pada pameran Manusia Sungai di Nadi Gallery, Jakarta. Pameran tunggal karya Rizka Azizah Hayati ini berlangsung hingga 28 Desember 2024. 
Pengunjung mengamati karya yang ditampilkan pada pameran Manusia Sungai di Nadi Gallery, Jakarta. Pameran tunggal karya Rizka Azizah Hayati ini berlangsung hingga 28 Desember 2024. 
Dalam pameran ini, Rizka mengangkat mitos tentang buaya penghuni sungai di tempat kelahirannya, Banjar, Kalimantan Selatan. Semuanya diterjemahkan lewat dua karya instalasi berukuran besar, 18 lukisan abstrak di atas kanvas, serta senarai lukisan pastel minyak di atas kertas. Salah satu yang istimewa adalah lewat instalasi bertajuk Magical Crocodile (2022), yang menghadirkan meja dan kursi yang dibungkus kain putih, lilin, dupa, dan dua patung lunak berwujud kerangka buaya. Suasana magis,langsung terasa saat instalasi ini didekati, layaknya sebuah sesajen.
Dalam pameran ini, Rizka mengangkat mitos tentang buaya penghuni sungai di tempat kelahirannya, Banjar, Kalimantan Selatan. Semuanya diterjemahkan lewat dua karya instalasi berukuran besar, 18 lukisan abstrak di atas kanvas, serta senarai lukisan pastel minyak di atas kertas. Salah satu yang istimewa adalah lewat instalasi bertajuk Magical Crocodile (2022), yang menghadirkan meja dan kursi yang dibungkus kain putih, lilin, dupa, dan dua patung lunak berwujud kerangka buaya. Suasana magis,langsung terasa saat instalasi ini didekati, layaknya sebuah sesajen.
Menurut sang seniman, karya tersebut merupakan bentuk metafora penghormatan bagi buaya penjaga Sungai Martapura di Kalimantan. Tumbuh dan besar dalam kultur hibrida- Dayak, Melayu, dan Islam- sejak kecil, dia akrab dengan cerita menghaturkan sesaji bagi buaya penunggu sungai.
Menurut sang seniman, karya tersebut merupakan bentuk metafora penghormatan bagi buaya penjaga Sungai Martapura di Kalimantan. Tumbuh dan besar dalam kultur hibrida- Dayak, Melayu, dan Islam- sejak kecil, dia akrab dengan cerita menghaturkan sesaji bagi buaya penunggu sungai.