PENTAS TEATER KARENA AKU PEREMPUAN: KELAHIRAN SEBUAH PERGERAKAN
22 December 2024 |
23:33 WIB
Aktris Ruth Marini (dari kiri) bersama dengan Marcella Zalianty, dan Aghniny Haque mementaskan teater Karena Aku Perempuan: Kelahiran Sebuah Pergerakan di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta, Minggu (22/12/2024). Teater berkonsep monolog ini terinspirasi dari satu peristiwa sejarah penting kaum hawa, yakni ketika Kongres Perempuan pertama digelar di Yogyakarta pada 22–25 Desember 1928. Dalam peristiwa yang terjadi hampir satu abad lalu itu, para perempuan dari berbagai organisasi pergerakan Indonesia berkumpul bersama untuk memperjuangkan hak dan memperkuat pemberdayaan perempuan.
Selain memperingati Hari Ibu pada 22 Desember, tanggal tersebut juga memperingati Kongres Perempuan Indonesia Pertama pada 1928, dan untuk itu, pentas teater 'Karena Aku Perempuan: Kelahiran Sebuah Pergerakan' diselenggarakan untuk mengenang perjuangan perempuan dalam memperjuangkan kesetaraan dan kemerdekaan.
Diselenggarakan tepat pada 22 Desember 2024, acara ini merupakan kolaborasi antara Keana Film dan Galeri Indonesia Kaya, dengan diperankan oleh Marcella Zalianty, Aghniny Haque, dan Ruth Marini. Mengusung tema perjuangan perempuan, pementasan ini bertujuan untuk mengangkat kembali peran perempuan dalam sejarah Indonesia.
Pentas ini juga akan menghadirkan kisah perjuangan tiga tokoh perempuan penggerak Kongres Perempuan, yaitu Nyonya Sukonto, Sujatin, dan Nyi Hajar Dewantara. Melalui kisah mereka, pementasan ini mengajak penonton untuk memahami dan mengapresiasi perjalanan panjang perempuan Indonesia dalam mencapai kebebasan dan kesetaraan.
Pentas teater ini akan terbagi ke dalam 2 babak. Selama 20 menit, para pemeran akan menghadirkan rekonstruksi dari Kongres Perempuan Indonesia, termasuk argumentasi dan perdebatan antara para peserta kongres. Babak kedua ialah monolog dari masing-masing tokoh.
Musik dari pementasan ini diaransemen oleh Achi Hardjakusumah, diangkat dari salah satu karya komposer ternama Indonesia, Ismail Marzuki.
Editor : Nurul Hidayat
Editor : Nurul Hidayat
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.