Generasi Penari Kecak

24 August 2024   |   06:05 WIB
Image
Juliadin kuswara
suka jalan dan menikmati keindahan indonesia serta seni dan budaya juga hoby motret

Tari Kecak, Tarian tradisional asal Bali ini merupakan jenis tarian paling unik karena memiliki banyak keunikan, salah satunya tidak diiringi oleh alat musik. Tari Kecak tidak hanya semata-mata menampilkan suatu tarian saja, tetapi terdapat banyak makna di balik keindahan tariannya itu.<br />
Tari Kecak Bali lahir dari ide dan gagasan dua orang tokoh yaitu, I Wayan Limbak, seorang penari Bali, bersama dengan Walter Spies, seorang pelukis kebangsaan Jerman. Sekitar tahun 1920-an, sebelum Walter Spies datang ke Bali, I Wayan Limbak sudah berinovasi dalam bidang seni tari. Dia memasukkan unsur gerakan tari baris (tarian perang) ke dalam tari yang menjadi cikal bakal Tari Kecak. Keduanya kemudian berkolaborasi dan berinisiatif untuk mengambil serta memodifikasi beberapa komponen tari Sang Hyang, yang merupakan sebuah bentuk kegiatan adat untuk menolak bala, untuk menciptakan Tari Kecak. Hingga akhirnya sekitar tahun 1930-an, Tari Kecak mulai diperkenalkan.<br />
Di Bali, agama Hindu menjadi agama mayoritas penduduknya. Tari Kecak memiliki pengaruh kuat dari agama Hindu, karena seringkali dijadikan sebagai bagian dari upacara keagamaan dan ritual, serta menjadi sarana komunikasi spiritual masyarakat dengan para dewa atau roh leluhur juga. Dalam pertunjukkan Tari Kecak cerita-cerita menjadi bagian integral dalam pertunjukkan. Salah satunya adalah cerita-cerita mitologi Hindu, seperti Ramayana, yang menggambarkan perjuangan dan kisah-kisah dewa dan dewi Hindu. Dalam cerita Ramayana, banyak memuat ajaran dan nilai agama Hindu,Oleh karena itu nilai religius dan budaya ini sangat berkiatan erat dengan Tari Kecak.
Tari Kecak, Tarian tradisional asal Bali ini merupakan jenis tarian paling unik karena memiliki banyak keunikan, salah satunya tidak diiringi oleh alat musik. Tari Kecak tidak hanya semata-mata menampilkan suatu tarian saja, tetapi terdapat banyak makna di balik keindahan tariannya itu.
Tari Kecak Bali lahir dari ide dan gagasan dua orang tokoh yaitu, I Wayan Limbak, seorang penari Bali, bersama dengan Walter Spies, seorang pelukis kebangsaan Jerman. Sekitar tahun 1920-an, sebelum Walter Spies datang ke Bali, I Wayan Limbak sudah berinovasi dalam bidang seni tari. Dia memasukkan unsur gerakan tari baris (tarian perang) ke dalam tari yang menjadi cikal bakal Tari Kecak. Keduanya kemudian berkolaborasi dan berinisiatif untuk mengambil serta memodifikasi beberapa komponen tari Sang Hyang, yang merupakan sebuah bentuk kegiatan adat untuk menolak bala, untuk menciptakan Tari Kecak. Hingga akhirnya sekitar tahun 1930-an, Tari Kecak mulai diperkenalkan.
Di Bali, agama Hindu menjadi agama mayoritas penduduknya. Tari Kecak memiliki pengaruh kuat dari agama Hindu, karena seringkali dijadikan sebagai bagian dari upacara keagamaan dan ritual, serta menjadi sarana komunikasi spiritual masyarakat dengan para dewa atau roh leluhur juga. Dalam pertunjukkan Tari Kecak cerita-cerita menjadi bagian integral dalam pertunjukkan. Salah satunya adalah cerita-cerita mitologi Hindu, seperti Ramayana, yang menggambarkan perjuangan dan kisah-kisah dewa dan dewi Hindu. Dalam cerita Ramayana, banyak memuat ajaran dan nilai agama Hindu,Oleh karena itu nilai religius dan budaya ini sangat berkiatan erat dengan Tari Kecak.