Tari Buyung

01 September 2023   |   15:34 WIB
Image
Samsul Riyadi
Hobi fotografi

Sejarah terciptanya tari buyung kurang lebih pada tahun 1969 oleh istri dari pangeran djatikusuma yang merupakan sesepuh adat daerah Cigugur, Kuningan.
<div>&nbsp;</div>

<div>&nbsp;</div>

<div>Berawal dari kebiasaan wanita Cigugur dalam mengambil air disungai untuk kebutuhannya dengan menggunakan alat tradisional yang disebut Buyung. Kemudian terfikirkan oleh istri dari sesepuh adat pangeran djatikusuma untuk melestarikan kebiasaan tersebut dengan mengekspresikannya ke dalam gerakan-gerakan tarian yang menggambarkan kebiasaan wanita Cigugur tersebut.&nbsp;</div>

<div>Tarian tersebut pertama kali diperkenalkan pada tahun 1970an dalam sebuah pagelaran, tari buyung sampai sekarang menjadi bagian dari susunan acara adat serentaun di Cigugur yang merupakan tarian utama dalam acara adat tersebut dan hingga kini juga Tari Buyung menjadi salah satu daya tarik masyarakat lokal maupun para wisatawan yang berkunjung ke dalam Negeri khususnya daerah Kuningan, Jawa Barat.</div>
Sejarah terciptanya tari buyung kurang lebih pada tahun 1969 oleh istri dari pangeran djatikusuma yang merupakan sesepuh adat daerah Cigugur, Kuningan.
 
 
Berawal dari kebiasaan wanita Cigugur dalam mengambil air disungai untuk kebutuhannya dengan menggunakan alat tradisional yang disebut Buyung. Kemudian terfikirkan oleh istri dari sesepuh adat pangeran djatikusuma untuk melestarikan kebiasaan tersebut dengan mengekspresikannya ke dalam gerakan-gerakan tarian yang menggambarkan kebiasaan wanita Cigugur tersebut. 
Tarian tersebut pertama kali diperkenalkan pada tahun 1970an dalam sebuah pagelaran, tari buyung sampai sekarang menjadi bagian dari susunan acara adat serentaun di Cigugur yang merupakan tarian utama dalam acara adat tersebut dan hingga kini juga Tari Buyung menjadi salah satu daya tarik masyarakat lokal maupun para wisatawan yang berkunjung ke dalam Negeri khususnya daerah Kuningan, Jawa Barat.