Tradisi Membaca Lontar Lebaran Adat Bayan

30 August 2023   |   11:38 WIB

Lebaran adat bayan memiliki esensi yang sama dengan perayaan lebaran syariat yang diyakini kaum muslimin kebanyakan, dan sipatnya lebih pada mengiringi lebaran secara syariat, artinya adat mengiringi agama, jadi dengan begitu maka tercipta harmonisasi antara agama dan adat,Dikatakannya, perayaan lebaran adat ini merupakan tradisi leluhur kami sejak dulu, tentunya semua ini bukan dilaksanakan tanpa alasan, seperti mengapa dilaksanakan 3 hari setelah lebaran syariat, yang menurut leluhur kami disesuaikan dengan perhitungan tahun saka. Begitupun jika dilihat dari aspek lainnya dari gelaran lebaran adat ini, jika dalam lebaran syariat setiap kita dianjurkan untuk saling memaafkan, maka begitu juga dengan yang ada dalam lebaran adat dibayan, dimana setelah melaksanakan sholat ied secara adat, para kiyai itu kemudian menggelar prosesi upacara “Rebak Jungkat”, atau dalam bahasa Indonesia nya “menjatuhkan tombak”, sebagai symbol esensial dari peringatan hari raya Idul adha, dimana saat itulah manusia saling membuka pintu maaf dengan menghilangkan segala benci dan memaafkan kesalahan orang lain yang mungkin pernah diperbuatnya kepada kita.
<div>&nbsp;</div>

<div>&nbsp;</div>

<div><br />
&nbsp;</div>
Lebaran adat bayan memiliki esensi yang sama dengan perayaan lebaran syariat yang diyakini kaum muslimin kebanyakan, dan sipatnya lebih pada mengiringi lebaran secara syariat, artinya adat mengiringi agama, jadi dengan begitu maka tercipta harmonisasi antara agama dan adat,Dikatakannya, perayaan lebaran adat ini merupakan tradisi leluhur kami sejak dulu, tentunya semua ini bukan dilaksanakan tanpa alasan, seperti mengapa dilaksanakan 3 hari setelah lebaran syariat, yang menurut leluhur kami disesuaikan dengan perhitungan tahun saka. Begitupun jika dilihat dari aspek lainnya dari gelaran lebaran adat ini, jika dalam lebaran syariat setiap kita dianjurkan untuk saling memaafkan, maka begitu juga dengan yang ada dalam lebaran adat dibayan, dimana setelah melaksanakan sholat ied secara adat, para kiyai itu kemudian menggelar prosesi upacara “Rebak Jungkat”, atau dalam bahasa Indonesia nya “menjatuhkan tombak”, sebagai symbol esensial dari peringatan hari raya Idul adha, dimana saat itulah manusia saling membuka pintu maaf dengan menghilangkan segala benci dan memaafkan kesalahan orang lain yang mungkin pernah diperbuatnya kepada kita.