Kampung Naga
19 August 2024 |
14:32 WIB
Di tengah hiruk-pikuk modernisasi dan globalisasi, Kampung Naga tetap
berdiri kokoh sebagai salah satu simbol keteguhan masyarakat adat dalam mempertahankan tradisi dan budaya leluhur. Kampung ini terletak di Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, dan
dikenal luas karena keunikannya dalam menjaga warisan budaya Sunda yang khas dan autentik.
Kampung Naga bukan sekadar permukiman, ia adalah sebuah representasi dari kehidupan tradisional yang terjaga dengan baik. Desa ini berada di lembah yang dikelilingi oleh bukit-bukit dan sungai Ciwulan, memberikan panorama alam yang mempesona bagi mereka yang ingin mengunjunginya. Masyarakat Kampung Naga hidup dengan prinsip harmoni antara manusia dan alam, yang tercermin dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari mereka.
berdiri kokoh sebagai salah satu simbol keteguhan masyarakat adat dalam mempertahankan tradisi dan budaya leluhur. Kampung ini terletak di Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, dan
dikenal luas karena keunikannya dalam menjaga warisan budaya Sunda yang khas dan autentik.
Kampung Naga bukan sekadar permukiman, ia adalah sebuah representasi dari kehidupan tradisional yang terjaga dengan baik. Desa ini berada di lembah yang dikelilingi oleh bukit-bukit dan sungai Ciwulan, memberikan panorama alam yang mempesona bagi mereka yang ingin mengunjunginya. Masyarakat Kampung Naga hidup dengan prinsip harmoni antara manusia dan alam, yang tercermin dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari mereka.
Hajat Sasih adalah sebuah ritual yang dilakukan warga Kampung Naga (terkhusus laki-laki) sebagai bentuk syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkah yang telah diberikan, serta memohon keselamatan dan kesejahteraan bagi seluruh warga kampung. Upacara ini juga berfungsi sebagai momen introspeksi dan refleksi, di mana masyarakat Kampung Naga dapat merenungkan hubungan mereka dengan alam dan sesama manusia.
Upacara Hajat Sasih yang dilaksanakan di Kampung Naga adalah perayaan ziarah ke makam leluhur yang diadakan setiap dua bulan sekali, sebanyak enam kali dalam setahun. Perayaan ini bertujuan untuk menghormati dan mengenang leluhur, serta menjaga tradisi dan budaya yang telah diwariskan secara turun-temurun. Setiap dua bulan, masyarakat Kampung Naga berkumpul untuk menjalani prosesi yang dipimpin oleh para tetua adat, mulai dari bebersih, pemakaian kain adat khas Kampung Naga, tahap pelaksanaan meliputi Unjuk-unjuk, pembersihan Pangsholatan, dan tahap penutup yaitu, ritual akhir dan Murak tumpeng.
Upacara Hajat Sasih yang dilaksanakan di Kampung Naga adalah perayaan ziarah ke makam leluhur yang diadakan setiap dua bulan sekali, sebanyak enam kali dalam setahun. Perayaan ini bertujuan untuk menghormati dan mengenang leluhur, serta menjaga tradisi dan budaya yang telah diwariskan secara turun-temurun. Setiap dua bulan, masyarakat Kampung Naga berkumpul untuk menjalani prosesi yang dipimpin oleh para tetua adat, mulai dari bebersih, pemakaian kain adat khas Kampung Naga, tahap pelaksanaan meliputi Unjuk-unjuk, pembersihan Pangsholatan, dan tahap penutup yaitu, ritual akhir dan Murak tumpeng.
Bajaj (dibaca badjay) atau bentor merupakan kendaraan bermotor beroda tiga yang banyak digunakan di Jakarta. Sejak ditetapkan Pemprov DKI Jakarta sebagai angkutan umum pada Juni 1975, bajaj hingga kini masih terus ada melintasi jalanan Ibu Kota. Moda transportasi ini bertahan melintasi belasan periode gubernur, meskipun kini telah mengingkari fungsi awal sebagai angkutan umum yang melayani permukiman.
Bajaj berasal dari India yang diekspor ke Indonesia terutama ke Jakarta sejak tahun 1970-an. Nama bajaj sendiri sebenarnya merupakan merek salah satu perusahaan otomotif di India, Bajaj Auto.
Bajaj berasal dari India yang diekspor ke Indonesia terutama ke Jakarta sejak tahun 1970-an. Nama bajaj sendiri sebenarnya merupakan merek salah satu perusahaan otomotif di India, Bajaj Auto.
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.