Tradisi Ngerebeg

23 August 2024   |   14:30 WIB
Image
Juliadin kuswara
suka jalan dan menikmati keindahan indonesia serta seni dan budaya juga hoby motret

Like
Tradisi Ngerebeg adalah upacara sakral yang rutin dilakukan setiap enam bulan oleh warga Desa Tegallalang, Kabupaten Gianyar, Bali.&nbsp;Tradisi Ngerebeg&nbsp;bertujuan untuk menolak bala, menetralisir roh jahat, dan menjaga harmonisasi dengan alam semesta.&nbsp;<br />
Tradisi Ngerebeg dimulai dengan persembahyangan bersama di Pura Duur Bingin, dengan menghaturkan sesaji Paica Gede dan Paica Alit.&nbsp;Pada saat bersamaan, kalangan krama dewasa menghaturkan sesaji di setiap puradan setra (kuburan) yang dilewati.&nbsp;<br />
Puncak acara tradisi Ngerebeg dimulai pada siang hari, dengan berkumpulnya peserta di Pura Duur Bingin.&nbsp;Para peserta Ngerebeg membawa senjata masing-masing, yaitu penjor/berokan yang terbuat dari ranting daun salak atau ambu.&nbsp;<br />
Selanjutnya, peserta mengikuti prosesi mengelilingi desa sambil membawa dekorasi penjor yang terbuat dari kulit pohon atau janur.&nbsp;Anak-anak dan remaja yang ikut serta dalam prosesi arak-arakan keliling desa menghias wajah mereka dengan aneka motif menyeramkan.&nbsp;<br />
Masyarakat Desa Tegallalang meyakini bahwa dengan menggelar tradisi Ngerebeg, desa mereka akan menjadi aman dan tenteram .
Tradisi Ngerebeg adalah upacara sakral yang rutin dilakukan setiap enam bulan oleh warga Desa Tegallalang, Kabupaten Gianyar, Bali. Tradisi Ngerebeg bertujuan untuk menolak bala, menetralisir roh jahat, dan menjaga harmonisasi dengan alam semesta. 
Tradisi Ngerebeg dimulai dengan persembahyangan bersama di Pura Duur Bingin, dengan menghaturkan sesaji Paica Gede dan Paica Alit. Pada saat bersamaan, kalangan krama dewasa menghaturkan sesaji di setiap puradan setra (kuburan) yang dilewati. 
Puncak acara tradisi Ngerebeg dimulai pada siang hari, dengan berkumpulnya peserta di Pura Duur Bingin. Para peserta Ngerebeg membawa senjata masing-masing, yaitu penjor/berokan yang terbuat dari ranting daun salak atau ambu. 
Selanjutnya, peserta mengikuti prosesi mengelilingi desa sambil membawa dekorasi penjor yang terbuat dari kulit pohon atau janur. Anak-anak dan remaja yang ikut serta dalam prosesi arak-arakan keliling desa menghias wajah mereka dengan aneka motif menyeramkan. 
Masyarakat Desa Tegallalang meyakini bahwa dengan menggelar tradisi Ngerebeg, desa mereka akan menjadi aman dan tenteram .