DEMI CIKAPUNDUNG BERSIH
28 November 2023 |
23:11 WIB
Sungai Cikapundung merupakan sungai yang mengaliri Kota Bandung, hulunya di Bukit Tunggul, Kawasan Bandung Utara (KBU) dan bermuara di Sungai Citarum, kawasan selatan Kota Kembang. Cikapundung merupakan sub-DAS dari DAS Citarum, seluas sekitar 434,43 km2 meliputi Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung dan Kota Bandung dengan sebanyak 750 ribu jiwa populasi manusia yang hidup di sekitarnya. Dengan panjang 28 kilometer Sungai Cikapundung sebenarnya menawarkan pesona alam yang sangat indah dan berpotensi sebagai kawasan wisata.
Namun, saat ini kondisi Sungai Cikapundung kian memprihatinkan. Terdapat ribuan rumah penduduk di aliran sungai yang membuang limbah mencapai 2,5 juta liter setiap harinya, yang sebagian besar berasal dari limbah rumah tangga. Akibatnya, keindahan sungai serta sumber air yang dapat menjadi sarana rekreasi olahraga air masih belum dapat dilakukan dengan maksimal.
Alasan kepedulianlah yang mendasari Komunitas Kuya Cikapundung mengekspresikan rasa cintanya dengan menggunakan kegiatan olahraga air dalam merangkul masyarakat agar lebih peka. Berbekal ban dalam bekas dan pelampung, anak-anak kecil di bantaran sungai Cikapundung, Pulosari, Tamansari, Kota Bandung bersiap mengarungi aliran sungai. Jika penggiat aktivas luar ruangan menyebutnya River Tubing, maka anak-anak Pulosari lebih mengenal istilah "kukuyaan", merebahkan tubuh diatas ban dan menggunakan tangan untuk mendayung. Sensasi menghanyut mengikuti aliran sungai menggunakan ban karet ini cukup menantang bagi para pengarungnya, mengikuti irama arus Cikapundung.
Kelompok pemuda di Kuya Cikapundung mewajibkan anak-anak ikut serta "beberes" Cikapundung. Di tepian sungai anak-anak memungut sampah sementara untuk menjangkau sampah di bagian tengah sungai dilakukan oleh orang-orang dewasa dengan mengandalkan perahu karet. Bagi anak-anak "Kuya Cilik", menjadi pengalaman mengesankan membersihkan sungai dihadiahi bermain river tubing dengan aman dan tentunya menyenangkan.
Namun, saat ini kondisi Sungai Cikapundung kian memprihatinkan. Terdapat ribuan rumah penduduk di aliran sungai yang membuang limbah mencapai 2,5 juta liter setiap harinya, yang sebagian besar berasal dari limbah rumah tangga. Akibatnya, keindahan sungai serta sumber air yang dapat menjadi sarana rekreasi olahraga air masih belum dapat dilakukan dengan maksimal.
Alasan kepedulianlah yang mendasari Komunitas Kuya Cikapundung mengekspresikan rasa cintanya dengan menggunakan kegiatan olahraga air dalam merangkul masyarakat agar lebih peka. Berbekal ban dalam bekas dan pelampung, anak-anak kecil di bantaran sungai Cikapundung, Pulosari, Tamansari, Kota Bandung bersiap mengarungi aliran sungai. Jika penggiat aktivas luar ruangan menyebutnya River Tubing, maka anak-anak Pulosari lebih mengenal istilah "kukuyaan", merebahkan tubuh diatas ban dan menggunakan tangan untuk mendayung. Sensasi menghanyut mengikuti aliran sungai menggunakan ban karet ini cukup menantang bagi para pengarungnya, mengikuti irama arus Cikapundung.
Kelompok pemuda di Kuya Cikapundung mewajibkan anak-anak ikut serta "beberes" Cikapundung. Di tepian sungai anak-anak memungut sampah sementara untuk menjangkau sampah di bagian tengah sungai dilakukan oleh orang-orang dewasa dengan mengandalkan perahu karet. Bagi anak-anak "Kuya Cilik", menjadi pengalaman mengesankan membersihkan sungai dihadiahi bermain river tubing dengan aman dan tentunya menyenangkan.
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.