Tradisi Ujung Suku Tengger

19 August 2023   |   06:29 WIB

<div style="text-align: justify;">Ujung merupakan tradisi Suku Tengger yang diadakan sebagai penutup Hari Raya Karo. Beberapa pemuda yang bersedia dan berani tampil, berkumpul di depan rumah Kepala Desa atau Balai Desa. Kemudian dua orang pemuda akan saling berhadapan dengan hanya memakai celana panjang yang diikat dengan sarung khas Suku Tengger. Diiringi dengan musik gamelan khas Suku Tengger, dua pemuda yang saling berhadapan ini akan secara bergantian menyabet atau mencambuk punggung atau pinggang pemuda lawannya. Tidak diperkenankan mencambuk atau menyabet bagian tubuh lainnya. Sedangkan pemuda yang disabet atau dicambuk diperbolehkan menangkis atau menahan sabetan dengan cara memegang kedua ujung rotan atau bambu dengan menahan di hadapan tubuh yang dianggap akan menjadi sasaran. Salah tangkisan dan kurang kuatnya menahan akan tercambuk yang bisa mengakibatkan luka atau memar yang menyakitkan. Demikian saling menyabet atau mencambuk secara bergantian sebanyak 5 kali. Bagi yang kalah, tidak boleh ada dendam setelah permainan. Demikian juga bagi yang menang tidak diperkenankan menyombongkan diri.&nbsp;</div>
Ujung merupakan tradisi Suku Tengger yang diadakan sebagai penutup Hari Raya Karo. Beberapa pemuda yang bersedia dan berani tampil, berkumpul di depan rumah Kepala Desa atau Balai Desa. Kemudian dua orang pemuda akan saling berhadapan dengan hanya memakai celana panjang yang diikat dengan sarung khas Suku Tengger. Diiringi dengan musik gamelan khas Suku Tengger, dua pemuda yang saling berhadapan ini akan secara bergantian menyabet atau mencambuk punggung atau pinggang pemuda lawannya. Tidak diperkenankan mencambuk atau menyabet bagian tubuh lainnya. Sedangkan pemuda yang disabet atau dicambuk diperbolehkan menangkis atau menahan sabetan dengan cara memegang kedua ujung rotan atau bambu dengan menahan di hadapan tubuh yang dianggap akan menjadi sasaran. Salah tangkisan dan kurang kuatnya menahan akan tercambuk yang bisa mengakibatkan luka atau memar yang menyakitkan. Demikian saling menyabet atau mencambuk secara bergantian sebanyak 5 kali. Bagi yang kalah, tidak boleh ada dendam setelah permainan. Demikian juga bagi yang menang tidak diperkenankan menyombongkan diri.