SEJARAH GEDUNG MEMORABILIA BANK INDONESIA

14 March 2024   |   17:01 WIB

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumbar mengubah fungsi gedung Bank Indonesia pertama di luar Jawa itu menjadi Gedung Memorabilia Bank Indonesia. Memorabili ini bila di bahasa Indonesia kan sama dengan tentang Kenangan. Artinya gedung tersebut menyimpan kenangan dan sejarah seputar Bank Indonesia. Dengan telah bertransformasinya situs Cagar Busaya ini, maka Gedung Memorabilia Bank Indonesia ini dinyatakan terbuka untuk umum dan bagi yang ingin masuk tidak dipungut biaya alias gratis.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumbar mengubah fungsi gedung Bank Indonesia pertama di luar Jawa itu menjadi Gedung Memorabilia Bank Indonesia. Memorabili ini bila di bahasa Indonesia kan sama dengan tentang Kenangan. Artinya gedung tersebut menyimpan kenangan dan sejarah seputar Bank Indonesia. Dengan telah bertransformasinya situs Cagar Busaya ini, maka Gedung Memorabilia Bank Indonesia ini dinyatakan terbuka untuk umum dan bagi yang ingin masuk tidak dipungut biaya alias gratis.
Gedung Memorabilia Bank Indonesia ini terletak di kawasan Kota Tua Padang, dan lokasi persisnya berada di dekat Jembatan Siti Nurbaya atau lebih dikenal dengan Muaro Padang. Bank Indonesia yang dulunya dikenal De Javasche Bank Padang ini, merupakan Kantor Perwakilan Bank Indonesia yang pertama di bangun di luar pulau Jawa, atau bangunan keempat yang didirikan setelah bangunan yang pertama, kedua, dan ketiga ada di wilayah Pulau Jawa.
Gedung Memorabilia Bank Indonesia ini terletak di kawasan Kota Tua Padang, dan lokasi persisnya berada di dekat Jembatan Siti Nurbaya atau lebih dikenal dengan Muaro Padang. Bank Indonesia yang dulunya dikenal De Javasche Bank Padang ini, merupakan Kantor Perwakilan Bank Indonesia yang pertama di bangun di luar pulau Jawa, atau bangunan keempat yang didirikan setelah bangunan yang pertama, kedua, dan ketiga ada di wilayah Pulau Jawa.
Di dalam Gedung Memorabilia Bank Indonesia ini turut dipajang sejumlah barang atau benda, foto-foto Gubernur Bank Indonesia dari masa ke masa. Selain itu juga turut memajang informasi yang menceritakan tentang sejarah perjalanan berdirinya Bank Indonesia. Serta turut memperkenalkan jenis uang yang menjadi transaksi pada zaman dahulu, mulai dari model uang logam hingga uang kertas.
Di dalam Gedung Memorabilia Bank Indonesia ini turut dipajang sejumlah barang atau benda, foto-foto Gubernur Bank Indonesia dari masa ke masa. Selain itu juga turut memajang informasi yang menceritakan tentang sejarah perjalanan berdirinya Bank Indonesia. Serta turut memperkenalkan jenis uang yang menjadi transaksi pada zaman dahulu, mulai dari model uang logam hingga uang kertas.
Uang yang dipajang tidak hanya uang kerta di jaman dulu, tapi juga turut merangkai model yang kertas dari dahulu sampai sekarang. Bahkan di dalam gedung ini, dari Bank Indonesia juga memiliki ruang yang tidak kalah menarik yakni memajang mesin racik uang kertas. Mesin tersebut merupakan mesin pencetak uang kertas zaman dahulu.
Uang yang dipajang tidak hanya uang kerta di jaman dulu, tapi juga turut merangkai model yang kertas dari dahulu sampai sekarang. Bahkan di dalam gedung ini, dari Bank Indonesia juga memiliki ruang yang tidak kalah menarik yakni memajang mesin racik uang kertas. Mesin tersebut merupakan mesin pencetak uang kertas zaman dahulu.
Menurut pihak Bank Indonesia, mesin racik uang kertas itu bukanlah ada sejak dahulu di Padang. Tapi merupakan mesin yang berasal dari luar daerah Sumatera Barat. Artinya benda yang di pajang di Gedung Memorabilia Bank Indonesia banyak di datangkan dari luar daerah Sumbar.
Menurut pihak Bank Indonesia, mesin racik uang kertas itu bukanlah ada sejak dahulu di Padang. Tapi merupakan mesin yang berasal dari luar daerah Sumatera Barat. Artinya benda yang di pajang di Gedung Memorabilia Bank Indonesia banyak di datangkan dari luar daerah Sumbar.
Meski Gedung Memorabilia Bank Indonesia ini telah dibuka untuk umum dan menjadi tempat edukasi tentang sejarah Bank Indonesia, namun jumlah pengunjung yang masuk ke dalam gedung tidak boleh lebih dari 50 orang. Selain ada nya aturan membatasi pengunjung, mengingat cukup kecilnya ruangan di dalam gedung itu. Pihak Bank Indonesia juga menerap prosedur yakni tentang pengunjung yang hendak datang harus memasukan surat izin kunjungan terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk memastikan jumlah pengunjung yang hendak masuk ke dalam gedung.&nbsp;<br />
<br />
Editor : Nurul Hidayat
Meski Gedung Memorabilia Bank Indonesia ini telah dibuka untuk umum dan menjadi tempat edukasi tentang sejarah Bank Indonesia, namun jumlah pengunjung yang masuk ke dalam gedung tidak boleh lebih dari 50 orang. Selain ada nya aturan membatasi pengunjung, mengingat cukup kecilnya ruangan di dalam gedung itu. Pihak Bank Indonesia juga menerap prosedur yakni tentang pengunjung yang hendak datang harus memasukan surat izin kunjungan terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk memastikan jumlah pengunjung yang hendak masuk ke dalam gedung. 

Editor : Nurul Hidayat