DWIPAMERAN TUNGGAL ZIGGURAT DAN SADAR

22 May 2024   |   13:01 WIB

Pengunjung melihat karya seniman Agys Suwage dan Nadya Jiwa di Galeri ROH di Jakarta. ROH Galeri menghadirkan “Ziggurat dan Sadar”, dwipameran tunggal yang menampilkan karya-karya Agus Suwage di Galeri Orange dan Nadya Jiwa di Galeri Apple. Ini adalah pameran tunggal pertama dari kedua seniman bersama ROH galeri.
Pengunjung melihat karya seniman Agys Suwage dan Nadya Jiwa di Galeri ROH di Jakarta. ROH Galeri menghadirkan “Ziggurat dan Sadar”, dwipameran tunggal yang menampilkan karya-karya Agus Suwage di Galeri Orange dan Nadya Jiwa di Galeri Apple. Ini adalah pameran tunggal pertama dari kedua seniman bersama ROH galeri.
Dwipameran tunggal karya senima Nadya Jiwa bertajuk Sadar dan Seniman Agus Suwage bertajuk Ziggurat tersebut berlangsung mulai 22 Mei hingga 23 Juni 2024.&nbsp;Judul pameran bagian Agus Suwage, &ldquo;Ziggurat&rdquo;, mengingatkan pada monumen besar yang dibangun di lembah Mesopotamia Kuno. Kata ziggurat sendiri berasal dari bahasa Asyur Kuno, ziqqurratum, yang artinya tinggi atau puncak.&nbsp;Agus Suwage menampilakan 11 karya yang salah satunya merupkan instalasi bernama Monumen Ego.&nbsp;Karya ini dilengkapi dengan studi yang menyertainya berupa 12 karya di atas kertas yang menggambarkan potret diri si seniman dalam skala dan hubungannya terhadap patung dalam berbagai permutasi.<br />
&nbsp;
Dwipameran tunggal karya senima Nadya Jiwa bertajuk Sadar dan Seniman Agus Suwage bertajuk Ziggurat tersebut berlangsung mulai 22 Mei hingga 23 Juni 2024. Judul pameran bagian Agus Suwage, “Ziggurat”, mengingatkan pada monumen besar yang dibangun di lembah Mesopotamia Kuno. Kata ziggurat sendiri berasal dari bahasa Asyur Kuno, ziqqurratum, yang artinya tinggi atau puncak. Agus Suwage menampilakan 11 karya yang salah satunya merupkan instalasi bernama Monumen Ego. Karya ini dilengkapi dengan studi yang menyertainya berupa 12 karya di atas kertas yang menggambarkan potret diri si seniman dalam skala dan hubungannya terhadap patung dalam berbagai permutasi.
 
Pada bagian pameran Nadya Jiwa, Sadar, galeri ROH mengumpulkan sejumlah lukisan karya Nadya Jiwa beberapa tahun terakhir yang mengandung pertimbangan tematik dan estetika tertentu yang belum pernah ditampilkan secara bersamaan dalam satu presentasi.&nbsp;Nadya Jiwa juga mengolah persentuhannya dengan narasi keseharian dan referensinya dari budaya populer, mulai dari buku cerita masa kecilnya, lagu-lagu, film dan sebagainya. Beberapa karyanya mengambil inspirasi dari industri budaya pop, misalnya serial televisi yang cukup terkenal, sehingga ada petunjuk visual untuk memahami karyanya.<br />
<br />
Editor : Nurul Hidayat
Pada bagian pameran Nadya Jiwa, Sadar, galeri ROH mengumpulkan sejumlah lukisan karya Nadya Jiwa beberapa tahun terakhir yang mengandung pertimbangan tematik dan estetika tertentu yang belum pernah ditampilkan secara bersamaan dalam satu presentasi. Nadya Jiwa juga mengolah persentuhannya dengan narasi keseharian dan referensinya dari budaya populer, mulai dari buku cerita masa kecilnya, lagu-lagu, film dan sebagainya. Beberapa karyanya mengambil inspirasi dari industri budaya pop, misalnya serial televisi yang cukup terkenal, sehingga ada petunjuk visual untuk memahami karyanya.

Editor : Nurul Hidayat