Sejumlah penari menampilkan tarian Minangkabau di Batu Patah Payo, Tanah Garam, Kota Solok, Sumatra Barat. Tari Minangkabau atau yang dikenal dengan Menari Di Atas Buah Kelapa dibawakan untuk menyambut tamu yang datang ke desa tersebut, terutama ke Agrowisata Batu Patah Payo.
 

Untuk memainkan tarian ini diperlukan lima penari terdiri dari satu orang pria dan empat orang wanita berusia remaja.
Dengan mengenakan pakaian khas Minangkabau para remaja ini menari-menari mengelilingi kelapa diiringi musik talempong dan gandang tambua tasa, kemudian satu per satu naik ke atas buah kelapa. 
Menurut keterangan bundo kanduang setempat, Menari Di Atas Buah Kelapa memiliki makna menjaga keseimbangan dimana bila dibawa ke dalam hidup mempunyai arti mengajarkan tentang hidup yang harus seimbang, adil, dan bijaksana.

Kelapa yang digunakan juga bukan kelapa sembarangan karena harus ada ukuran, bentuk, dan jenis khusus serta kelapa yang sudah tua sebagai syarat. 

Menurut informasi yang beredar, Menari Di Atas Buah Kelapa ternyata belum pernah ditampilkan di kabupaten dan kota lainnya yang ada di Sumatra Barat. Tarian unik ini hanya dapat ditemukan di Kota Solok, tepatnya di Agrowisata Batu Patah Payo.

Editor : Yayus Yuswoprihanto