KILAS BALIK PRESTASI WAMI 2024

18 December 2024   |   23:50 WIB

Presiden Direktur Wahana Musik Indonesia (WAMI) Adi Adrian (<em>tengah</em>), Board of Directors Makki Ungu (<em>kanan</em>) dan&nbsp; Managing Director Suseno Prasetyo berfoto bersama dalam acara End of The Year Press Conference&nbsp;di Jakarta, Rabu (18/12/2024). WAMI menegaskan posisi sebagai Lembaga Manajemen Kolektif (LMK) yang bertugas dalam mengelola hak cipta musik anggotanya yang kini sudah berjumlah 5.000 penulis lagu dan telah memiliki berbagai pencapaian penting.&nbsp;&nbsp;
Presiden Direktur Wahana Musik Indonesia (WAMI) Adi Adrian (tengah), Board of Directors Makki Ungu (kanan) dan  Managing Director Suseno Prasetyo berfoto bersama dalam acara End of The Year Press Conference di Jakarta, Rabu (18/12/2024). WAMI menegaskan posisi sebagai Lembaga Manajemen Kolektif (LMK) yang bertugas dalam mengelola hak cipta musik anggotanya yang kini sudah berjumlah 5.000 penulis lagu dan telah memiliki berbagai pencapaian penting.  
WAMI berhasil mendistribusikan royalti sebesar Rp118 miliar sampai dengan akhir 2024. Sementara itu untuk penghimpunan royalti mencapai Rp161,25 miliar per 15 Desember 2024. Adi Adrian menegaskan bahwa WAMI memang masih belum ideal tapi akan berusaha keras untuk memperbaiki diri dan berjuang demi hak-hak para komposer. Meskipun tidak semudah membalikkan telapak tangan, namun WAMI percaya di tahun-tahun yang akan datang kesadaran publik tentang hak cipta semakin tinggi dan komposer bisa semakin sejahtera.&nbsp;
WAMI berhasil mendistribusikan royalti sebesar Rp118 miliar sampai dengan akhir 2024. Sementara itu untuk penghimpunan royalti mencapai Rp161,25 miliar per 15 Desember 2024. Adi Adrian menegaskan bahwa WAMI memang masih belum ideal tapi akan berusaha keras untuk memperbaiki diri dan berjuang demi hak-hak para komposer. Meskipun tidak semudah membalikkan telapak tangan, namun WAMI percaya di tahun-tahun yang akan datang kesadaran publik tentang hak cipta semakin tinggi dan komposer bisa semakin sejahtera. 
Pada kesempatan yang sama Makki Ungu menyatakan tantangan terbesar saat ini adalah para pengguna lagu yang memutar untuk kepentingan komersil seperti karaoke, hotel dan tempat wisata masih belum sadar pentingnya membayar royalti. WAMI saat ini memiliki sistem bernama Atlas yang berfungsi untuk mengatur data yang mempermudah WAMI dalam mendistribusikan royalti.
Pada kesempatan yang sama Makki Ungu menyatakan tantangan terbesar saat ini adalah para pengguna lagu yang memutar untuk kepentingan komersil seperti karaoke, hotel dan tempat wisata masih belum sadar pentingnya membayar royalti. WAMI saat ini memiliki sistem bernama Atlas yang berfungsi untuk mengatur data yang mempermudah WAMI dalam mendistribusikan royalti.
WAMI akan membagi secara adil bukan bagi rata, keuntungan yang diterima para pencipta lagu berdasarkan seberapa terkenalnya atau viralnya&nbsp;lagu tersebut. Ada beberapa penulis yang mendapatkan keuntungan besar dan ada juga yang tidak sama sekali dikarenakan lagunya yang belum popular. Selain itu, WAMI juga memiliki kampanye&nbsp;<em>#EVERYTUNEMATTERS </em>tentang pentingnya<em>&nbsp;performing rights</em> yang merupakan hak pencipta, komposer atau penerbit atas penggunaannya di ruang publik kepada generasi muda melalui program WAMI <em>Goes to Campus. </em>Lewat program ini WAMI sudah mendatangi Universitas Indonesia, UPH, Unpad dan SAE Indonesia.&nbsp;<br />
<br />
Editor : Yayus Yuswoprihanto
WAMI akan membagi secara adil bukan bagi rata, keuntungan yang diterima para pencipta lagu berdasarkan seberapa terkenalnya atau viralnya lagu tersebut. Ada beberapa penulis yang mendapatkan keuntungan besar dan ada juga yang tidak sama sekali dikarenakan lagunya yang belum popular. Selain itu, WAMI juga memiliki kampanye #EVERYTUNEMATTERS tentang pentingnya performing rights yang merupakan hak pencipta, komposer atau penerbit atas penggunaannya di ruang publik kepada generasi muda melalui program WAMI Goes to Campus. Lewat program ini WAMI sudah mendatangi Universitas Indonesia, UPH, Unpad dan SAE Indonesia. 

Editor : Yayus Yuswoprihanto